Skip to main content

Posts

Showing posts from April 3, 2022

Hak Mutlak Tuhan ( RENUNGAN PUASA RAMADHAN HARI KE 8)

RENUNGAN RAMADHAN HARI KE 8 indocomm.blogspot.com Hak Mutlak Tuhan Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa WA: 081289349614 Kalimat ‘berserah diri’ memiliki makna aktif serta rendah hati. Perjalanan umat muslim saat memulai puasa hingga saat berbuka merupakan wujud berserah diri umat muslim kepada Allah SWT dengan tulus dan ikhlas. Umat muslim yang berserah diri kepada Allah SWT akan terhindar dari rasa sombong, contohnya ketika dia sedang berpuasa, tidak menyebut-nyebut puasanya akan mendapat ganjaran pahala, masuk surga atau dirinya merasa lebih bersih dan suci seperti bayi baru lahir. Pahala dan surga itu hak mutlak Allah SWT. Salah satu nikmat Allah SWT yang sering dilalaikan umat muslim ialah nikmat berserah diri kepadaNya. Untuk menutup tulisan pendek ini, .mari sama-sama kita baca dan pahami firman Allah SWT dalam surat Surat An-Nahl, Ayat 81, “Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung

Etika Berdoa (RENUNGAN PUASA RAMADHAN HARI KE 7)

  RENUNGAN RAMADHAN HARI KE 7 indocomm.blogspot.com Etika Berdoa Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa WA: 081289349614 Allah SWT berfirman dalam surat Al A’raaf ayat 55-56, "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik" Setiap agama memiliki tatacara doanya sendiri-sendiri. Berdoa dapat menghindari manusia dari sikap sombong. Sebagian tokoh agama ada yang mengatakan bahwa doa yang dipanjatkan sebelum maupun sesudah ibadah akan mustajab dan dikabulkan Tuhan. Apa benar seperti itu? Bagi saya, doa bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja, selama seseorang menganut agama. Terkabul atau tidaknya doa, menjadi hak pre

Tentang Ramadhan (Renungan Puasa Ramadhan Hari Ke 6)

RENUNGAN RAMADHAN HARI KE 6 indocomm.blogspot.com Tentang Ramadhan Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa WA: 081289349614 Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Puasa Ramadhan hukumnya merupakan fardhu (diwajibkan) untuk muslim dewasa, kecuali mengalami halangan seperti sakit, dalam perjalanan, sudah tua, hamil, menyusui, atau sedang menstruasi bagi perempuan. Kewajiban berpuasa bulan Ramadan turun pada bulan Sya'ban tahun kedua setelah hijrahnya umat muslim dari Makkah ke Madinah. Bulan Ramadan diawali dengan penentuan bulan sabit sebagai pertanda bulan baru. Selama berpuasa, umat muslim diperintahkan untuk menghindari perbuatan dosa. Pendekatan spiritual (taubat) ketika bulan Ramadan ramai dilakukan umat muslim. Berpuasa saat Ramadhan, bagi muslim, biasanya diikuti dengan memperbanyak salat sunnah dan salat malam serta membaca Al-Quran. Wasalam...

Berbagi Saat Ramadhan (Renungan Puasa Ramadhan Ke 5)

RENUNGAN RAMADHAN HARI KE 5 indocomm.blogspot.com Berbagi Saat Ramadhan Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa WA: 081289349614 Sebagian besar umat muslim Indonesia belum memahami dengan baik dan benar tentang aktivitas apa yang layak dilakukan saat puasa Ramadhan. Kegiatan umum umat muslim yang biasa dilakukan saat puasa Ramadhan diantaranya, membaca Al Qur’an, ibadah sunnah, sholat malam, tidur, nonton TV, mendengarkan musik, berinternet ria serta ngabuburit ke pusat-pusat perbelanjaan atau mall untuk membeli makanan atau minuman berbuka puasa. Semua kegiatan di atas boleh-boleh saja dilakukan, tetapi sifatnya lebih individual. Kalau kita telusuri lebih dalam, sebenarnya makna puasa Ramadhan ialah berbagi kebaikan antar sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan (manusia, hewan, tumbuhan dan semua benda ciptaanNya). Puasa Ramadhan mengandung dimensi individual dan sosial secara universal. Sebagai umat muslim yang ingin mendapatkan keridhoanNya dalam berpuasa, saya dan Anda wajib men

