Prahara Berdarah Jenderal Bintang Dua
SAKSIKAN TAYANGAN VIDEONYA DI:
Sampai hari ini kasus pembunuhan seorang Brigadir polisi terus diberitakan media massa, dibicarakan sosial media dan menarik perhatian publik. Kasus yang berawal dari isu tembak-menembak antar anggota polisi akibat adanya dugaan perselingkungan ini, semakin melebar ke berbagai masalah kriminal lainya, seperti setoran uang judi online ke aparat hukum, jaringan bisnis narkoba, wanita simpanan, pencurian uang via ATM, cinta segitiga, hedonisme dan gaya hidup mewah oknum aparat polisi, backing bos judi besar, peristiwa KM 50 sampai ke bunker penyimpanan uang yang jumlahnya sangat fantastis yaitu diperkirakan mencapai 900 miliar rupiah lebih.Seorang Jenderal bintang dua yang menjadi peran utama dalam film ini sudah jadi tersangka. Bukan itu saja, istri sang jenderal dan puluhan polisi lainnya dengan strata pangkat dan jabatan yang berbeda-beda, juga terseret dalam kasus berdarah ini.
Kasus terus bergulir tanpa motif yang jelas. Sejumlah oknum ikut ambil bagian dengan dalih agar peristiwa pembunuhan berdarah ini segera tuntas. Oknum-oknum piguran yang ikut dalam film kolosal ini berasal dari lembaga perlindungan HAM, perlindungan saksi, perlindungan perempuan serta perlindungan anak dan istri sang Jenderal, bahkan ada ART. Sekelompok oknum anggota dewan dan oknum pejabat negara serta sejumlah ahli juga tak mau kalah cepat, mereka ikut bersuara lantang mengomentari kasus ini. Akhirnya, kasus ini menjadi liar dan hilang fokus.
Tak kalah serunya, dalam liputan media massa, polemik sengit antara pengacara korban pembunuhan dengan penasehat hukum sang jendral dan pejabat tinggi aparat hukum negara. Sampai-sampai mereka lupa bahwa apa yang mereka ucapkan sudah keluar dari fokus kasus dan melanggar etika hukum, etika profesi dan etika sosial. Sungguh memprihatinkan...
Sebenarnya apa yang membuat kasus ini banyak menarik pemain piguran ikut terlibat? Jawabannya hanya satu yaitu diduga kuat mereka sedang memperebutkan sejumlah uang milik sang jenderal bintang dua. Hingga kini, tempat penyimpanan uang itu pun masih jadi misteri.
Anda oleh percaya, boleh juga tidak, Sang jenderal bintang dua, diduga kuat menyimpan uang miliaran rupiah. Dia yakin, uang inilah yang menjadi target utama para pemain piguran. Sang Jenderal bintang dua paham betul bahwa karakter para pemain piguran ini adalah oknum-oknum yang rakus. Maka tak heran kalau berita suap terkait kasus ini yang nilainya miliaran rupiah, meledak dahsyat di media massa.
Sesungguhnya, penonton butuh klimaks dan akhir cerita yang menarik dari film ini. Sebagian penonton ada yang masih menangis meratapi kesedihan, sebagian penonton lainnya tersenyum sinis karena mereka menilai kasus ini penuh rekayasa dan kebohongan publik.
Kita tidak akan pernah tahu kapan kasus ini selesai. Film masih terus berlangsung dan semakin seru. Bukan tidak mungkin akan muncul piguran-piguran baru yang ujung-ujungnya mereka rebutan duit sang jenderal dan kemungkinan besar sang jenderal mendapat hukuman ringan dan lolos dari hukuman mati. Penonton sangat berharap, seorang superhero segera hadir mengakhiri kisah berdarah ini dengan happy ending. Semoga....(wawan kuswandi/redIC)
Terima kasih atas partisipasinya
ReplyDelete