Skip to main content

Kasus Family MCA, Ketika Grup Whatsapp Menyebar Fitnah dan Hoax Atas Nama Muslim

(foto: zeenews.india.com)
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bersama Direktorat Keamanan Khusus Badan Intelijen Keamanan, berhasil mengungkap dan menangkap sindikat penyebar isu-isu provokatif di sosial media, Senin (26/2/2018) lalu. Para pelaku (14 orang) tergabung dalam grup WhatsApp (WA) The Family Muslim Cyber Army (MCA).





Grup-grup yang diikuti para pelaku adalah Akademi Tempur MCA, Pojok MCA, The United MCA, The Legend MCA, Muslim Coming, MCA News Legend, Special Force MCA, Srikandi Muslim Cyber dan Muslim Sniper. [https://nasional.tempo.co/read/1064840/ciduk-4-anggota-the-family-mca-polri-kejar-pelaku-lain]

Isu-isu provokatif yang disebar pelaku melalui grup WA itu, antara lain soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia, penculikan ulama, pencemaran nama baik presiden, pemerintah, hingga tokoh-tokoh agama tertentu. Para Tersangka dijerat dengan dugaan menyebar ujaran kebencian kepada orang lain berdasarkan diskriminasi SARA.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian RI Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal, karakteristik kelompok Family MCA hampir mirip dengan kelompok Saracen yang ditangkap tahun 2017 lalu.


Jelang pilpres 2019 mendatang, penyebaran fitnah dan berita-berita hoax memang semakin merajalela di jagat sosial media. Penyebaran fitnah dan hoax ini, dilakukan secara massal oleh kelompok-kelompok tertentu, seperti Family MCA dan Saracen. Tanpa disadari, sejumlah masyarakat mulai terjebak dan masuk dalam pusaran fitnah dan mempercayai berita-berita hoax.

Umumnya, para pelaku penyebar fitnah dan hoax ini, selalu mengaku-ngaku membela dan mengatasnamakan agama. Fitnah dan hoax yang mereka lakukan, biasanya dalam bentuk editan berita, foto dan video.

Apa jadinya jika sejumlah politisi, kelompok radikal, kaum agamawan dan rakyat ikut menyebarkan fitnah dan hoax? Kemungkinan besar bangsa ini akan hancur dalam bentuk perang saudara. Ini jelas sangat berbahaya.

Dibalik fitnah dan hoax


Salah satu penyebab utama munculnya fitnah dan hoax di sosial media ialah rasa frustasi yang dialami seseorang atau sekelompok massa tertentu. Sejumlah pakar IT, kaum akademisi dan agamawan sangat mengkhawatirkan bahaya fitnah dan hoax di sosial media. Terlebih lagi, bila fitnah dan hoax itu digunakan untuk kepentingan yang bersifat politis maupun keagamaan, seperti kasus Family MCA dan Saracen.

Secara definitif hoax merupakan aktivitas penipuan yang dilakukan secara rutin oleh seseorang atau sekelompok massa tertentu dengan cara menyebarkan berita palsu. Kata hoax, muncul pertama kali di kalangan netter Amerika Serikat dari sebuah judul film yaitu The Hoax. Film ini dinilai banyak mengandung kebohongan sehingga para netter menggunakan istilah hoax untuk menggambarkan suatu kebohongan.

Menyangkut fitnah, Allah SWT berfirman dalam surah Ali ‘Imran ayat 7, “Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal"

Lantas, bagaimana cara bangsa ini menghadapi fitnah dan hoax? Gampang saja, baca, dengar dan lihat secara teliti tentang info, foto, video serta berita yang beredar di sosial media. Setelah itu, cari sumber berita aslinya yang kredibel. Kemudian, lakukan cek dan ricek ke sejumlah narasumber lainnya untuk memperoleh kebenaran atas info, foto, video dan berita yang beredar. Selamat tinggal fitnah dan hoax. 

Comments

Popular posts from this blog

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly

PROFIL PUBLIK Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa  Berkarakter Friendly Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang.  Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya. Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahu

Aksi Demo Mobil Tronton Berakhir Damai antara Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter

Proses musyawarah masyarakat Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter dengan pejabat wilayah setempat, terkait operasional mobil tronton, berlangsung damai dan menghasilkan kesepakatan bersama.  indocomm (Jakarta), Aksi demo 20 November 2023 lalu yang dilakukan masyarakat Parung Panjang Bersatu, terkait jam operasional mobil tronton, memicu protes keras para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Sebelumnya, jam operasional mobil tronton dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Akhirnya terjadi aksi demo warga Parung Panjang Bersatu tanggal 20 November 2023 lalu. Aksi demo ini sebagai bentuk protes keras masyarakat terhadap lalu lalang mobil tronton. Namun, Aksi demo warga Parung Panjang Bersatu memicu protes para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Mereka melakukan aksi demo tandingan. Paska demo kedua belah pihak usai, Muspika Kecamatan Parung Panjang turun tangan  menertibkan jalur lintas yan