Skip to main content

COVID-19, #TAKPERLULOCKDOWN

Jangan takut dan hindari panik dalam menghadapi berbagai wabah penyakit menular apapun di dunia. Ketakutan dan kepanikan yang berlebihan justru akan membuat logika manusia menjadi tumpul dan bisa menjurus kepada sifat-sifat dan perilaku bodoh. Nalar menjadi mati karena takut. Ini jangan sampai terjadi. 

Untuk itu, kita wajib selalu berhati-hati, waspada dan terus menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri dan lingkungan sosial serta tetap melakukan aktivitas seperti biasa dalam kehidupan sehari-hari.

Massifnya pemberitaan wabah Covid-19 yang begitu luas telah menyeret akal dan pikiran manusia menjadi kerdil dan tampaknya berhasil merusak naluri kemanusiaan manusia. Bukankah setiap penyakit ada obatnya. 

Kalaupun belum ada obatnya, tentu manusia dengan segala kemampuannya akan terus mencari dan berusaha menemukan obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, walaupun membutuhkan proses waktu yang panjang dan melelahkan.

Tidaklah Allah SWT menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya. Disebutkan dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).


Wabah Covid-19 semakin hari semakin menjadi momok menakutkan bagi manusia. Ini terjadi bukan karena virusnya yang ganas dan dahsyat, tetapi karena sifat manusianya yang tidak lagi percaya dengan dirinya sendiri karena selalu dipenuhi hawa nafsu serakah dan takut akan kematian. Saking takutnya, akhirnya muncullah istilah lockdown (silahkan Anda searching sendiri soal lockdown di mbah google, biar Anda yang malas baca jadi rajin baca. Sedangkan bagi Anda yang tidak tahu jadi tahu agar tidak menjadi manusia bodoh. Sebaiknya saya dan Anda jangan sok tahu soal lockdown, hihihi…) 

Tak Perlu Lockdown

Lantas siapa yang berhak menentukan status lockdown atas terjadinya wabah penyakit menular seperti Covid-19 dalam sebuah negara? Jawabannya ya, Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden (sampai di sini mudah-mudahan Anda paham).

Presiden Joko Widodo sudah menegaskan bahwa tak ada kebijakan untuk isolasi atau lockdown di tingkat nasional maupun daerah. Jokowi menyatakan, Pemerintah Pusat masih belum mau menggunakan kebijakan tersebut dalam menangani Covid-19. “Sampai saat ini tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan lockdown,” ujar Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3) lalu.

Menurut Jokowi, kebijakan lockdown baik di tingkat nasional maupun daerah adalah kebijakan pemerintah pusat. Jokowi menyebut penanganan Covid-19 yang diambil Pemerintah saat ini adalah mengimbau masyarakat bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Kebijakan itu diharapkan bisa mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain. Jokowi juga meminta Pemerintah Daerah harus terus berkomunikasi dengan menteri-menteri terkait bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merupakan satu-satunya rujukan informasi negara dalam penanganan Covid-
19.
 
Pola Hidup Sehat

Untuk mencegah sekaligus mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan dan BNPB juga sudah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri dan lingkungan sosial.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tak ingin masalah corona menjadi fobia yang berlebihan di masyarakat. Ia mengimbau kepada masyarakat supaya terus menggerakkan hidup sehat untuk mencegah merebaknya virus Covid-19. 

BACA DAN LIHAT JUGA:

"Menurut saya fobia itu ndak usah terlalu dibesarkan," ujar Terawan kepada awak pers di Balai Kota Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020).

Terawan mengatakan, gerakan hidup sehat dapat mencegah penularan virus corona. Pertanyaannnya ialah, bagaimana cara menerapkan pola hidup sehat? Gampang kok, caranya diantaranya ialah selalu mencuci tangan dengan sabun atau cairan antiseptik, menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sosial, memakai masker bila Anda sakit, menjaga pola tidur yang teratur serta pola makan yang bergizi, melakukan pengecekan kesehatan tubuh secara berkala, berolahraga secara rutin dan masih banyak lagi yang lainnya (searching aja di mbah google bagaimana cara menerapkan pola hidup sehat dan cara menghindari Covid-19, referensinya bejibun kok. Jangan malas yaa…).

Akhirnya, kita sebagai makhluk Tuhan yang memiliki derajat paling mulia di muka bumi, tentu saja dalam menghadapi wabah Covid-19 harus terus berdoa, selalu waspada/hati-hati, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sosial, berolahraga teratur, tidak menyebarkan berita hoaks Covid-19 dan saling tolong-menolong serta berbagi kebaikan antarsesama makhluk hidup ciptaan Tuhan di alam semesta.
 Jadi, Indonesia #TAKPERLULOCKDOWN. 
Badai Covid-19 Pasti Berlalu, Percayalah”. 



LIHAT JUGA:
Indocomm.blogspot.co.id
www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
@INDONESIAComment
@INDONESIACommentofficial
@wawanku86931157
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI FORUM
#INDONESIAComment
Foto: Ist



Comments

Popular posts from this blog

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly

PROFIL PUBLIK Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa  Berkarakter Friendly Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang.  Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya. Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahu

Aksi Demo Mobil Tronton Berakhir Damai antara Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter

Proses musyawarah masyarakat Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter dengan pejabat wilayah setempat, terkait operasional mobil tronton, berlangsung damai dan menghasilkan kesepakatan bersama.  indocomm (Jakarta), Aksi demo 20 November 2023 lalu yang dilakukan masyarakat Parung Panjang Bersatu, terkait jam operasional mobil tronton, memicu protes keras para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Sebelumnya, jam operasional mobil tronton dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Akhirnya terjadi aksi demo warga Parung Panjang Bersatu tanggal 20 November 2023 lalu. Aksi demo ini sebagai bentuk protes keras masyarakat terhadap lalu lalang mobil tronton. Namun, Aksi demo warga Parung Panjang Bersatu memicu protes para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Mereka melakukan aksi demo tandingan. Paska demo kedua belah pihak usai, Muspika Kecamatan Parung Panjang turun tangan  menertibkan jalur lintas yan