Kesibukan Stasiun Gambir Segera Pensiun
Tahun 2021 kesibukan stasiun Gambir akan pensiun melayani kereta antarkota. Fungsi stasiun Gambir akan digantikan stasiun Manggarai. Stasiun Gambir hanya akan melayani KRL Commuter Line dan kereta khusus. Stasiun Gambir adalah stasiun terbesar di Jakarta.
Sebelumnya, stasiun Gambir yang hanya mempunyai 4 jalur kereta ini melayani kereta api kelas eksekutif serta kelas campuran (biasanya eksekutif, ekonomi plus, untuk tujuan tertentu) menuju kota-kota besar di Jawa seperti Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, Tegal, Surabaya, dan Malang. Stasiun ini memiliki bangunan setinggi 16 meter dan terdiri dari 3 lantai. Peron dan jalur lintasan kereta berada di lantai tiga. Gambir juga memiliki hotel transit (Rail Transit Suite).
Dahulu Stasiun Gambir adalah tanah rawa milik Anthony Paviljoen. Tahun 1697 Cornelis Chastelein membeli tanah itu dan membangun rumah beserta penggilingan tebu dan menamakannya Weltevreden. Tahun 1871, Weltevreden diubah menjadi Halte Koningspelin. Halte Koningspelin berada beberapa ratus meter di selatan posisi stasiun Gambir. Inilah cikal bakal stasiun Gambir.
Tanggal 16 September 1871, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) membuka jalur kereta pertama di Batavia. Jalur itu menghubungkan Gambir yang saat itu masih bernama Koningspelin dengan Pelabuhan Sunda Kelapa. NISM mengelolanya dengan bangunan kecil dan sederhana hingga tahun 1884.
Tanggal 4 Oktober 1884, halte diubah jadi Stasiun Weltevreden. Tahun 1906, stasiun dipakai untuk pemberangkatan tujuan Bandung dan Surabaya. Tahun 1937 nama stasiun diubah jadi Batavia Weltevreden SS. Tahun 1992 stasiun mengalami renovasi besar-besaran dan menjadi stasiun layang dan bernama stasiun Gambir.
LIHAT JUGA:
Indocomm.blogspot.co.id
www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
@INDONESIAComment
@INDONESIACommentofficial
@wawanku86931157
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI FORUM
#INDONESIAComment
Foto: Ist
Comments
Post a Comment