Bagi Sandiaga Salahudin Uno, mungkin kegantengan (kegantengan ini menurut sebagian mahmud alias mamah muda atau emak-emak lho ya!) identik dengan daya tarik seksual secara fisik. Sejak didaulat menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto, Sandi (semakin GR karena dibilang ganteng oleh sebagian emak-emak) langsung memanfaatkan ‘ketampanannya’ dengan melakukan manuver rayuan gombal. Targetnya mahmud dan emak-emak setengah tua serta cewek-cewek ABG milenial.
Namun sayangnya, efek dari proses gombalisasi Sandi ini tidak sehebat rayuan maut yang digelontorkannya. Faktanya, rayuan gombal Sandi hanya mampu menembus sebagian kecil mahmud dan kelompok milenial berpendidikan rendah. Mereka yang mengidolakan Sandi, umumnya lebih cenderung bersikap emosional dalam mengambil keputusan politik.
Gombalisasi yang dikucurkan Sandi dalam tataran mikro, diantaranya soal tempe. "Tempe tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM," kata Sandi di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti dikutip DetikNews, Jumat 7 September 2018.
Soal cabe, di sejumlah media massa Sandi mengatakan bahwa dengan uang Rp100 ribu, ibu-ibu hanya bisa membeli bawang dan cabai saja. (TribunNews.com, 7 September 2018). Sebelumnya, bakal cawapres Prabowo ini mengeritik harga telur di Jakarta yang melonjak hingga tembus Rp28.000 per kilogram. "Kami sangat khawatir karena ini adalah imported inflation yang diakibatkan oleh menguatnya US Dollar," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, seperti ditulis detikfinance, 12 Juli 2018.
Sandi juga mengaku menerima keluhan dari emak-emak ketika blusukan ke lapangan. "Kita punya solusi, kemarin di DKI kita menghadirkan solusi untuk emak-emak, kita amankan pasokan, kita sederhanakan rantai distribusi dan kita buat sistem distribusinya terbuka dan berkeadilan, dengan itu harga-harga di Jakarta terjangkau," kata Sandi di sebuah kafe di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta, seperti diberitakan Merdeka.com, 17 Agustus 2018.
Dalam tataran makro, Sandi menilai merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar karena lemahnya sistem perekonomian nasional. Sandi pun bergegas menukarkan 1.000 US dolar miliknya di gerai money changer Dua Sisi di kawasan Plaza Senayan, Kamis, 6 September 2018. Saat itu Sandi mengatakan, para politikus seperti dirinya perlu menukarkan dolar miliknya ke rupiah sebagai solusi dari anjloknya rupiah.
Sandi mengklaim, baru kali itu dia menukarkan dolar miliknya ke rupiah secara besar-besaran. Sampai saat ini, 40 persen aset dolarnya sudah ia tukarkan dan total asetnya yang masih dalam bentuk rupiah sebanyak 95 persen, seperti dilansir tempo.co, tanggal 6 September 2018.
Hasil Survey LSI
Sampai hari ini, manuver gombalisasi Sandi terhadap emak-emak, hasilnya biasa-biasa saja. Menurut laporan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, justru pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berhasil unggul di kalangan muslim, nonmuslim, wong cilik, pemilih emak-emak dan milenial.
"Skor 5-1 untuk keunggulan Jokowi-Ma'ruf pasca pendaftaran capres-cawapres," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby di Kantornya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa 21 Agustus 2018 lalu.
Di segmen emak-emak, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 50,2 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 30,0 persen. Di kalangan milenial Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandi dengan 50,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 31,8 persen. Survei LSI ini dilakukan dengan metode multistage random sampling pada 1.200 responden sejak tanggal 12-19 Agustus 2018. Metode wawancara tatap muka juga dilakukan dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen, seperti dikutip dari Liputan6.com, 21 Agustus 2018.
Rekam Jejak Sandi
Sandi boleh-boleh saja ‘ngegombal’ kepada emak-emak. Cuma sayangnya, Sandi belum mampu melihat secara kritis, apakah gombalannya itu efektif dalam menggaet emak-emak?
Terlepas dari banyaknya rayuan gombal yang dilakoni Sandi, faktanya sosok cawapres ini, pernah juga diduga kuat terlibat dalam sejumlah skandal yang sempat membuat heboh publik. Namun, dugaan skandal itu tak berlanjut dan menguap tanpa jejak. Adapun, beberapa skandal yang diduga melibatkan Sandiaga Uno antara lain:
Panama Papers
Nama Sandiaga Uno muncul dalam bocoran dokumen Panama Papers bersama sejumlah tokoh Indonesia lainnya. Nama Sandi disebut dua kali sebagai "Sandiaga Salahudin Uno" dan "Sandiaga Uno". Sebanyak 11 juta dokumen klien milik kantor hukum Mossack Fonseca, di Panama bocor ke tangan publik dan menggemparkan dunia. Dalam Dokumen itu disebutkan sejumlah kalangan global terlibat skandal pajak dan pencucian uang.
