Skip to main content

#CobaDeh, Timnas Indonesia Belajar ‘Nendang’ Bola dari Timnas Kroasia

Timnas Kroasia yang menjadi runner up di piala dunia Rusia 2018 lalu, layak mendapat apresiasi dan acungan jempol.

Tim yang selama kejuaraan dunia berlangsung, kerap disebut-sebut sebagai tim kuda hitam, ternyata memberikan suguhan permainan dan teknik sepakbola yang bukan hanya menarik untuk ditonton, tetapi juga layak untuk ditiru terutama oleh timnas Indonesia.

Sejak era Davor Suker tahun 1998 lalu, (Davor Suker membawa timnas Kroasia finish di peringkat ketiga Piala Dunia 1998 di Prancis), timnas Kroasia selalu membuat mata pecandu, penggila, peminat, pelatih, pengamat dan pemain sepakbola dunia, terbelalak melihat negeri pecahan negara Yugoslavia ini. Mereka tampil apik dan gigih dalam setiap duel dengan tim-tim lawan. Apa sih yang membuat timnas Kroasia begitu kuat dan layak untuk dicontoh timnas Indonesia?

Ada beberapa elemen penting yang wajib dicatat dari timnas Kroasia, diantara yaitu:

1. Kerjasama dan kordinasi yang baik antarpemain saat melakukan penyerangan. 
2. Kordinasi dan kerjasama yang solid antarpemain ketika bertahan menghadapi serangan lawan.
3. Passing yang tepat sasaran.
4. Penerimaan passing yang baik.
5. Permainan bola pendek dari kaki ke kaki yang tepat dan terarah
6. Kecepatan lari yang prima
7. Stamina dan kondisi fisik yang kuat
8. Kerjasama tim dari lini pertahanan hingga memasuki garis pertahanan lawan tertata rapih
9. Tidak mengandalkan skill sosok pemain bintang.
10. Hilangnya ego pemain saat bertanding (mengutamakan kolektivitas tim)
11. Mental dan movitasi pemain yang tinggi
12. Kecerdasan mengatur serangan maupun mengelola pertahanan
13. Tidak menganggap remeh lawan
14. Memiliki semangat juang yang tinggi mulai dari pluit awal berbunyi hingga pluit akhir.

Semua elemen penting yang disebutkan diatas merupakan identitas sepakbola modern yang selama 20 tahun terakhir ini diterapkan oleh tim-tim Eropa, Amerika Latin, Afrika dan sebagian kecil negeri Asia. Tak heran, kalau sejumlah klub-klub elit sepakbola di kancah liga sepakbola Eropa dan Amerika Latin juga ikut menerapkan sepakbola modern hingga melahirkan pemain-pemain kelas dunia seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar Jr dan segudang pemain bintang lainnnya.

Lantas apakah timnas Indonesia sudah menerapkan sepakbola modern? Terus terang saja, saya berani mengatakan bahwa timnas Indonesia sama sekali belum menerapkan sepakbola modern. Timnas Indonesia masih ‘linglung’ dan terus berkecimpung dalam pola permainan sepakbola tradisional.

Timnas Indonesia masih berkutat dengan soal pemain naturalisasi, perekrutan pemain yang tidak selektif dan ketat sesuai sepakbola modern, menilai pelatih asing lebih baik dari pelatih lokal, latihan fisik yang masih belum maksimal, stamina dan kondisi fisik pemain yang cepat lemah dan kerjasama tim yang masih ngawur serta tidak cerdasnya pemain dalam menerapkan strategi bermain ketika sedang bertanding.

Memang, menerapkan sepakbola modern bukanlah sebuah jaminan timnas Indonesia bisa lolos ke piala dunia. Namun, minimal timnas Indonesia memiliki kekuatan yang layak mendapat apresiasi dunia, minimal di kawasan Asia. Jadi, tak ada salahnya kalau timnas Indonesia mau belajar dengan timnas Kroasia. Kita tak perlu malu dibilang timnas Indonesia lemah. Tapi, kita akan sangat malu, kalau timnas Indonesia tidak mau belajar dari tim terbaik dunia. Yuk, timnas Indonesia belajar ‘nendang’ bola dari timnas Kroasia. #Coba deh. 

Salam sruput teh tubruk bro…[ Wawan Kuswandi ]

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar

GERBANG MEDIA NASIONAL: Liputan Aktual Top News, Top Sports, Top Kuliner, Top Travel ...!!!

@IndonesiaCommentTV TOP BINGITS DAH, SALUUUTT...!!!  https://youtu.be/2Q3DIvbUPpE?si=jWfSGaQc21taOHtj

Bursa Pasar Taruhan, Timnas U23 Indonesia Versus Timnas U23 Guinea, Ini Angka Perbandingannya...!!!

https://youtube.com/shorts/zGgyMsoZKkk?si=0wDTw5dTZQZi6ogu