Skip to main content

Publik Muak...!!! 6 Capres dan Cawapres Ini Tidak Didukung Rakyat

 

Publik Muak...!!! 6 Capres dan Cawapres Ini Tidak Didukung Rakyat

Saksikan Tayangan Videonya di:


Pemilihan Presiden Tahun 2024 masih dua tahun lagi. Namun, bursa capres dan cawapres semakin ramai diberitakan media massa dan sosial media. Ada enam tokoh capres dan cawapres yang tidak mendapat dukungan rakyat, mereka adalah Airlangga Hartarto dari Golkar, AHY dari Demokrat, Puan Maharani dari PDIP, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar dari PKB dan Sandiaga Uno dari Gerindra. Dari hasil pantauan sementara INDOComm, tampaknya rakyat sudah bosan dan muak dengan 6 orang tokoh tersebut. Buktinya, hasil survei sejumlah lembaga survei menyebutkan bahwa elektabilitas mereka sangat rendah.

Mengapa rakyat tidak mendukung mereka? Ini alasannya, sosok Airlangga Hartarto tidak banyak dikenal publik. Namanya, sebagai Menteri Kordinator Bidang Perekonomian tidak populer. Untuk Agus Harimurti Yudoyono atau AHY, kekalahannya dalam pilkada Jakarta telah membuktikan bahwa AHY yang mantan TNI ini, masih belum matang berpolitik. Puan Maharani selama ini lebih dikenal karena figur Ketua Umum PDIP yang juga ibunya Megawati Soekarnoputri, selebihnya Puan Maharani hanya politisi biasa-biasa saja. Ridwan Kamil, tampaknya hanya spesialis Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam sejumlah survei berada di posisi bawah. Cak Imin memang belum saatnya menjadi wakil presiden apalagi sebagai presiden. Sedangkan Sandiaga Uno, lebih tepat menjadi pengusaha ketimbang sebagai politisi.

Lantas, siapa capres dan cawapres yang mendapat dukungan rakyat? Berikut ini alternatif pasangan capres dan cawapres versi INDOComm,


Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto merupakan pasangan paling ideal, kedua tokoh ini memiliki kombinasi politik. Ganjar berbasis nasionalis, Prabowo berbasis kerakyatan. Mereka dipastikan mampu mewujudkan cita-cita Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.

Sedangkan duet Ganjar Pranowo dan Jenderal Andika Perkasa, pasangan ini diyakini berani dan tegas menjaga nasionalisme. Seperti diketahui Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku, ras, budaya dan agama. Jenderal Andika yang berasal dari militer menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga keamanan, kedamaian, toleransi dan ketentraman hidup rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Kemudian duet Prabowo Subianto dan Jenderal Purnawirawan Moeldoko, karena keduanya berlatar belakang militer, tentu mereka sudah paham betul soal nasionalisme, kebangsaan, kerakyatan dan cinta Tanah air. Kedua tokoh ini akan bersikap dan bertindak tegas dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Terakhir, duet Prabowo Subianto dengan salah satu tokoh dari generasi x atau GEN X yang sudah dikenal masyarakat. Namun, namanya belum muncul ke publik karena masih menunggu persetujuan dan dukungan dari DUA ormas besar nasional. Siapakah tokoh ini? Kita tunggu saja...(wawan kuswandi)

Klik:
















 




Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar...

Nikmat Malam Takbiran, Momentum Puncak Berdzikir [puasa hari ke-29]

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara. Malam Takbiran menjadi momentum puncak berdzikir umat muslim menyambut datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang. Allah Ta’ala berfirman, “… dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur ” (QS Al Baqarah:185). Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan ...

Gelombang PHK Berkelanjutan, Kode Keras Bagi Presiden Prabowo Subianto

Gelombang PHK bukan hanya terjadi di sektor industri manufaktur, tetapi juga menyentuh lembaga media massa nasional, seperti stasiun TV swasta, siaran radio komersial dan sejumlah media online. Diprediksi sampai akhir tahun 2025 ini, pengangguran terselubung terdidik semakin tinggi, angka kriminalitas menanjak naik, premanisme meluas dan pungli bertebaran dimana-mana. Oleh:  Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi secara berkelanjutan sejak tahun 2022 lalu hingga memasuki semester pertama tahun 2025, menjadi kode keras buat Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera melakukan evaluasi, terkait kebijakan ekonomi kerakyatan. Badai PHK berjamaah ini terjadi, berawal dari penurunan daya beli masyarakat lapisan bawah. Kondisi ini semakin diperparah oleh keadaan ekonomi global yang terus melemah, serta kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang secara tidak langsung merusak sendi-sendi ekonomi nasional. Terja...