Oleh: Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
Terjadinya Politik Dinasti dalam pilkada serentak tahun 2024 ini, dipastikan akan merusak etika, moral dan peradaban bangsa.
Kandidat-kandidat Politik Dinasti meramaikan perhelatan pilkada serentak 2024. Diduga kuat tak hanya 'oknum' pesanan dari Istana, sejumlah figur anak, cucu dan mantu pemimpin politik lokal juga ikut pilkada.
Dari lingkaran Istana, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution dikabarkan maju di Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Menantu Jokowi lainnya yang juga diduga akan nyalon di Pilkada 2024 ialah Erina Gundono istri Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi. Erina maju di Pilbup Sleman. Kaesang juga disinyalir bakal dicalonkan di Pilgub DKI Jakarta.
Praktik Politik Dinasti yang mewabah pada pilkada serentak 2024, berdampak buruk bagi demokrasi. Politik Dinasti cenderung menghambat partisipasi politik yang adil. Politik Dinasti membuat konsentrasi kekuasaan berada di tangan keluarga atau kelompok tertentu.
Politik Dinasti lokal dipastikan akan kesulitan membangun tata kelola Pemerintahan Daerah dengan baik. Politik Dinasti tidak memberi kesempatan bagi pemimpin yang kompeten untuk berkompetisi secara fair di daerah.
Politik Dinasti lokal dipastikan akan kesulitan membangun tata kelola Pemerintahan Daerah dengan baik. Politik Dinasti tidak memberi kesempatan bagi pemimpin yang kompeten untuk berkompetisi secara fair di daerah.
Politik dinasti akan sangat berbahaya karena kekuasaan dipegang segelintir orang yaitu pada keluarga dan kelompoknya. Mereka akan memonopoli sumber-sumber kekuasan yang lain untuk kepentingan mereka.
Akhirnya, demokrasi dan perpolitikan nasional dipastikan terpuruk. Cepat atau lambat demokrasi Indonesia akan hancur.(***)
Comments
Post a Comment