Skip to main content

Amien Versus Luhut: Tontonan “Politik Opera Sabun”


Perdebatan sengit antara Amien Rais dan Luhut Binsar Pandjaitan yang diekspos sejumlah media massa, menarik perhatian publik dan menjadi viral di masyarakat. Dua tokoh yang sama-sama dikenal memiliki andil bagi republik ini, semakin membuat rakyat bertanya-tanya, ada apa dengan moral manusia Indonesia?

Rakyat yang selama ini adem-ayem saja di tengah polemik politik jelang pilpres 2019, disuguhkan tontonan ‘opera sabun’ yang sangat memalukan. Sungguh! Hampir semua politisi dan pejabat negara ini terjebak dalam pergulatan politik yang menjijikkan.

BACA JUGA
Amien Versus Luhut: Tontonan “Politik Opera Sabun”

Sebelumnya, Amien Rais mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyebut program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi merupakan suatu pembohongan. “Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?” kata Amien, Minggu (18/3). 


Akhir-akhir ini, Amien Rais memang terlihat getol mengkritisi Jokowi, namun sayangnya kritik yang disampaikan oleh mantan Ketua MPR ini, tidak disertai oleh data serta fakta yang otentik. Terkesan, Amien berbicara serampangan dan emosional. 


marah mendengar pernyataan Ketua Dewan Kehormatan parpol PAN Amien Rais. Dia membantah Presiden Joko Widodo disebut ‘ngibul’. “Ada senior kasih sertifikat ngibulin. Apa yang ngibulin. Sertifikat itu prosesnya panjang dan berbelit. Sekarang cepat dan banyak. Saya pikir kita nggak bisa asal ngomong. Dia 70 tahun, saya kan 70 tahun juga,” kata Luhut di Gedung BPK, Senin (19/3) lalu. 

BACA JUGAAntara Golput dan Calon Tunggal di Pilpres 2019, Sebuah Otokritik Parpol

Menurut Luhut, bagi-bagi sertifikat tanah memang salah satu program unggulan pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan, Jokowi menargetkan jutaan sertifikat selesai dalam periodenya, sehingga tak ada lagi sengketa tanah yang marak terjadi di daerah.

Luhut pun mengancam akan membongkar dosa politik Amien Rais. “Kau merasa paling bersih, kamu boleh ngomong. Tapi dosamu banyak juga kok. Udahlah, diam saja lah. Tapi jangan main-main. Kita bisa cari dosamu sampai dapat,” ancam Luhut untuk Amien Rais. 

BACA JUGAJokowi Calon Tunggal? Indonesia Krisis Capres dan Kegagalan Kaderisasi Parpol

Panasnya polemik politik kedua tokoh di atas, tentu saja akan membuat posisi rakyat sebagai salah satu objek politik di pilpres 2019 menjadi semakin tersandera. Amien Rais maupun Luhut Binsar Pandjaitan, tidak memberikan contoh yang sehat dalam berwacana politik. Sebenarnya, apa yang mereka inginkan, sampai-sampai keduanya begitu irasional dalam mengeluarkan pernyataan.

Rakyat tidak butuh perdebatan politik. Rakyat tidak butuh tontonan ‘opera sabun’ yang bisa membuat bangsa ini menjadi semakin krodit. Kebutuhan bangsa hanya satu yaitu negara ini tetap damai, aman, nyaman secara lahir dan bathin, agar rakyat bisa berpartisipasi aktif dalam pilpres 2019 mendatang.


Sedikit pun tak ada yang menarik dari polemik politik Amien Rais dan Luhut Binsar Pandjaitan. Justru yang ada adalah konflik wacana politik berkepanjangan yang akan menyedot energi bangsa ini.

Rakyat berharap, proses suksesi kepemimpinan nasional tahun 2019 mendatang, bukan menjadi sarana untuk saling menjatuhkan, menjelekkan atau membongkar aib antarsesama lawan politik. Rakyat sangat berharap, para pejabat dan politisi bisa semakin dewasa dalam berpolitik dengan cara yang santun dan beradab. 

Secara pribadi, saya sangat mendambakan para politisi dan tokoh bangsa ini mau merefleksi diri bahwa masih ada yang lebih penting selain persoalan suksesi kepemimpinan nasional 2019, yaitu membawa bangsa ini untuk menjadi lebih beradab, bermoral, damai dan sejahtera secara lahir maupun bathin itu saja. Titik. 

Salam sruput teh tubruk bro...[Wawan Kuswandi]

Artikel ini sudah dimuat di GEOTIMES.co.id Kamis 22 Maret 2018
https://geotimes.co.id/opini/amien-versus-luhut-tontonan-politik-opera-sabun/


www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
Indocomm.blogspot.com
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com

Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar

GERBANG MEDIA NASIONAL: Liputan Aktual Top News, Top Sports, Top Kuliner, Top Travel ...!!!

@IndonesiaCommentTV TOP BINGITS DAH, SALUUUTT...!!!  https://youtu.be/2Q3DIvbUPpE?si=jWfSGaQc21taOHtj

Bursa Pasar Taruhan, Timnas U23 Indonesia Versus Timnas U23 Guinea, Ini Angka Perbandingannya...!!!

https://youtube.com/shorts/zGgyMsoZKkk?si=0wDTw5dTZQZi6ogu