Mulai hari ini sampai
dunia berakhir, mari kita tinggalkan ceramah
ustadz munafik. Ustadz munafik yang bagaimana yang wajib kita tinggalkan? Kok
bisa ada seorang ustadz munafik? Pertanyaan ini cukup menggelitik saya. Indonesia dikenal
sebagai salah satu negara islam terbesar di dunia. Tapi mengapa diantara sesama
umat muslim, baik di Indonesia maupun
dunia, acapkali terjadi ‘perang dingin’ yang
berlarut-larut? Bahkan, di Indonesia konflik antar sesama penganut agama islam yang
beda aliran maupun dengan agama lain, masih terjadi walaupun dalam tataran
bawah.
Persoalan konflik
antarpenganut agama yang sama, terutama islam dengan berbagai aliran yang
berbeda atau dengan agama lain di negeri garuda ini, tidak boleh dianggap
enteng. Mengapa? Karena akan sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI dan bisa merusak
solidnya kerukunan antarumat beragama (toleransi) di Indonesia.
Sentimenisme antar
pemeluk agama terjadi karena sebagian para ustadz, ustadzah, kyai, ulama,
habib, da’i, pemimpin ormas berbasis
islam, politisi islam dan sejumlah pejabat dan aparat negara yang
mengatasnamakan islam, menganggap
dirinya sudah paling baik dan benar.
Para pemimpin muslim
yang munafik ini, menilai penganut agama islam yang beda aliran serta agama
lain adalah salah. Oleh karena itulah, mereka melakukan dakwah provokatif agar
ajarannya diikuti dengan cara-cara memaksa.
Apa ukurannya seorang
pemimpin muslim munafik? Gampang saja. Ciri-ciri pemimpin muslim yang munafik
ialah ceramah, khotbah atau dakwah yang mereka lakukan bersifat menebar
kebencian, menyulut permusuhan, melakukan fitnah, ilmu islamnya sangat sedikit,
memuja hoax, terlalu mudah mengkafir-kafirkan
dan membid’ahkan penganut agama lain.
Setinggi apapun ilmu
agamanya, sehebat apapun dalil dan tafsir kitab suci yang dikuasainya, setaqwa apapun ibadahnya,
sepopuler apa pun namanya di media massa
maupun sosial media, kalau mereka
mengaku bahwa dirinya sudah paling benar, sedangkan penganut agama islam yang beda
aliran dan agama lain dinilai
salah, maka mereka itulah para pemimpin muslim munafik. Islam adalah agama
kasih sayang dan cinta damai dalam segala perbedaan.
Allah SWT berfirman dalam
surat Al-Anbiya ayat 107, “…Dan tiadalah kami mengutus kamu
(Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam...”. Jadi,
apakah Anda masih mau mengikuti para pemimpin muslim munafik? Semua terserah
Anda. Ngopi dulu brooo…
plus.google.com/+INDONESIAComment
Indocomm.blogspot.com
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Comments
Post a Comment