Skip to main content

Posts

Showing posts from August 20, 2017

Tinggalkan Ustadz Munafik!

Mulai hari ini sampai dunia berakhir,  mari kita tinggalkan ceramah ustadz munafik. Ustadz munafik yang bagaimana yang wajib kita tinggalkan? Kok bisa ada seorang ustadz munafik? Pertanyaan ini cukup menggelitik saya.  Indonesia dikenal sebagai salah satu negara islam terbesar di dunia. Tapi mengapa diantara sesama umat muslim, baik   di Indonesia maupun dunia, acapkali terjadi   ‘perang dingin’ yang berlarut-larut? Bahkan, di Indonesia konflik antar sesama penganut agama islam yang beda aliran maupun dengan agama lain, masih terjadi walaupun dalam tataran bawah. Persoalan konflik antarpenganut agama yang sama, terutama islam dengan berbagai aliran yang berbeda atau dengan agama lain di negeri garuda ini, tidak boleh dianggap enteng. Mengapa? Karena akan sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI dan bisa merusak solidnya kerukunan antarumat beragama (toleransi) di Indonesia. Sentimenisme antar pemeluk agama terjadi karena sebagian para ustadz, ustadzah, kyai, ulama, habib, da’i,  

Refleksi Idhul Adha

Idul Adha merupakan momentum pengorbanan personal umat islam kepada Allah SWT seperti dicontohkan Nabi Ibrahim AS  terhadap putranya Ismail. Allah SWT mengabadikan Idul Adha dalam surat Al Shaffat, ayat 102-109 Saat ini, umat muslim Indonesia cenderung memandang  agama hanya sebagai ritual sakral semata. Sosiolog Emile Durkheim menginterpretasikan sakralitas sebagai kekuatan yang memaksa manusia dalam bertingkah laku serta mengukuhkan nilai-nilai moral kelompok pemeluk agama.  Sakralitas ini mengakibatkan umat islam tidak lagi memahami makna moral dan sosial dibalik Idul Adha. Dengan semakin kencangnya arus globalisasi, Idul adha mulai meninggalkan peradaban sosial dan moral. Manusia acapkali menafsirkan sejarah para nabi dengan format yang lebih personalistik. Psikolog sosial, Roland Barthes memandang, banyak peristiwa spiritual diterjemahkan manusia dalam tataran personal. Akhirnya, manusia menjadi otoritatif dalam menerjemahkan nilai-nilai keagamaan. Sebenar

Presiden Jokowi, Jenderal Tito, Jenderal Gatot Semakin Solid

Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hubungannya semakin solid dalam menjaga keutuhan NRKI dan Pancasila. Sampai detik ini Indonesia dalam keadaan super aman dan nyaman. Seperti kita ketahui, dalam dua tahun terakhir ini, Indonesia terus digoncang oleh sekelompok ormas yang mengatasnamakan agama dan sejumlah tokoh agama dan politisi yang ingin mengacaukan NKRI, mengganti ideologi Pancasila dan merusak kerukunan antarumat beragama. Sedikitnya ada 5 propaganda buruk yang dilakukan para pengacau NKRI yaitu : 1. Propaganda konflik SARA yang sampai detik ini gagal membuat Indonesia terpecah-belah karena rakyat tahu bahwa Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan Pancasila. NKRI bukan negara agama, NKRI bukan milik ras, suku atau golongan tertentu. 2. Propaganda isu komunis juga digarap oleh sekelompok politisi dan sejumlah tokoh agama untuk mengacaukan NKRI. Padahal, paham komunisme sudah ‘almarhum’ d