Jokowi Restui Prabowo?Ganjar Tunggu Perintah Megawati
Pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 masih dua tahun lagi, namun hingar-bingar berita media mainstream dan sosial media semakin ramai mengupas siapa kandidat presiden terkuat pengganti Jokowi. Wajar saja kalau media getol memberitakan wacana capres 2024 karena memang sangat menarik dan banyak pembacanya, mulai dari pedagang gorengan pinggir jalan sampai politisi parpol di Senayan. Lantas pertanyaannya, siapa sih pengganti presiden Jokowi?
Sejumlah lembaga survei juga tampak bersemangat menggali pendapat masyarakat, terkait siapa yang menjadi tokoh idola rakyat untuk menjadi presiden Indonesia tahun 2024. Sejumlah nama yang muncul dan memiliki elektabilitas tinggi di beberapa lembaga survei diantaranya Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Erick Thohir.
Disisi lain, mesin politik parpol juga mulai bergerak secara perlahan untuk melihat kader-kader parpolnya maupun tokoh pilihan rakyat yang mungkin saja segera didorong untuk maju sebagai capres 2024.
Restu Jokowi
Restu dari presiden Jokowi menjadi kunci utama bagi siapapun yang ingin menjadi presiden Indonesia tahun 2024. Mengapa demikian? Seperti diketahui hingga saat ini pengaruh kepemimpinan Jokowi masih sangat kuat, baik secara personal maupun sosial. PDIP sebagai parpol pengusung Jokowi jelas masih akan menjadi parpol terbesar sampai tahun 2024 mendatang. PDIP juga pasti sedang menunggu sinyal politik Jokowi.
'Mazhab' Nasionalis PDIP akan tetap menjadi pilihan rakyat, seiring merebaknya kelompok-kelompok kecil radikal yang anti Pancasila dan segerombolan oknum intoleransi yang mengatasnamakan agama. Di sisi lain, Jokowi adalah presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Fakta membuktikan bahwa selama 8 tahun Jokowi menjadi presiden Indonesia, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mampu mengemban amanat rakyat. Beberapa program kerakyatan telah ditunaikan Jokowi, seperti revolusi mental dan moral bangsa, pembangunan fisik berkesinambungan di seluruh wilayah Indonesia serta meningkatnya kesejahteraan rakyat secara signifikan. Penegakan hukum juga berjalan sesuai tracknya, walaupun masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Di dunia Internasional, Jokowi menjadi salah satu presiden di kawasan Asia dan dunia yang disegani karena keputusan politik dan ekonominya yang sangat berani. Nah, inilah yang mungkin ditunggu-tunggu rakyat dan sejumlah parpol, siapa sebenarnya sosok pengganti yang menjadi pilihan Jokowi?
Bila ditinjau dari sejumlah pertemuan politik, Jokowi lebih sering bertemu dengan Prabowo Subianto. Boleh percaya, boleh juga tidak, pembicaraan kedua tokoh yang pernah bertarung dalam pilpres 2019 itu, pasti terkait dengan suksesi tahun 2024. Mungkin saja dalam setiap pertemuan itu, Jokowi ingin mengetahui lebih jauh sikap, perilaku, ketegasan dan tanggung jawab Prabowo terhadap NKRI dan Pancasila. Saya menduga, Jokowi telah berpesan kepada Prabowo bahwa bila kelak Prabowo menjadi presiden tahun 2024, maka dia wajib memperkokoh NKRI dan Pancasila.
Untuk memuluskan langkah Prabowo menjadi RI satu, maka Jokowi memerlukan dukungan politik dari Ketua Umum PDIP Megawati. Nah, persoalan dukungan politik terhadap Prabowo inilah yang mungkin masih dalam pertimbangan Megawati. Mengapa Megawati harus melakukan pertimbangan terhadap Prabowo? Karena kader PDIP seperti Ganjar Pranowo dan Puan Maharani juga 'berambisi' menjadi presiden tahun 2024. Khusus untuk Ganjar, namanya memang sangat kencang didukung rakyat, namun masih hanya sebatas sosial media. Elektabilitas Ganjar menurut data beberapa lembaga survei semakin melesat. Namun, upaya Ganjar untuk menjadi presiden masih 'terganjal' oleh sejumlah politisi senior PDIP yang ingin menjagokan Puan Maharani tampil dalam capres 2024. Beranikah Ganjar melakukan pendekatan politik dengan para politisi senior PDIP? Jawabannya hanya satu yaitu Ganjar tinggal menunggu perintah Megawati.
