Skip to main content

Sekutu Iblis










Saat ini, iblis sedang berbangga ria karena sekutunya yang ada di Indonesia, terus mengobrak-abrik kenyamanan dan kedamaian umat beragama. Siapa sih sekutu iblis itu? Mau tahu aja atau mau tau banget? Sabaaar… (maaf) saya pipis sebentar yaaa.

Gerakan sejumlah ormas dan tokoh yang mengatasnamakan agama tertentu di Indonesia makin atraktif seperti pertunjukkan sirkus. Ada ormas dan tokoh muslim independen yang kalem. Ada ormas dan tokoh muslim yang malu-malu. Tapi, ada juga ormas dan tokoh muslim yang radikal serta anarkis. Bahkan, kemungkinan besar sejumlah ormas dan tokoh muslim radikal ini sudah bersekutu dengan iblis untuk membuat kekacauan. Padahal, dalam ajaran agama apapun, manusia wajib melawan iblis.

Allah SWT berfirman, “Maka Kami berkata, Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga yang menyebabkan kamu menjadi celaka.” (Qs Thaahaa : 117).

Ayat diatas sangat jelas dan tak perlu lagi banyak penafsiran (anak kecil juga tahu). Lantas, apakah negara ini masih diam saja melihat kelakuan kotor iblis berwujud manusia? Saya mulai curiga Jangan, jangan ormas dan tokoh muslim yang bersekutu dengan iblis itu memang sengaja ‘diperihara’ oleh sekelompok elit di negeri ini? Hmmmmnn…

Da'ud ibn Tamam ibn Ibrahim al Shawni, dalam novelnya The Madness of God & The Men Who Have The Elephant (Dastan Books publisher 2005) menegaskan, “Lihatlah segala penderitaan dan kesengsaraan yang telah ditimpakannya atas dunia. Lihatlah betapa monster itu melakukan semuanya hanya untuk menghibur diri! Jika ada yang terlihat murni, dibuatnya ternoda! Jika ada yang manis, dia buat masam! Jika ada yang bernilai, dibuatnya jadi sampah! dia tak lebih dari sekadar badut dan pesulap murahan, pembohong gila! dan kegilaannya masih terus membuatku lebih gila lagi!”

Cerita novel Shawni, dalam penafsiran saya (mudah-mudahan tidak salah) benar-benar menohok manusia yang dengan mudahnya dirasuki Iblis. Iblis semakin leluasa merusak mental dan moral sebagian manusia beragama melalui simbol-simbol kemasyarakatan, penafsiran ayat, penyesatan kitab suci dan predikat-predikat palsu sebagai ahli agama.

Faktanya, kisah novel Shawni, saat ini sedang terjadi di Indonesia. Terlebih lagi menjelang Pilkada Serentak maupun Pilpres 2019. Apapun bentuknya, iblis adalah musuh manusia. Tuhan dalam agama apapun akan mengutuk manusia yang bersekutu dengan iblis. Saya khawatir, iblis berwujud manusia sudah menjadi penghuni negeri Garuda ini. Hiiiyy, serem. Tidur dulu aahhh.


www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

 

Comments

Popular posts from this blog

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly

PROFIL PUBLIK Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa  Berkarakter Friendly Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang.  Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya. Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahu

Aksi Demo Mobil Tronton Berakhir Damai antara Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter

Proses musyawarah masyarakat Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter dengan pejabat wilayah setempat, terkait operasional mobil tronton, berlangsung damai dan menghasilkan kesepakatan bersama.  indocomm (Jakarta), Aksi demo 20 November 2023 lalu yang dilakukan masyarakat Parung Panjang Bersatu, terkait jam operasional mobil tronton, memicu protes keras para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Sebelumnya, jam operasional mobil tronton dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Akhirnya terjadi aksi demo warga Parung Panjang Bersatu tanggal 20 November 2023 lalu. Aksi demo ini sebagai bentuk protes keras masyarakat terhadap lalu lalang mobil tronton. Namun, Aksi demo warga Parung Panjang Bersatu memicu protes para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Mereka melakukan aksi demo tandingan. Paska demo kedua belah pihak usai, Muspika Kecamatan Parung Panjang turun tangan  menertibkan jalur lintas yan