Skip to main content

Posts

Showing posts from June 10, 2018

Perspektif Kesucian Hari Raya Idul Fitri ( 1 Syawal )

Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal ) merupakan rahmat Allah SWT yang diberikan kepada umat Rasulullah SAW. Allah Ta’ala berfirman, “ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu ” (QS Al Maidah:3). Anas RA berkata, ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa Jahiliyah, maka beliau berkata, “ Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian yaitu, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha (hari Nahr) .” (HR An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3:178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth). Adakah ucapan khusus saat Idul Fitri? Setiap umat muslim boleh mengucapkan apa saja, selama mempunyai niat, tujuan dan kalimat yang baik. Kalimat ‘

Nikmat Malam Takbiran, Momentum Puncak Berdzikir [puasa hari ke-29]

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara. Malam Takbiran menjadi momentum puncak berdzikir umat muslim menyambut datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang. Allah Ta’ala berfirman, “… dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur ” (QS Al Baqarah:185). Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan

Zakat Fitrah Wujud Mensyukuri Nikmat Allah SWT [puasa hari ke-27]

Zakat fitrah merupakan zakat diri atau zakat jiwa yang menjadi salah satu bentuk rasa syukur umat muslim kepada Allah SWT karena diberikan nikmat dapat menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Zakat fitrah menjadi penutup ‘manis’ dari rangkaian ibadah Ramadhan untuk menuju kemenangan hari raya Idul fitri. Zakat fitrah ditunaikan kaum muslim yang mempunyai kelebihan nafkah dan rezeki. Dari Ibnu Abbas RA, dia mengatakan, “ Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa menunaikannya sebelum shalat (Ied), maka itu zakat yang diterima. Dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat Ied, maka itu hanya sekadar sedekah dari sedekah-sedekah yang ada ” (Hasan, HR Abu Dawud Kita buz Zakat Bab Zakatul Fithr, 17 no. 1609, Ibnu Majah, 2/395 Kita buz Zakat Bab Shadaqah Fithri, 21 no. 1827, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan

Mukjizat Silaturrahim [puasa hari ke-28]

Silaturrahim bukan hanya tatap muka atau temu kangen dengan keluarga dan teman-teman. Silaturrahim mengandung makna humanis dan spiritual yang mungkin saja bisa membawa hidup kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kata silaturrahmi dan silaturrahim sangat popular di Indonesia. Dua kata itu bukan hanya milik umat Islam, tetapi hampir sebagian besar penganut agama lain pun ikut menggunakan dua kata yang penuh makna itu dalam kehidupan sehari-hari. Kata silaturrahmi dan silaturrahim sudah menjadi simbol budaya masyarakat Indonesia, baik dalam tatanan komunikasi sosial maupun komunikasi personal. Secara umum kata silaturrahmi dan silaturrahim di negeri Garuda ini lebih banyak diartikan sebagai saling kunjung-mengunjungi kepada sanak saudara, bertamu ke rumah teman atau pulang kampung bertemu orang tua dan keluarga saat hari raya keagamaan. Dalam konteks ini, kata silaturrahmi dan silaturrahim diterjemahkan sebagai bentuk komunikasi tatap muka atau komunikasi langsung. Sebenarnya

Menyayangi Hewan dan Al Baqarah 2:164 [puasa hari ke-12]

Allah SWT punya alasan tak terbantahkan ketika menciptakan sesuatu di alam semesta. Salah satu contohnya ialah ketika Allah SWT memberikan ‘mukjizat’ kenikmatan yang luar biasa kepada seseorang saat menyantap ayam goreng. Lezatnya daging hewan-hewan ciptaanNya, ternyata bukan hanya sebatas nikmat di mulut saja, hewan juga bisa memberikan ‘kenikmatan’ bagi manusia, baik di dunia maupun akherat. Sore ini saya berniat mampir ke kedai mpok Dijah di kawasan Glodok, Jakarta Kota untuk berbuka puasa. Sudah lama sekali saya nggak makan ayam goreng. Kedai mpok Dijah sangat terkenal dengan kelezatan ayam gorengnya. Saya adalah salah satu dari sekian juta orang di Jakarta yang ‘gila’ makan ayam goreng. Allah SWT pasti punya alasan kuat ketika menciptakan alam semesta beserta isinya. Salah satu contohnya ialah hewan ayam yang bisa diolah menjadi ayam goreng, ayam opor, ayam penyet, ayam keremes, ayam Kentucky atau ayam bakar. Semua benda bernyawa maupun yang tak bernyawa hasil ciptaa