Sisi buruk jejaring
sosial atau sosial media (teknologi
internet) yaitu umumnya para penggunanya mengalami depresi mental dan dekadensi
moral. Ketergantungan sebagian rakyat
Indonesia terhadap sosial media atau jejaring sosial (teknologi internet) telah
melahirkan penyakit sosial baru, seperti
facebook depression atau instagram maniak. Bentuk nyata penyakit ini
diantaranya ialah kecemasan dan ketergantungan. Penyakit sosial ini perlu
mendapatkan perhatian serius. Ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol dirinya
dalam menggunakan sosial media bisa sangat berbahaya. Menurut beberapa hasil
penelitian, para pengguna sosial media terlalu peduli terhadap citra mereka, khususnya mengenai status sosial dan harga dirinya.
Kata-kata menghujat, mencaci
maki dan mengecam antarsesama pemakai sosial media dianggap sebagai hal yang
lumrah. Padahal, dampaknya sangat luar biasa. Sosial media menjadi ladang
penyebar kebencian dan konflik. Sebagian besar bangsa Indonesia benar-benar mengalami syok teknologi.
Awalnya, kehadiran
sosial media di masyarakat adalah untuk mempermudah proses komunikasi massa
maupun personal antarmanusia dalam menyampaikan berbagai gagasan, ide,
informasi atau motivasi positif lainnya
yang bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Faktanya, hingga hari
ini sosial media lebih banyak digunakan manusia untuk pamer status dan aurat
pribadi, menyombongkan diri, pembunuhan karakter, menghasut, memfitnah dan
menyebarkan berita-berita bohong (hoax) dan masih banyak lagi kejahatan sosial lainnya yang terus bergulir hingga menyentuh karakter
kepribadian anak-anak Indonesia yang menggandrungi internet.
Kalau, keadaan ini
didiamkan terus, maka perlahan tetapi pasti, manusia Indonesia akan terseret ke
jurang nista. Pada akhirnya dekadensi moral dinilai sebagai barang ‘halal’ di masyarakat.
Manusia Indonesia
tidak lagi peduli dengan sesama makhluk
ciptaan tuhan. Semua tindak tanduk manusia Indonesia dikendalikan oleh sosial media. Manusia menjadi sosok gila
popularitas yang bisa merusak etika dan peradaban moral. Keberadaan sosial media
menjadi lahan empuk bagi sebagian manusia untuk melakukan tindakan
‘pembunuhan’ dan ‘penganiayaan’ lewat rangkaian kata, bahasa, gambar, video maupun foto.
Sadarkah kita bahwa
keberadaan sosial media bukan untuk merusak kehidupan manusia di jagat raya.
Sedikit sekali orang Indonesia yang berani memanfaatkan sosial media untuk
berbagi kasih sayang dan mengekpresikan aktivitas positif yang bisa bermanfaat
bagi kehidupan manusia di alam raya. Sadarkah kita...? (Foto/Ilustrasi:Ist)
plus.google.com/+INDONESIAComment
Indocomm.blogspot.com
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Comments
Post a Comment