Laporan ini merupakan hasil kolaborasi investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), Paradise Papers. Sandiaga Uno menjadi salah satu dari 2.961 nama dalam dokumen itu. Sandi tercatat sebagai direktur dan pemegang saham Goldwater Company Limited, Attica Finance Ltd, Pinfefields Holdings Limited, Velodrome Worldwide, Sun Global Energy Inc, Finewest Capital Ventures Ltd, Alberta Capital Partners Ltd, Mac-Pacific Capital Inc, Netpoint Investments Ltd, dan Fleur Enterprises Ltd. Perusahaan-perusahaan itu beralamat di British Virgin Island dan Seychelles dan terdaftar menjadi klien Mossack Fonseca antara tanggal 1 Juli 2002 sampai 28 Mei 2009.
Sandi membenarkan bahwa PT Saratoga Investama Sedaya Tbk adalah perusahaan yang ia pimpin sebelum terjun ke politik dan dia memiliki sejumlah perusahaan offshore seperti yang disebutkan dalam dokumen Panama Papers. "Dalam proses investasi itu, sangat lazim menggunakan fasilitas firma hukum di luar. Saya bisa pastikan tidak ada hukum yang dilanggar. Kewajiban pajak selalu dipenuhi selama saya pimpin," kata Sandi di Jakarta, seperti diberitakan Tribun News, Selasa 5 April 2016. Entah kenapa, pihak Kementerian Keuangan, BPK dan kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak tidak menindaklanjuti dugaan kasus penggelapan pajak ini.
Dewi Persik
Sandiaga Salahudin Uno juga tersangkut dugaan kasus asusila dengan penyanyi dangdut goyang gergaji, Dewi Persik. Isu itu merebak ketika Sandi masuk bursa bakal calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. Seperti dikutip Tribun Bali tanggal 17 Februari 2017 lalu, Sandi diduga kuat meminta dengan paksa penyanyi Dewi Persik untuk membuka bajunya saat mengisi sebuah acara di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali.Minggu, 20 Juli 2008. Saat itu, Sandi masih aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Atas peristiwa itu, Dewi Persik langsung memberikan klarifikasi melalui video yang sempat viral ke publik. Dalam video yang beredar di YouTube, Dewi Persik mengatakan dirinya pernah disuruh Sandiaga Uno untuk buka baju saat sedang perform di Bali. Akibat kejadian itu, kedua orangtua Dewi Persik menangis. “Saya masih ingat karena siapapun orang yang membuat airmata kedua orangtua saya jatuh, saya pasti ingat,” kata pedangdut yang akrab disapa Depe itu. Peristiwa itu dibenarkan oleh pengacara sensasional, Farhat Abbas.
Politisi PDIP, Adian Napitupulu juga menyinggung soal dugaan tuduhan pelecehan seksual Sandi yang dilakukannya terhadap Dewi Persik. Namun, sayangnya kader partai Gerindra itu tidak mau memberikan klarifikasi. Sandi malah menawarkan Adian untuk berkomunikasi secara langsung kepadanya, jika kader PDIP itu berminat mengetahui hal yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Dewi Persik. "Kita Japri (red: jaringan pribadi) saja, private (dengan jalur pribadi), kita buatlah demokrasi yang sejuk," kata Sandi kepada Adian. Sampai hari ini, polisi tak pernah menyelidiki dan menginvestigasi secara mendalam dugaan skandal kasus asusila ini.
Mahar Politik
Dugaan kasus mahar politik Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN sebesar Rp1 triliun, telah dibatalkan Bawaslu dengan alasan tidak ada bukti. Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, dalam cuitan di akun Twitter resminya, menyebut mahar politik dari Sandi itu untuk dana kampanye PKS dan PAN. Mereka masing-masing mendapat jatah sebesar Rp500 miliar.
Tindakan Sandi ini dinilai melanggar UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur bahwa batas maksimal sumbangan dana kampanye dari perseorangan untuk partai maksimal sebesar Rp2,5 miliar yang tercantum dalam pasal 327. Selain itu, dalam pasal 228 menyebut, parpol dilarang menerima imbalan dalam pencalonan presiden dan wakil presiden. Mengomentari isu ini, Sandi dalam beberapa kesempatan membantah telah memberi mahar politik kepada PAN dan PKS. (Tribun.com. 6 September 2018).
