Pasar rumah tapak semakin menggiurkan. Pengembang mulai berbondong-bondong garap rumah tapak bareng investor asing.
indocomm (Jakarta). Peminat rumah tapak (landed house) di Jakarta dan sekitarnya terlihat stabil dalam lima tahun terakhir ini. Permintaan rumah tapak yang terus meningkat, membuat sejumlah pengembang berbondong-bondong menawarkan kerja bareng dengan investor asing untuk menggarap rumah tapak.
Head Research JLL Indonesia, Yunus Karim mengatakan dari data yang dihimpun JLL, sejumlah pengembang asing cukup aktif melakukan pengembangan ke eksisting township yang sudah ada.
"Ada sekitar 20 pengembang lokal yang bekerjasama dengan pengembang asing,” ujar Yunus dalam JLL Media Briefing 2Q23, Selasa (25/7/2023).
Local Director Strategic Consulting JLL Indonesia, Suherman Herully mengatakan, pengembang asing yang tertarik berinvestasi di sektor rumah tapak melakukan Joint Development (JD) dan Joint Venture (JV) dengan pemilik tanah atau lahan dari lokal.
"Dari capital market, sektor rumah tapak diminati pengembang Jepang, China dan Malaysia,” paparnya.
Menurut Suherman, dengan populasi yang sangat besar, para pengembang asing berharap bisa melakukan short investment.[redID17/foto:dok-ist]
Comments
Post a Comment