Skip to main content

Membantu Korban PHK Dengan Wirausaha Sabun Multifungsi di Desa Pasrepan, Pasuruan, Jawa Timur


Program Wirausaha FIKOM Universitas Ciputra, Surabaya

Membantu Korban PHK Dengan Wirausaha Sabun Multifungsi di Desa Pasrepan, Pasuruan, Jawa Timur


Penulis: Alfredo Suhatta Liem
Mahasiswa FIKOM Universitas Ciputra Surabaya


Banyaknya korban PHK massal di saat Pandemi Covid-19, mengakibatkan semakin bertambahnya masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Hal ini terjadi di Desa Pasrepan, Pasuruan, Jawa Timur. 


Salah satu cara untuk menekan tingginya angka pengangguran, maka harus ada solusi dalam bentuk wirausaha. Tujuannya agar masyarakat korban PHK, bisa kembali mendapatkan mata pencarian untuk kehidupan keluarga serta sektor perekonomian masyarakat tetap berjalan. 

Namun, masyarakat Desa Pasrepan memiliki keterbatasan pengetahuan serta kurangnya Informasi dan edukasi mengenai kewirausahaan. Padahal, wirausaha merupakan salah satu solusi terbaik bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan dengan cara menciptakan sebuah produk yang dikerjakan dari rumah. 

Melihat kendala yang dihadapi masyarakat Desa Pasrepan, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media (FIKOM) Universtas Ciputra, Surabaya, berinisiatif melakukan sosialisasi wirausaha untuk membangkitkan sektor perekonomian sekaligus melatih kreativitas masyarakat Desa Pasrepan untuk menciptakan peluang usaha yang bernilai ekonomis. 

Mahasiswa FIKOM Universitas Ciputra bekerja sama dengan Wadah Asah Solidaritas (Wadas) Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) mengadakan program wirausaha sabun multifungsi. Tujuan program ini ialah agar masyarakat Desa Pasrepan mampu berwirausaha. 

Dalam melaksanakan program ini, para Ibu-Ibu PKK dan korban PHK diajarkan cara membuat sabun multifungsi yang bisa digunakan untuk mencuci baju dan mencuci piring. 

Saat program wirausaha ini berlangsung, para ibu-ibu Kecamatan Bugul Kidul terlihat antusias dan semangat dalam membuat sabun multifungsi.  

Warga Desa Pasrepan menilai program wirausaha ini sangat bermanfaat bagi kehidupan ekonomi masyarakat setempat.

 “Saya merasa terbantu dengan adanya mahasiswa yang mengajarkan cara membuat sabun yang harganya mahal. Sekarang saya mampu membuat sabun sendiri dan bisa dijual untuk membantu perekonomian saya”, ucap Fitri seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Bugul Kidul. 

"Program wirausaha ini sangat tepat karena mampu meningkatkan kreativitas ibu-ibu PKK dan korban PHK serta mendorong sektor ekonomi desa Pasrepan”, ujar Hilda Yunita Wono, dosen FIKOM Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur.(redIC)





Comments

Popular posts from this blog

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly

PROFIL PUBLIK Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa  Berkarakter Friendly Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang.  Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya. Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahu

Aksi Demo Mobil Tronton Berakhir Damai antara Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter

Proses musyawarah masyarakat Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter dengan pejabat wilayah setempat, terkait operasional mobil tronton, berlangsung damai dan menghasilkan kesepakatan bersama.  indocomm (Jakarta), Aksi demo 20 November 2023 lalu yang dilakukan masyarakat Parung Panjang Bersatu, terkait jam operasional mobil tronton, memicu protes keras para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Sebelumnya, jam operasional mobil tronton dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Akhirnya terjadi aksi demo warga Parung Panjang Bersatu tanggal 20 November 2023 lalu. Aksi demo ini sebagai bentuk protes keras masyarakat terhadap lalu lalang mobil tronton. Namun, Aksi demo warga Parung Panjang Bersatu memicu protes para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Mereka melakukan aksi demo tandingan. Paska demo kedua belah pihak usai, Muspika Kecamatan Parung Panjang turun tangan  menertibkan jalur lintas yan