Kasus mahar politik ini juga dilaporkan ke Bawaslu oleh Forum Pengawal Demokrasi Bersih, Rabu 15 Agustus 2018. Sebelumnya, Sekjen Rumah Relawan Nusantara Jokowi-Ma'ruf Amin, Fahmi Hakiem, juga sudah melaporkan kasus dugaan mahar politik itu. Namun, lagi-lagi kasus ini ‘sim salabim, abakadabra’, hilang tanpa bekas.
Dimana Posisi KPK?
Merespon isu mahar politik ini, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo memastikan KPK akan menyelidikinya. "Benar atau enggak, kita selidiki dululah," ujar Agus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 15 Agustus 2018. Agus menyatakan pihaknya tidak akan ragu menjerat seorang penyelenggara negara jika terbukti melakukan praktik suap.
Dalam pandangan saya, semestinya dugaan pemberian mahar politik wajib diusut tuntas oleh KPK dengan tujuan untuk menghindari fitnah terhadap bakal cawapres. Jika terbukti benar, maka mahar politik itu sangat tidak etis dan menyalahi etika politik. Kalau Bawaslu tidak bisa menuntaskan dugaan mahar politik itu, maka sudah saatnya KPK dan polisi mengambilalihnya. Dimana posisi KPK terhadap kasus mahar politik ini?
OK OC Gagal
Sejumlah gerai OK OCE yang digagas Sandiaga Uno tutup. Program One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship (OK OCE) ini, muncul ketika masa kampanye Pilkada DKI 2017 lalu, saat itu Sandi menjadi bakal cawagub Anies Baswedan. Penurunan omzet dan persaingan usaha menjadi faktor utama ditutupnya sejumlah gerai tersebut. Namun, Sandi membantah jika OK OCE disebut gagal. Menurutnya masih ada yang berhasil. Dalam pandangan saya, kegagalan OK OCE merupakan satu satu diantara sekian banyak kelemahan Sandi. OKE OCE hanya sekadar lip service untuk menarik simpati warga Jakarta agar memilihnya dalam pilgub DKI Jakarta. Sampai di sini rakyat, khususnya warga Jakarta mulai memahami bahwa wawasan ekonomi kerakyatan Sandi sangat lemah.
Memilih Pemimpin
Mencari sosok pemimpin dalam hal ini presiden dan wakil presiden, memang bukan hal yang mudah, tetapi juga tidak terlalu sulit. Salah satu faktor penyebab sulitnya mencari pemimpin di negeri ini ialah karena gagalnya sejumlah parpol dalam menciptakan kader pemimpin yang berkualitas secara moral, mental, intelektual dan spiritual.
Rekam jejak seorang pemimpin bangsa atau negara sangatlah penting, terlebih lagi sosok calon presiden dan wakil presiden. Sosok presiden dan wakil presiden haruslah figur yang bersih, jujur, tegas, memiliki integritas terhadap negara, mempunyai loyalitas tinggi kepada rakyat. Namun faktanya, hanya sedikit sekali manusia Indonesia yang mampu memenuhi kriteria ideal di atas.
Persoalan mencari pemimpin yang ideal menjadi semakin sulit ketika parpol tidak serius memberikan edukasi politik yang baik dan benar kepada rakyat maupun kadernya. Selama ini, eksistensi parpol hanya melulu merebut kekuasaan yang berujung kepada kepentingan ekonomi belaka, sehingga muncul pemimpin-pemimpin yang koruptif dan selalu melihat kekuasaan sebagai alat kepentingan parpol semata, bukan sebagai suara rakyat.
Seharusnya parpol sebagai kepanjangan tangan rakyat, wajib menunjukkan sikap dan perilaku yang berkualitas dan berperan aktif sebagai alat politik rakyat untuk membawa negara ini menjadi lebih sejahtera, damai, nyaman, aman dan tentram. Mungkinkah ini terjadi? Hanya waktu dan Tuhan yang bisa menjawabnya. Mari kita renungkan bersama. [ wawan kuswandi ]
Salam sruput teh tubruk bro dan sis....
Salam sruput teh tubruk bro dan sis....
BACA JUGA:
Indocomm.blogspot.co.id
www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
indonesiacommentofficial
@INDONESIAComment
@wawanku86931157
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Foto: Istimewa
www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
indonesiacommentofficial
@INDONESIAComment
@wawanku86931157
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Foto: Istimewa
.
Comments
Post a Comment