Skip to main content

Posts

Showing posts from May 13, 2018

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

Pertahanan Iman dan Taqwa di Bulan Ramadhan [puasa hari ke-2]

Seseorang yang berada dalam posisi bertahan, biasanya akan lebih sulit dibandingkan dengan seseorang yang ingin meraih sesuatu atau orang yang gagal untuk mendapatkan sesuatu.  Kalau seseorang ingin meraih sesuatu, mungkin dia hanya butuh perjuangan keras. Bila seseorang gagal mendapatkan sesuatu, mungkin dia hanya butuh mental yang kuat. Tapi, kalau seseorang berusaha untuk mempertahakan apa yang dimilikinya, maka dia tidak hanya butuh perjuangan keras, tapi juga memerlukan niat serta tujuan yang tulus secara lahir dan bathin.  Buat saya, makna menunaikan puasa Ramadhan bagi seorang muslim ialah bagaimana seorang muslim bisa bertahan dalam iman dan taqwanya diantara derasnya amukan gelombang iblis yang begitu kuat.  Kata orang tua zaman old, saat bulan Ramadhan, semua setan diikat di neraka. Kalau memang semua setan sudah diikat di neraka olehNya, maka tak akan ada lagi umat muslim yang tidak berpuasa atau puasanya bolong-bolong karena setan sudah tidak bisa lagi meng

Marhaban Ya Ramadhan, Menuju Kesucian Diri (Puasa Ke-1)

Marhaban Ya Ramadhan. Hari ini, Senin 6 Mei 2019, umat Islam seluruh dunia dan Indonesia mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1440 H. Saya dan mungkin juga Anda, akan menitikkan air mata haru bertemu dengan Ramadhan. Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang memberikan Ramadhan sebagai bulan ‘khusus’ kepada makhluk ciptaanNya di jagat raya untuk membersihkan jiwa dan raganya agar mencapai derajat kesucian diri secara lahir dan bathin. Umat Islam wajib menjaga kebersihan lisan, hati, pikiran, sikap serta perilakunya selama 24 jam di bulan suci Ramadhan. Segenap umat Islam dimanapun berada diwajibkan untuk berpuasa Ramadhan. Allah SWT berfirman, “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. ” (QS Al Baqarah 2:183).  BACA JUGA: Komentar Fadli Zon Soal Bom Surabaya, Ngawur? Ibadah puasa mengandung makna mengendalikan diri dari godaan hawa nafsu sejak terbit fajar sampai terb

Amien Rais Versus Zulkifli Hasan, Elit Politik PAN Berpotensi Pecah

Potensi perpecahan diantara dua kubu elit politik PAN tak bisa dihindarkan lagi. Amien Rais dengan seenaknya dan seyakin-yakinnya menegaskan bahwa PAN mendukung Prabowo Subianto sebagai capres di pilpres 2019 mendatang. Sebelumnya, Amien menuduh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan telah melakukan sandiwara politik. "Saya lebih tahu dari pak Zul (Zulkifli Hasan) karena saya mendirikan. Saya keliling kemana-mana, umat PAN di bawah emoh Jokowi (Joko Widodo), titik," kata Ketua Dewan Kehormatan PAN ini di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 26 April 2018 lalu. Menanggapi pernyataan Amien yang keras itu, Zulkifli justru tidak meladeninya. Zulkifli malah mengatakan bahwa PAN masih membuka kemungkinan untuk berkoalisi dengan kubu Jokowi atau Prabowo, bahkan kini PAN berkoalisi dengan Partai Idaman, pimpinan Rhoma Irama. Zulkifli menyebut peluang Jokowi untuk menang dalam pilpres 2019 sangat kuat. "Kami masih belum memutuskan arah dukungan. Masih terbuka dengan calon manapun,”