Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyebut bahwa pemindahan ibukota negara ke Kalimantan sudah pasti.
Presiden Joko Widodo juga sudah melakukan kunjungan ke sejumlah provinsi di Pulau Kalimantan. Provinsi manakah yang akan dipilih Jokowi?
Untuk mengetahui lebih jauh provinsi mana di Kalimantan yang akan menjadi target akhir Jokowi untuk menjadi ibukota negara, tim redaksi indonesiacomment.com melakukan perbincangan santai dengan pemerhati komunikasi massa Wawan Kuswandi, Rabu (7/8/2019) lalu. Berikut petikan wawancara tersebut.
Apa yang mendorong Jokowi untuk memindahkan ibukota negara ke Pulau Kalimantan?
Permasalahan atau problematika kota Jakarta semakin rumit dan kompleks. Begitu banyak persoalan sosial dan geografis yang sulit ditemukan solusinya untuk jangka waktu sampai 30 tahun mendatang. Masalah sosial dan ekonomi menjadi dua faktor utama yang membuat Jakarta semakin tidak mampu menghadapi beban yang semakin berat. Misalnya, populasi penduduk yang walaupun perlahan, tetapi terus tumbuh tak terkendali. Dari sisi ekonomi, masyarakat semakin mengidolakan Jakarta untuk mencari uang, di sisi lain Jakarta tidak mampu menyediakan lapangan kerja sesuai dengan kepadatan penduduk. Dari sisi geografis, lahan Jakarta semakin sempit, tetapi pembangunan gedung bertingkat terus membabi-buta sehingga Jakarta tidak lagi mampu menampung beban pembangunan yang semakin tinggi, ditambah lagi dengan lahan hijaunya yang semakin terkikis habis. Dari sisi politik, Jakarta selalu menjadi sasaran aksi demo berbagai aktivis dan ormas sehingga roda perekonomian Jakarta terganggu dan masyarakat semakin tidak nyaman. Belum lagi masalah sosial lainnya seperti sampah, polusi udara, banjir, kemacetan lalu lintas, tingkat kriminalitas. Jadi, langkah Jokowi memindahkan ibukota sudah sangat tepat. Namun, pertimbangan Jokowi untuk memindahkan ibukota ini harus melalui serangkaian kajian panjang dari berbagai sudut pandang sehingga kalkulasinya tepat.
Mengapa Jokowi memilih Pulau Kalimantan?
Sebenarnya bukan hanya pulau Kalimantan, semua pulau di Indonesia bisa menjadi ibukota negara, kecuali Pulau Jawa. Jokowi memilih Kalimantan mungkin karena pulau ini merupakan pulau terbesar ketiga di dunia sehingga sangat layak untuk menjadi ibukota baru yang sangat membutuhkan lahan luas. Luas pulau Kalimantan sekitar 743.330 kilometer persegi. Di Kalimantan sudah ada jalan sepanjang 6.075,97 km dengan kondisi sangat bagus. Kalimantan memiliki hutan yang lebat. Kalimantan juga sudah ditetapkan pemerintah sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional. Dengan jumlah penduduk yang hanya 5,6 persen persen dari total penduduk nasional, Kalimantan memberi kontribusi sebesar 9,3 persen terhadap PDB nasional yang dihasilkan dari kekayaan alamnya. Dengan kondisi seperti inilah yang akhirnya Pulau Kalimantan menjadi pilihan utama dan ideal untuk menjadi ibukota negara.
Provinsi mana di Kalimantan yang paling pas menjadi ibukota Indonesia?
Kalau dilihat dari kesiapan sumber daya alam dan sumber daya sosialnya, provinsi Kalimantan Timur tampaknya sangat cocok untuk menjadi ibukota negara. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas ketiga setelah Papua. Kalimantan Timur memiliki luas wilayah daratan 127.346,92 km dan luas pengelolaan laut 25.656 km. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di Indonesia. Hasil utama provinsi ini adalah tambang seperti minyak, gas alam dan batu bara serta sektor agrikultur. Beberapa kawasan industri, seperti industri kelapa sawit juga berkembang pesat sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya. Kalimantan Timur juga memiliki beberapa tujuan pariwisata yang sangat luar biasa diantaranya Pulau Derawan dan Taman Nasional Kayan Mentarang. Kalimantan Timur terus meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusianya dengan mencanangkan Program Wajib Belajar 12 tahun dan dialokasikannya dana APBD sebesar 20 persen untuk pendidikan. Selain itu ada program beasiswa Kaltim Cemerlang yang diperuntukkan untuk masyarakat Kalimantan Timur. Sekolah-sekolah bertaraf nasional maupun internasional terus digarap di wilayah Provinsi ini. Kaltim berpotensi lebih cepat berkembang dan lebih maju dibandingkan daerah lain. Kaltim juga bisa menjadi proyek percontohan untuk sistem sosialnya karena di wilayah ini masyarakatnya berasal dari Jawa, Banjar, hingga Bugis dan mereka hidup rukun dan damai.Tidak ada konflik etnis.