Peluang Politik Prabowo
Satu-satunya pesaing elektabilitas tertinggi Ganjar Pranowo adalah Prabowo Subianto. Prabowo berpeluang besar menyalip Ganjar, bila dia mendapat restu dari Jokowi dan Megawati. Kelebihan yang dimiliki Prabowo selain sebagai Ketua Umum Gerindra ialah Prabowo memiliki pengalaman politik yang sangat panjang sejak era Soeharto.
Di kalangan militer, nama Prabowo masih mempunyai pengaruh besar. Sedangkan di kalangan pengusaha dalam negeri (sembilan naga) dan luar negeri, jaringan Prabowo sangat kuat karena dia juga seorang
pengusaha dan berasal dari keluarga pengusaha.
Kekuatan lain yang dimiliki Prabowo ialah mantan Danjen Kopassus ini pernah
mempunyai hubungan ‘gelap’ dengan kelompok-kelompok radikal dan intoleransi
(pilpres 2019). Bukan tidak mungkin Prabowo akan merangkul kelompok-kelompok
ini untuk mendukungnya dan meminta mereka untuk kembali ke NKRI dan Pancasila.
Kalau mereka menolak, maka Prabowo akan langsung menyapu
bersih mereka.
Potensi Politik Ganjar
Nama Ganjar Pranowo memang semakin populer untuk capres 2024. Namun sayangnya, dukungan masyarakat terhadapnya masih dalam tataran sosial media dan Jawa sentris. Pengalaman politik Ganjar juga tidak sepanjang Prabowo. Dengan kata lain, Ganjar masih membutuhkan dukungan bukan hanya dari parpol pengusung, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Berbeda dengan Prabowo yang sudah sangat populer di seluruh wilayah Indonesia.
Ganjar memang memiliki kapasitas dan kapabilitas individu sangat baik untuk capres 2024. Track record politik Ganjar selama ini sangat bagus. Ganjar mempunyai investasi politik yang mentereng yaitu sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Hasil sementara sejumlah lembaga survei memang menyebutkan elektabilitas Ganjar sangat signifikan. Ganjar hanya tinggal menunggu restu dan perintah dari Ketum PDIP Megawati untuk tampil dalam bursa capres 2024. Akankah Megawati merestui Ganjar?
Belum Saatnya Puan Maharani
Kader PDIP yang juga disebut-sebut bakal masuk dalam bursa capres 2024 ialah Puan Maharani. Dari rentetan peristiwa politik sejak Jokowi menjadi presiden RI, belum ada satupun hal yang istimewa dan signifikan, terkait dengan sikap dan perilaku politik Puan Maharani terhadap rakyat. Nama Puan muncul ke permukaan hanya karena sebagai putri Megawati. Dalam pandangan saya pribadi, Puan Maharani masih punya banyak waktu untuk menjadi presiden RI, tapi bukan untuk tahun 2024. Untuk lima tahun ke depan, sebaiknya Puan perlu lebih banyak belajar lagi tentang politik dan berkarya politik untuk rakyat. Khusus untuk hal ini, saya sangat berharap Megawati mau berbesar hati untuk menunda Puan terjun dalam capres 2024.
Perlu diketahui, tantangan politik dan ekonomi pasca tahun 2024 mendatang akan lebih keras lagi. Oleh karena itu, presiden terpilih 2024 mempunyai tanggung jawab yang sangat besar. Dia juga harus berani all out menghadapi kelompok-kelompok yang ingin memecah NKRI, kelompok anti pancasila dan intoleransi, jaringan terselubung para koruptor serta komunitas siluman mafia hukum. Belum lagi negara-negara di kawasan Eropa yang diduga kuat masih akan terus berusaha ‘mendikte’ kebijakan ekonomi dan politik Indonesia. Presiden terpilih tahun 2024 mendatang, haruslah sosok yang 'super' berani dan tegas serta mampu meneruskan perjuangan politik yang telah dicapai presiden Jokowi.
SUMBER FOTO: KARIKATUR FOTO DARI BERBAGAI SUMBER
Comments
Post a Comment