Silaturrahim bukan hanya tatap muka atau temu kangen dengan keluarga dan teman-teman. Silaturrahim mengandung makna humanis dan spiritual yang mungkin saja bisa membawa hidup kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Kata silaturrahmi dan silaturrahim sangat popular di Indonesia. Dua kata itu bukan hanya milik umat Islam, tetapi hampir sebagian besar penganut agama lain pun ikut menggunakan dua kata yang penuh makna itu dalam kehidupan sehari-hari. Kata silaturrahmi dan silaturrahim sudah menjadi simbol budaya masyarakat Indonesia, baik dalam tatanan komunikasi sosial maupun komunikasi personal.
Secara umum kata silaturrahmi dan silaturrahim di negeri Garuda ini lebih banyak diartikan sebagai saling kunjung-mengunjungi kepada sanak saudara, bertamu ke rumah teman atau pulang kampung bertemu orang tua dan keluarga saat hari raya keagamaan. Dalam konteks ini, kata silaturrahmi dan silaturrahim diterjemahkan sebagai bentuk komunikasi tatap muka atau komunikasi langsung. Sebenarnya ada perbedaan sangat mendasar antara kata silaturrahmi dan silaturrahim.
Silaturahmi berasal dari dua kata yaitu silah yang artinya menyambungkan dan rahmi yang mengandung arti rasa nyeri yang diderita seorang ibu ketika melahirkan. Itu sebabnya kebencian, kedengkian dan konflik masih terus terjadi walaupun silaturrahmi sudah terjalin. Mengapa? Karena yang kita pakai adalah kata silaturrahmi yang berarti menyambung rasa nyeri.
Sedangkan silaturrahim berasal dari kata silah yang artinya menyambungkan dan rahim berarti kekerabatan. Jadi silaturrahim ialah menyambung kekerabatan diantara sesama makhluk hidup ciptaanNya.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Belajarlah dari nasab kalian yang dapat membantu untuk silaturrahim karena silaturrahim itu dapat membawa kecintaan dalam keluarga dan memperbanyak harta serta memperpanjang umur”.
Dalam konteks sosial, masyarakat Indonesia seringkali menjadikan ajang silaturrahim sebagai bentuk pamer harta dan benda (ketika berkunjung memakai perhiasan mewah dan membawa oleh-oleh yang berlebihan). Terkadang dalam prosesnya, silaturrahim juga dijadikan sarana untuk membicarakan hal-hal yang bersifat kabar burung (gosif) atau mencari dukungan massa dalam aktivitas politik (pemilu pilkada atau pilpres).
Sebenarnya, makna silaturrahim ialah saling mendo’akan, saling menolong, saling berbagi, saling mengingatkan dan selalu memberikan kebaikan antarsesama makhluk ciptaan tuhan. Sudahkah kita melakukan silaturrahim dengan benar?
Selamat berbuka puasa bro...[ Wawan Kuswandi ]
Indocomm.blogspot.co.id
www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
@wawan_kuswandi
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Foto: Istimewa
Comments
Post a Comment