Apa yang perlu dipersiapkan Jokowi dalam memindahkan ibukota ke Kalimantan?
Presiden Jokowi dalam hal ini negara hanya perlu menyiapkan, melengkapi dan menyempurnakan sumber daya alam dan sumber daya sosial yang sudah ada di Kalimantan Timur. Seperti manajemenisasi sumber daya alam secara profesional, meningkatkan sumber daya pendidikan sosial yang lebih baik. Kemudian melengkapi sumber daya teknologi yang semakin diperluas, pelayanan sumber daya kesehatan yang merata, menyempurnakan sumber daya transportasi massal, mengembangkan potensi sumber daya budaya lokal ke tingkat nasional dan dunia, perluasan infrastruktur lokal secara menyeluruh, memperluas jaringan dan kantong-kantong sumber daya ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat, menata sumber daya lingkungan hidup yang terintegrasi, meningkatkan sumber daya manusianya serta yang tidak kalah pentingnya ialah desain tatakota, tataruang dan lingkungan alam yang tepat sesuai standarisasi sebuah ibukota negara. Semua ini tentu saja membutuhkan dana dan kesiapan negara untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas agar provinsi Kalimantan Timur bisa cepat dan mampu menjalankan fungsinya sebagai ibukota negara.
Apa kendala dalam pemindahan ibukota ini?
Selama dipersiapkan dengan matang melalui berbagai kajian dan penelitian yang mendalam serta anggaran yang dibutuhkan bisa dialokasikan dengan tepat sasaran, maka pemindahan ibukota negara tidak akan mengalami kendala yang berat, paling hanya kendala yang bersifat admininistratif saja. Dan semua yang saya sebutkan diatas, khususnya soal pengembangan sumber daya alam dan sumber daya sosial juga berlaku bagi seluruh pulau di Indonesia. Jadi, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera, tidak setiap provinsi harus menjadi ibukota dulu. Dengan melengkapi dan menyiapkan sumber daya alam dan aset sosialnya dengan baik dan benar, maka dalam kurun waktu sekitar 35 tahun mendatang Indonesia akan menjadi negara maju yang setara dengan Jepang.(red)
LIHAT JUGA:
Untuk mengetahui lebih jauh provinsi mana di Kalimantan yang akan menjadi target akhir Jokowi untuk menjadi ibukota negara, tim redaksi indonesiacomment.com melakukan perbincangan santai dengan pemerhati komunikasi massa Wawan Kuswandi, Rabu (7/8/2019) lalu. Berikut petikan wawancara tersebut.
Apa yang mendorong Jokowi untuk memindahkan ibukota negara ke Pulau Kalimantan?
Permasalahan atau problematika kota Jakarta semakin rumit dan kompleks. Begitu banyak persoalan sosial dan geografis yang sulit ditemukan solusinya untuk jangka waktu sampai 30 tahun mendatang. Masalah sosial dan ekonomi menjadi dua faktor utama yang membuat Jakarta semakin tidak mampu menghadapi beban yang semakin berat. Misalnya, populasi penduduk yang walaupun perlahan, tetapi terus tumbuh tak terkendali. Dari sisi ekonomi, masyarakat semakin mengidolakan Jakarta untuk mencari uang, di sisi lain Jakarta tidak mampu menyediakan lapangan kerja sesuai dengan kepadatan penduduk. Dari sisi geografis, lahan Jakarta semakin sempit, tetapi pembangunan gedung bertingkat terus membabi-buta sehingga Jakarta tidak lagi mampu menampung beban pembangunan yang semakin tinggi, ditambah lagi dengan lahan hijaunya yang semakin terkikis habis. Dari sisi politik, Jakarta selalu menjadi sasaran aksi demo berbagai aktivis dan ormas sehingga roda perekonomian Jakarta terganggu dan masyarakat semakin tidak nyaman. Belum lagi masalah sosial lainnya seperti sampah, polusi udara, banjir, kemacetan lalu lintas, tingkat kriminalitas. Jadi, langkah Jokowi memindahkan ibukota sudah sangat tepat. Namun, pertimbangan Jokowi untuk memindahkan ibukota ini harus melalui serangkaian kajian panjang dari berbagai sudut pandang sehingga kalkulasinya tepat.
Mengapa Jokowi memilih Pulau Kalimantan?
