Skip to main content

Posts

Showing posts from October 10, 2021

Paguyuban Warga Blok AA Cluster Catalina

Link Berita Media Online Tentang Dampak Carstensz   https://propertiterkini.com/warga-gading-serpong-gugat-pengembang-apartemen-carstensz/ https://kabar6.com/warga-keluhkan-bising-pembangunan-apartemen-carstensz-ketua-rw-sudah-ada-mou/ https://wartatangerang.com/tanggapi-keluhan-warga-cluster-catalina-ketua-komisi-i-disayangkan-pembangunan-apartemen-cartenz-tidak-perhatikan-warga-sekitar/ https://www.rmolbanten.com/read/2020/10/15/19728/Dihadapan-DPRD,-Warga-Di-Gading-Serpong-Keluhkan-Pembangunan-Apartemen- https://finance.detik.com/foto-bisnis/d-5672225/warga-gading-serpong-merana-kena-dampak-pembangunan-apartemen https://liputankota.com/2020/10/02/pembangunan-apartemen-carstensz-meresahkan-warga-sebut-pemkab-tangerang-mandul/ https://akurat.co/keberatan-dengan-pembangunan-apartemen-carstensz-warga-cluster-catalina-ngadu-ke-dprd https://web.pojokproperti.com/warga-gading-serpong-gugat-pengembang-apartemen-carstensz/ https://serpongnews.com/properti/warga-catalina-gad

Mas Bejo, Juragan Kagetan

EPISODE 1 Tuan Saparjo. Namanya cukup terkenal dan beken bagi sebagian anak muda Kampung Dukuh daerah pinggiran Kota Cirebon. Tapi, bagi sebagian para tetua kampung, Tuan Saparjo justru biasa aja, tidak ada yang istimewa. Soalnya para tetua tahu history hidup Tuan Saparjo yang seorang pendatang dari daerah lain. “Dia bukan orang asli sini,” ungkap pak tua Sarif kepadaku saat ngobrol santai di saung bambu sore hari. “Sepertinya dia pejabat ya pak,” tanyaku sedikit menyelidik. “Bukan…..,” pak Syarif menghentikan omongannya dan  mengisap rokok kreteknya. “Kekayaan yang dimilikinya hasil dari undian berhadiah di televisi,” jawabnya. “Oh….gitu, tapi Kenapa pak, ada beberapa orang kampung sini menyebut tuan Saparjo itu dengan pangilan mas Bejo. Kata mereka bejo itu singkatan dari kata Bekas Jongos,” ungkapku keceplosan. Pak Tua Syarif terlihat sedikit kaget dengan omonganku. Raut wajahnya berusaha ditampakkan biasa aja. Terlihat sedikit senyum dimulutnya. Pak tua Syarif diam sejenak, seolah-

Sumpah Nikah di Depan Jenazah Mbah Sarmi

EPISODE 1 Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun….. ucapan itu meluncur spontan dari mulutku, saat Desi menangis terisak diujung telepon mengabarkan bahwa mbah Sarmi meninggal dunia selepas bedug maghrib di rumah sakit Medika Kencana. Mendengar berita dadakan itu, aku lemas. Mengapa begitu cepat mbah Sarmi pergi? Padahal, cuma tinggal seminggu lagi aku menikah dengan Desi cucu kesayangannya. Waktu itu mbah Sarmi bilang, dia ingin melihat pernikahan cucunya. Pikiranku limbung tak karuan.  “Nak Frans, kapan mau nikah dengan cucu kesayangan mbah?” Ujar mbah Sarmi sebulan lalu dengan suara lemah dan tatapan mata teduh dalam kondisi sakit. Aku terdiam, batinku gemetar. Ingin kujawab ya, namun aku sepertinya mau mendahului takdir Tuhan. Tetapi, bila aku diam, rasa penasaran dan keingintahuan mbah Sarmi seolah-olah aku bungkam. “Mbah mau melihat Desi nikah dengan nak Frans. Mbah ingin menimang-nimang cicit mbah,” tutur mbah Sarmi dengan suara melemah mengiang di telingaku. “Kalau mbah pergi duluan