Skip to main content

Perspektif Kesucian Hari Raya Idul Fitri ( 1 Syawal )


Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal ) merupakan rahmat Allah SWT yang diberikan kepada umat Rasulullah SAW.

Allah Ta’ala berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS Al Maidah:3).

Anas RA berkata, ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa Jahiliyah, maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian yaitu, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha (hari Nahr).” (HR An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3:178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

Adakah ucapan khusus saat Idul Fitri? Setiap umat muslim boleh mengucapkan apa saja, selama mempunyai niat, tujuan dan kalimat yang baik. Kalimat ‘Taqobbalallahu minna wa minkum’ (semoga Allah SWT menerima amalku dan amal kalian) tidak khusus diucapkan saat lebaran. Tidak ada satu dalil pun dalam Al Qur’an tentang ucapan itu. Kalimat ‘Mohon Maaf Lahir dan Batin’ juga belum tepat diucapkan karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf-memaafkan.

Hal yang sama juga terjadi pada ucapan ‘Minal Aidin wal Faizin’ (Kita kembali dan meraih kemenangan). Pertanyaannya ialah mau kembali ke mana dan kemenangan apa? Para alim ulama di seluruh dunia mempunyai banyak pendapat soal pengertian Idul fitri. Idul Fitri berasal dari kata ‘Id’ berarti kembali sedangkan kata ‘Fitri’ berarti Pencipta atau Ciptaan. Dalam bahasa Arab, akar kata Fitri adalah Al Fathir yang bisa berubah menjadi Al Fithrah, Al Fathrah atau Al Futhura.

Allah SWT berfirman, “…Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendirian sebagaimana kami ciptakan kamu pada mulanya (awal penciptaan)…”(QS Al An’am 6:94). Dalam ayat diatas Allah Ta’ala menegaskan, ketika manusia wafat, ruhnya akan kembali kepadaNya. Proses kembalinya seorang manusia kepadaNya dikiaskan dalam bahasa simbol sebagaimana awal mula kejadian manusia (bayi dalam kandungan).

Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala, “Kamu akan kembali menemuiNya, sebagaimana Ia menciptakan pada mulanya (bayi dalam kandungan).” (QS Al A’raaf 7:29). Maksud dari ayat ini ialah bahwa setiap manusia yang ingin menemuiNya harus memiliki sifat sifat seperti bayi. Jadi, semua yang ada dalam diri kita (jasmani dan rohani) adalah hak Allah Azza Wa Jalla. Kembalinya seorang manusia kepada Allah sebagai Al Fathir inilah yang seringkali disebut dengan Idul Fitri.

Sedangkan, menurut KH Ali Mustafa Ya’qub, ‘id’ dalam bahasa Arab berarti kembali atau kejadian yang berulang-ulang. Sedangkan ‘fitri’ artinya makan. Jadi bisa dikatakan, Idul Fitri adalah hari makan siang tahunannya umat Islam. Terlepas dari semua makna di atas, marilah kita rayakan Idul fitri dengan penuh rasa syukur kepadaNya. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita, Aamiin…..Wassalam.

Selamat Lebaran bro... [ Wawan Kuswandi ]

LIHAT JUGA: 
@wawan_kuswandi
@wawankuswandi
@indonesiacommentofficial
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE
Deenwawan.photogallery.com
Foto: Ist

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar...

Nikmat Malam Takbiran, Momentum Puncak Berdzikir [puasa hari ke-29]

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara. Malam Takbiran menjadi momentum puncak berdzikir umat muslim menyambut datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang. Allah Ta’ala berfirman, “… dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur ” (QS Al Baqarah:185). Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan ...

nikmatNya Ayam Goreng [OPINI]

Tuhan punya alasan tak terbantahkan ketika menciptakan sesuatu di alam semesta. Tuhan memberikan ‘mukjizat’  kenikmatan  yang luar biasa kepada manusia ketika makan ayam goreng. Lezatnya daging hewan-hewan ciptaanNya, bukan hanya sebatas mulut dan perut saja, hewan juga bisa memberikan ‘kenikmatan’ dunia dan akherat kepada manusia.  Siang ini saya berniat mampir ke kedai mpok Dijah di kawasan   Jakarta   Kota. Lama sekali saya tidak makan   ayam goreng.   Kedai mpok Dijah   terkenal   dengan kelezatan ayam gorengnya.   Saya   adalah salah satu   dari sekian juta orang di Indonesia   yang ‘gila’ makan ayam goreng.      Tuhan punya alasan  kuat  ketika menciptakan alam semesta beserta isinya. Salah satunya hewan ayam yang bisa diolah menjadi makanan ayam goreng. Semua ciptaan Tuhan mempunyai berkah bagi kehidupan makhluk hidup di jagat raya yang mungkin saj...