Pidato politik Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa Indonesia akan bubar tahun 2030, menuai kehebohan publik. Sejumlah politisi tertawa terbahak-bahak. Rakyat pun mencemooh sang mantan jenderal ini. Lho memang kenapa? Ya, jelas saja mereka tertawa dan mencemooh, karena bahan referensi pidatonya berasal dari novel fiksi 'Ghost Fleet' yang ditulis Peter Warren Singer dan August Cole yang terbit tahun 2015 lalu. Singer adalah penulis ahli strategi dari New America Foundation. Sedangkan, Cole merupakan analis yang kerap mengeksplorasi masa depan dari sebuah konflik.
Tak jelas apa alasan Prabowo memakai referensi novel fiksi dalam pidatonya. Nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Rakyat kini semakin tahu kualitas dan kapabilitas seorang Prabowo yang selalu dielu-elukan oleh kader parpol Gerindra.
Sadarkah Prabowo bahwa isi pidatonya benar-benar telah mempermalukan dirinya di hadapan rakyat sekaligus menjatuhkan elektabilitasnya dalam pilpres 2019 mendatang? Lebih parahnya lagi, rakyat pun semakin memahami kualitas politik para kader Gerindra yang diduga semakin jeblok.
Lantas apa efek dari ceramah politik Prabowo? Yang pasti rakyat yang tadinya mengidolakan Prabowo dan Gerindra, mungkin saat ini tidak lagi bersimpati dan mendukungnya. Kemungkinan besar rakyat akan meninggalkan Prabowo dan partai Gerindra dalam pilpres 2019 mendatang.
Rakyat kini mempunyai banyak pilihan terhadap sejumlah politisi dan parpol baru yang lebih berkualitas sebagai alternatif untuk mendukungnya. Secara langsung maupun tidak langsung, rakyat mungkin akan ‘mengubur’ partai Gerindra dalam pilpres 2019 mendatang. Dukungan terhadap Prabowo pun mungkin akan ‘bubar’ secara perlahan tetapi pasti, kecuali para kadernya di partai Gerindra.
Dari hari ke hari jelang pilpres 2019 mendatang, rakyat semakin tahu sikap dan perilaku politik parpol Gerindra. Rakyat tidak lagi percaya kepada tokoh-tokoh politik yang kerjanya cuma berwacana menyampaikan data dan fakta politik yang tidak akurat.
Indonesia bukan milik tokoh politik atau partai politik. Indonesia milik rakyat, maka otomatis parpol dan tokoh politik yang berpihak kepada rakyat akan mendapat dukungan penuh dari bangsa ini. Ceramah politik Prabowo Subianto menjadi pelajaran politik paling berharga bagi bangsa ini. Rakyat berharap apa yang telah dilakukan Prabowo tidak lagi diulangi oleh tokoh politik dan parpol lainnya yang ada di Indonesia. Salam damai untuk Prabowo Subianto dan parpol Gerindra. Selamat tinggal parpol Gerindra…
Salam Sruput teh tubruk bro.... [Wawan Kuswandi]
Comments
Post a Comment