Mukjizat Wudhu (Renungan Puasa Ramadhan Hari Ke 4)

RENUNGAN RAMADHAN HARI KE 4 indocomm.blogspot.com Mukjizat Wudhu Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Dalam tataran filosofis, wudhu merupakan proses penyucian diri seorang umat muslim sebelum menghadap Allah SWT (sholat). Fungsi wudhu sebagai pelebur dosa yang menempel pada tubuh manusia yang terbasuh dengan air atau tanah (tayammum). Kesempurnaan wudhu, kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan sholat yang pada akhirnya mendatangkan kemuliaan bagi seorang umat muslim. Secara fisik wudhu juga menyegarkan seluruh tubuh. Wudhu merupakan penanda seorang umat muslim mengagungkan sifat Maha Suci Allah SWT. Saya ingin mengutip firman Allah SWT, tentang wudhu dalam surat Al Maidah ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat

Doa Berbuka Puasa (Renungan Puasa Ramadhan Hari ke 3)

RENUNGAN RAMADHAN HARI KE 3 indocomm.blogspot.com Doa Berbuka Puasa Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Doa berbuka puasa yang dipakai umat muslim, baik di Indonesia maupun belahan negara lainnya di dunia, ada dua. Setiap umat muslim punya hak untuk memilih salah satu diantara dua doa tersebut sesuai keyakinannya. Namun, ada juga umat muslim yang memakai kedua doa tersebut saat berbuka puasa. Dua versi doa berbuka puasa yang dibaca Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan dalam riwayat Bukhari dan Muslim ialah: Doa Berbuka Puasa Menurut HR Bukhari dan Muslim yaitu: "Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin". Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang." Doa Berbuka Puasa Menurut HR Abu Daud yaitu: "Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah". Artiny

Iman dan Taqwa (Renungan Puasa Ramadhan Hari ke 2)

RENUNGAN RAMADHAN HARI KE 2 Iman dan Taqwa Oleh: Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Jika Anda berusaha untuk mempertahankan apa yang telah Anda miliki, maka Anda bukan hanya butuh perjuangan keras, tetapi juga wajib berniat secara lahir dan bathin untuk mempertahankan milik Anda. Bagi saya, makna menunaikan puasa Ramadhan ialah bagaimana seorang muslim mampu mempertahankan iman dan taqwanya, diantara derasnya hawa nafsu dan kuatnya godaan setan dan iblis. Kata orang tua zaman dulu, saat bulan puasa semua setan dan iblis diikat di neraka, benarkah? Kalau memang semua setan dan iblis sudah diikat di neraka, maka tidak akan ada lagi umat muslim yang tak berpuasa atau puasanya bolong-bolong, karena setan dan iblis tidak bisa lagi mengganggu. Apa benar seperti itu? Menurut saya, justru saat bulan puasalah setan dan iblis dalam berbagai wujud mempunyai kesempatan yang sangat luas untuk merusak iman dan taqwa kaum muslim yang sedang berpuasa. Ujian puasa bukan hanya sebatas menahan haw

Hakekat Puasa (Renungan Puasa Ramadhan Hari ke 1)

RENUNGAN RAMADHAN HARI KE 1 Hakekat Puasa Ramadhan Oleh : Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Menunaikan puasa Ramadhan bukan 12 jam alias mulai dari imsak/subuh hingga adzan Maghrib tiba. Sepengetahuan saya, sebagian besar umat muslim di Indonesia masih melakukan puasa hanya pada saat pagi [selesai imsak/subuh] hingga adzan maghrib tiba. Saya melihat puasa itu lebih bersifat jasmani semata [menahan lapar dan haus]. Semestinya, umat muslim bukan hanya melakukan puasa yang bersifat jasmani saja, tetapi juga puasa rohani [mulai dari imsak/subuh sampai datang imsak/subuh kembali). Kalau itu dilakukan [puasa jasmani dan rohani], maka puasa dilaksanakan selama 24 jam selama bulan ramadhan. Faktanya, sebagian besar umat muslim, ketika usai berbuka puasa jasmani [adzan Maghrib], umumnya mereka mengabaikan puasa rohani pada malam hari. Sebagian besar umat muslim tidak lagi mampu mengontrol sikap, perilaku, pikiran dan perkataannya. Bahkan, ada yang tidak melaksanakan ibadah-ibadah sunnah