Skip to main content

Mantra










Negeri Astina tanahnya sangat subur. Rakyatnya hidup damai dan sejahtera. Para pemimpinnya berlaku adil serta bijaksana. Namun, dalam satu tahun terakhir ini,  ketentraman dan kesejukkan negeri Astina terusik dengan hadirnya segerombolan penyihir busuk yang dipimpin mbah Yudo.

Mereka diam-diam ingin menjadi penguasa Astina.  Namanya juga penyihir,  mereka bisa menyamar menjadi apa saja untuk mengelabui rakyat. Melihat keberadaan rakyat Astina yang sangat religius, mbah Yudo and the Geng menyamar menjadi tokoh agama. Mereka mulai merusak mental dan moral rakyat serta sejumlah pemimpin negeri Astina dengan cara menyimpangkan tafsir beberapa ayat yang ada di kitab suci.

Rakyat Astina yang polos dan jujur percaya dengan ‘dakwah’ manis yang diumbar para penyihir. Rakyat pun yakin bahwa mbah Yudo Cs  adalah tokoh agama yang sangat suci. Mendapat reaksi positif rakyat, mbah Yudo dan konconya semakin bersemangat menyebarluaskan ayat-ayat yang ada di dalam  kitab suci yang telah disesatkan penafsirannya. Ayat-ayat suci diubah oleh mbah Yudo dan kawan-kawan menjadi mantra untuk merusak keimanan rakyat Astina.

Di desa Giriloka sebelah selatan negeri Astina, kyai Musa berzikir memohon petunjuk  Tuhan tentang masa depan negeri Astina.  Kyai Musa sudah mencium ada bahaya besar yang mengintai rakyat Astina yang dilakukan mbah Yudo Cs. Kyai Musa prihatin karena rakyat sudah terbujuk dengan ajaran sesat para penyihir busuk yang berujud tokoh agama. Kyai Musa menyadari,  bila dirinya langsung memberantas para penyihir secara terbuka, pasti banyak menelan korban jiwa, terutama rakyat.

Oleh karena itulah, kyai Musa menahan diri. Akhirnya, kyai Musa melakukan perlawanan dengan cara lemah lembut dan melakukan dialog dari hati ke hati kepada rakyat. Kyai Musa terus mengembalikan kebenaran ayat-ayat yang ada di kitab suci yang telah diselewengkan mbah Yudo cs kepada rakyat.

Gerakan kyai Musa akhirnya tercium gerombolan mbah Yudo Cs. Mereka langsung bereaksi dan  menyebar fitnah kepada rakyat bahwa kyai Musa adalah penyihir busuk yang berniat menghancurkan Astina.
Fitnah kejam yang dilancarkan mbah Yudo Cs,  dihadapi kyai Musa dengan  diam dan senyum. Kyai Musa berprinsip bahwa melawan kejahatan tidak harus dengan kejahatan atau kemarahan. Senjata ampuh yang dipakai kyai Musa adalah bersikap tenang. Kyai Musa terus berdoa dan berusaha sambil berserah diri kepada Tuhan. Kyai Musa percaya dan yakin, cepat atau lambat Tuhan akan menunjukkan kebenaran dengan caraNya yang maha ghaib untuk menenggelamkan gerombolan penyihir busuk mbah Yudo Cs. (Foto/Ilustrasi:Ist)

www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
Indocomm.blogspot.com
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com



Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar...

Nikmat Malam Takbiran, Momentum Puncak Berdzikir [puasa hari ke-29]

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara. Malam Takbiran menjadi momentum puncak berdzikir umat muslim menyambut datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang. Allah Ta’ala berfirman, “… dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur ” (QS Al Baqarah:185). Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan ...

Gelombang PHK Berkelanjutan, Kode Keras Bagi Presiden Prabowo Subianto

Gelombang PHK bukan hanya terjadi di sektor industri manufaktur, tetapi juga menyentuh lembaga media massa nasional, seperti stasiun TV swasta, siaran radio komersial dan sejumlah media online. Diprediksi sampai akhir tahun 2025 ini, pengangguran terselubung terdidik semakin tinggi, angka kriminalitas menanjak naik, premanisme meluas dan pungli bertebaran dimana-mana. Oleh:  Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi secara berkelanjutan sejak tahun 2022 lalu hingga memasuki semester pertama tahun 2025, menjadi kode keras buat Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera melakukan evaluasi, terkait kebijakan ekonomi kerakyatan. Badai PHK berjamaah ini terjadi, berawal dari penurunan daya beli masyarakat lapisan bawah. Kondisi ini semakin diperparah oleh keadaan ekonomi global yang terus melemah, serta kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang secara tidak langsung merusak sendi-sendi ekonomi nasional. Terja...