Gaung kencang pemberitaan sejumlah media massa yang menyebutkan Jokowi berpeluang besar menjadi calon tunggal di pilpres 2019, menuai komentar dari beberapa politisi partai oposisi. Pernyataan yang tampak bernada sinis dari beberapa kalangan politisi parpol, wajar-wajar saja dan terbilang tidak menyalahi UU, selama argumen yang disampaikan tidak bersifat mendiskreditkan Jokowi. Dalam pandangan saya, semestinya parpol tidak perlu tergesa-gesa dalam mengomentari isu calon tunggal di pilpres 2019. Mengapa? Karena proses pencalonan capres dan cawapres 2019 masih lama dan setiap parpol masih punya waktu untuk melakukan konsolidasi dan koalisi untuk menentukan ‘petarungnya’ dalam menghadapi Jokowi. Pertanyaannya ialah mengapa parpol pendukung pemerintah sulit mendapatkan orang yang tepat untuk dijadikan capres menyaingi Jokowi, sehingga akhirnya mereka mengusung Jokowi? Hal yang sama juga terjadi pada parpol koalisi yang tidak mempunyai figur yang pas untuk ‘diduelkan’ dengan Jokowi
Liputan Faktual Peristiwa Aktual