Skip to main content

Posts

Showing posts from September 3, 2017

Akar Radikalisme

Radikalisme  adalah suatu tindakan atau sebuah paham/ajaran  yang dilakukan sekelompok orang karena menginginkan perubahan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Mengapa Indonesia begitu rentan dengan gerakan radikal? Ada apa dengan Indonesia? Sejarah gerakan radikal di Indonesia terus menggeliat sejak  pasca kemerdekaan hingga sekarang. Peristiwa Kartosuwirjo (1950) dengan DI/TII, Komando Jihad (1967), Front Perjuangan Revolusioner Islam (1978), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Laskar Jihad, aksi teror DR Azhari dan Nurdin M. Top serta aksi  radikal lainnya yang bertebaran di  Poso, Ambon, Aceh, Papua, Sulawesi dan Kalimantan. Ideologi politik dan agama adalah  akar lahirnya gerakan radikal di Indonesia. Dalam terminologi  politik,  ideologi komunis telah memunculkan gerakan PKI (1965). Sedangkan, kalau islam sebagai dasar ideologi, telah melahirkan  DI/TII (1950). Robert Mirsel (2004) dalam

Banjir # Sampah # Macet (BSM)

Namanya Tantra. Orangnya sangat peduli lingkungan. Tantra adalah salah   satu tim kerja saya di kantor.   Pagi ini, dia mengeluhkan tentang banjir, sampah dan   macet (BSM)  yang bertaburan  di kota Jakarta. Dalam satu minggu ini, kota Betawi memang terus disiram hujan dan banjir Bandang.  Setahu saya, persoalan BSM membuat semua yang pernah menjabat sebagai gubernur Betawi,  pusing tujuh keliling. BSM sudah menjadi problem sosial universal. Di negara-negara  kawasan Afrika dan Asia,  BSM bisa dipolitisir menjadi isu politik.   Berbagai kajian ilmiah dan regulasi pemerintah  dikeluarkan  untuk mengatasi BSM. Namun, hasilnya masih belum maksimal. BSM tidak akan pernah lenyap selama masih ada  kehidupan  di alam semesta. Banjir terjadi karena jaringan dan akses untuk air mengalir semakin kecil atau tersumbat sampah. Zona serapan air seperti sungai, selokan (got), tanaman dan hutan kota  semakin terbatas. Pembangunan gedung-gedung perkantoran, apartemen, pusat perbelan