Skip to main content

Hakekat Puasa (Renungan Puasa Ramadhan Hari ke 1)

RENUNGAN RAMADHAN HARI KE 1

Hakekat Puasa Ramadhan

Oleh : Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa

Menunaikan puasa Ramadhan bukan 12 jam alias mulai dari imsak/subuh hingga adzan Maghrib tiba. Sepengetahuan saya, sebagian besar umat muslim di Indonesia masih melakukan puasa hanya pada saat pagi [selesai imsak/subuh] hingga adzan maghrib tiba. Saya melihat puasa itu lebih bersifat jasmani semata [menahan lapar dan haus].
Semestinya, umat muslim bukan hanya melakukan puasa yang bersifat jasmani saja, tetapi juga puasa rohani [mulai dari imsak/subuh sampai datang imsak/subuh kembali). Kalau itu dilakukan [puasa jasmani dan rohani], maka puasa dilaksanakan selama 24 jam selama bulan ramadhan.
Faktanya, sebagian besar umat muslim, ketika usai berbuka puasa jasmani [adzan Maghrib], umumnya mereka mengabaikan puasa rohani pada malam hari. Sebagian besar umat muslim tidak lagi mampu mengontrol sikap, perilaku, pikiran dan perkataannya. Bahkan, ada yang tidak melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang diyakini akan melengkapi kesempurnaan ibadah puasa. Dari sini tampak jelas bahwa sebagian besar umat muslim memahami puasa ramadhan hanya sebatas puasa jasmani. Padahal, hakekat puasa ramadhan ialah seorang muslim wajib menunaikan puasa jasmani dan rohani selama 24 jam di bulan ramadhan.


Sayangnya, umat muslim belum memahami hakekat puasa Ramadhan dengan sebenar-benarnya. Bagi saya, puasa ramadhan itu merupakan media yang diberikan Tuhan secara istimewa kepada kaum muslim untuk membersihkan diri secara jasmani (lahir) dan rohani (bathin) selama 24 jam. Allah SWT memegang hak prerogatif dalam menilai puasa Ramadhan yang dilaksanakan umat muslim.
Menjaga kebersihan jasmani dan rohani saat berpuasa juga tidak harus berakhir ketika bulan ramadhan selesai. Kebersihan jiwa dan raga, lahir dan bathin serta jasmani dan rohani harus terus dijaga dan dilakukan umat muslim untuk selamanya sampai kepada titik ketika seorang umat muslim berpulang kepadaNya. Sudahkah umat muslim memahami hakekat puasa ramadhan dengan sebenar-benarnya? Mari kita renungkan bersama. Wassalam.

Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar...

Nikmat Malam Takbiran, Momentum Puncak Berdzikir [puasa hari ke-29]

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara. Malam Takbiran menjadi momentum puncak berdzikir umat muslim menyambut datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang. Allah Ta’ala berfirman, “… dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur ” (QS Al Baqarah:185). Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan ...

nikmatNya Ayam Goreng [OPINI]

Tuhan punya alasan tak terbantahkan ketika menciptakan sesuatu di alam semesta. Tuhan memberikan ‘mukjizat’  kenikmatan  yang luar biasa kepada manusia ketika makan ayam goreng. Lezatnya daging hewan-hewan ciptaanNya, bukan hanya sebatas mulut dan perut saja, hewan juga bisa memberikan ‘kenikmatan’ dunia dan akherat kepada manusia.  Siang ini saya berniat mampir ke kedai mpok Dijah di kawasan   Jakarta   Kota. Lama sekali saya tidak makan   ayam goreng.   Kedai mpok Dijah   terkenal   dengan kelezatan ayam gorengnya.   Saya   adalah salah satu   dari sekian juta orang di Indonesia   yang ‘gila’ makan ayam goreng.      Tuhan punya alasan  kuat  ketika menciptakan alam semesta beserta isinya. Salah satunya hewan ayam yang bisa diolah menjadi makanan ayam goreng. Semua ciptaan Tuhan mempunyai berkah bagi kehidupan makhluk hidup di jagat raya yang mungkin saj...