Skip to main content

Posts

Showing posts from September 17, 2017

Nyaman

Melakukan kebaikan dan kebermanfaatan hidup kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan adalah salah satu cara terbaik, agar kita merasa nyaman dalam kehidupan sosial. Usai makan siang, seperti biasa saya lanjutkan dengan merokok di zona bebas asap, di salah satu sudut ruangan pusat perbelanjaan bonafit yang ada di kawasan Jakarta Selatan. Selama tiga hari berturut-turut saya dan pak Andi nongkrong dan makan siang di pusat jajan mall. Tidak seperti biasanya, pak Andi yang suka bergurau, kali ini wajahnya serius banget dan nggak banyak omong. Saya jadi sungkan untuk memulai obrolan. “Sebagian besar orang Jakarta, kayaknya sudah tidak punya budaya sopan santun lagi Wan,” ujar pak Andi serius tapi nyantai. Saya diam. Menurut pak Andi, sikap dan perilaku sopan santun seseorang bisa mencerminkan karakter pribadinya. Bahkan, pak Andi meyakini bahwa orang bijak adalah orang yang memegang teguh sopan santun dalam pergaulan hidupnya. Woooww….dahsyat betul omongannya. Saya masih ingat

Perang Dunia Ketiga

Terjadinya konflik yang berlatar belakang rasis, persaingan senjata nuklir, persoalan intoleransi, intervensi politik dan ekonomi, perebutan ladang minyak, serangan hacker serta kasus pemberontakan di berbagai negara di dunia, kemungkinan besar akan menjadi faktor pemicu perang dunia ketiga. Saat ini, sebagian besar negara-negara di dunia saling memperkuat hubungan diplomatiknya dengan negara-negara sekutunya atau aliansi organisasinya. Tujuan mereka tak lain untuk melindungi dan mempertahankan diri, bila pecah perang dunia ketiga. Negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok dan Arab Saudi memainkan peran penting sebagai kunci pemicu yang bisa menyebabkan terjadinya perang dunia ketiga atau bisa meredamnya. Namun, itu semua tergantung dari kebijakan politik negara mereka masing-masing, sekaligus perilaku moral para pemimpinnya dalam menyikapi berbagai krisis politik yang terjadi di setiap negara. Dalam menyikapi kemungkinan pecahnya perang dunia ket

‘Bacalah’

Membaca buat saya benar-benar merupakan aktivitas yang sangat mengasyikkan. Selain menambah wawasan, membaca bisa  membuat  pikiran   tetap  aktif dan sehat. Konon katanya, membaca bisa membuat awet muda (boleh percaya, boleh tidak). Sayangnya, tidak semua orang Indonesia gemar membaca. Survey minat baca siswa SD di Jepang yang dilakukan The Mainichi Daily News (2014) lalu, menyebutkan bahwa sebanyak 18 persen pelajar SD sudah membaca lebih dari 16 buku per bulan.  Di Indonesia, justru murid-murid SD lebih gemar nonton televisi dan main game online.  Di sisi lain, para ibu-ibu muda dan wanita separuh baya,  lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bergosip ria melalui HP atau ngerumpi dengan teman saat arisan atau pengajian di majelis taklim.    Terus terang saja, saya tidak bermaksud memaksa Anda membaca artikel ini. Anda punya hak  untuk membaca atau tidak. Namun, izinkan saya  berbagi sedikit tentang dimensi kata Bacalah. Dari sejumlah referensi yang saya