Sebenarnya bukan hanya pulau Kalimantan, semua pulau di Indonesia bisa menjadi ibukota negara, kecuali Pulau Jawa. Jokowi memilih Kalimantan mungkin karena pulau ini merupakan pulau terbesar ketiga di dunia sehingga sangat layak untuk menjadi ibukota baru yang sangat membutuhkan lahan luas. Luas pulau Kalimantan sekitar 743.330 kilometer persegi. Di Kalimantan sudah ada jalan sepanjang 6.075,97 km dengan kondisi sangat bagus. Kalimantan memiliki hutan yang lebat. Kalimantan juga sudah ditetapkan pemerintah sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional. Dengan jumlah penduduk yang hanya 5,6 persen persen dari total penduduk nasional, Kalimantan memberi kontribusi sebesar 9,3 persen terhadap PDB nasional yang dihasilkan dari kekayaan alamnya. Dengan kondisi seperti inilah yang akhirnya Pulau Kalimantan menjadi pilihan utama dan ideal untuk menjadi ibukota negara.
Provinsi mana di Kalimantan yang paling pas menjadi ibukota Indonesia?
Kalau dilihat dari kesiapan sumber daya alam dan sumber daya sosialnya, provinsi Kalimantan Timur tampaknya sangat cocok untuk menjadi ibukota negara. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas ketiga setelah Papua. Kalimantan Timur memiliki luas wilayah daratan 127.346,92 km dan luas pengelolaan laut 25.656 km. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di Indonesia. Hasil utama provinsi ini adalah tambang seperti minyak, gas alam dan batu bara serta sektor agrikultur. Beberapa kawasan industri, seperti industri kelapa sawit juga berkembang pesat sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya. Kalimantan Timur juga memiliki beberapa tujuan pariwisata yang sangat luar biasa diantaranya Pulau Derawan dan Taman Nasional Kayan Mentarang. Kalimantan Timur terus meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusianya dengan mencanangkan Program Wajib Belajar 12 tahun dan dialokasikannya dana APBD sebesar 20 persen untuk pendidikan. Selain itu ada program beasiswa Kaltim Cemerlang yang diperuntukkan untuk masyarakat Kalimantan Timur. Sekolah-sekolah bertaraf nasional maupun internasional terus digarap di wilayah Provinsi ini. Kaltim berpotensi lebih cepat berkembang dan lebih maju dibandingkan daerah lain. Kaltim juga bisa menjadi proyek percontohan untuk sistem sosialnya karena di wilayah ini masyarakatnya berasal dari Jawa, Banjar, hingga Bugis dan mereka hidup rukun dan damai.Tidak ada konflik etnis.
Apa yang perlu dipersiapkan Jokowi dalam memindahkan ibukota ke Kalimantan?
Presiden Jokowi dalam hal ini negara hanya perlu menyiapkan, melengkapi dan menyempurnakan sumber daya alam dan sumber daya sosial yang sudah ada di Kalimantan Timur. Seperti manajemenisasi sumber daya alam secara profesional, meningkatkan sumber daya pendidikan sosial yang lebih baik. Kemudian melengkapi sumber daya teknologi yang semakin diperluas, pelayanan sumber daya kesehatan yang merata, menyempurnakan sumber daya transportasi massal, mengembangkan potensi sumber daya budaya lokal ke tingkat nasional dan dunia, perluasan infrastruktur lokal secara menyeluruh, memperluas jaringan dan kantong-kantong sumber daya ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat, menata sumber daya lingkungan hidup yang terintegrasi, meningkatkan sumber daya manusianya serta yang tidak kalah pentingnya ialah desain tatakota, tataruang dan lingkungan alam yang tepat sesuai standarisasi sebuah ibukota negara. Semua ini tentu saja membutuhkan dana dan kesiapan negara untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas agar provinsi Kalimantan Timur bisa cepat dan mampu menjalankan fungsinya sebagai ibukota negara.
Apa kendala dalam pemindahan ibukota ini?
Selama dipersiapkan dengan matang melalui berbagai kajian dan penelitian yang mendalam serta anggaran yang dibutuhkan bisa dialokasikan dengan tepat sasaran, maka pemindahan ibukota negara tidak akan mengalami kendala yang berat, paling hanya kendala yang bersifat admininistratif saja. Dan semua yang saya sebutkan diatas, khususnya soal pengembangan sumber daya alam dan sumber daya sosial juga berlaku bagi seluruh pulau di Indonesia. Jadi, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera, tidak setiap provinsi harus menjadi ibukota dulu. Dengan melengkapi dan menyiapkan sumber daya alam dan aset sosialnya dengan baik dan benar, maka dalam kurun waktu sekitar 35 tahun mendatang Indonesia akan menjadi negara maju yang setara dengan Jepang.(red)
Indocomm.blogspot.co.id
www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
@INDONESIAComment
@INDONESIACommentofficial
@wawanku86931157
ICTV Youtube Channel
THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Foto: Ist
www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
@INDONESIAComment
@INDONESIACommentofficial
@wawanku86931157
ICTV Youtube Channel
THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Foto: Ist
Comments
Post a Comment