Membantu Korban PHK Dengan Wirausaha Sabun Multifungsi di Desa Pasrepan, Pasuruan, Jawa Timur
Banyaknya korban PHK massal di saat Pandemi Covid-19, mengakibatkan semakin bertambahnya masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Hal ini terjadi di Desa Pasrepan, Pasuruan, Jawa Timur.
Salah satu cara untuk menekan tingginya angka pengangguran, maka harus ada solusi dalam bentuk wirausaha. Tujuannya agar masyarakat korban PHK, bisa kembali mendapatkan mata pencarian untuk kehidupan keluarga serta sektor perekonomian masyarakat tetap berjalan.
Namun, masyarakat Desa Pasrepan memiliki keterbatasan pengetahuan serta kurangnya Informasi dan edukasi mengenai kewirausahaan. Padahal, wirausaha merupakan salah satu solusi terbaik bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan dengan cara menciptakan sebuah produk yang dikerjakan dari rumah.
Melihat kendala yang dihadapi masyarakat Desa Pasrepan, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media (FIKOM) Universtas Ciputra, Surabaya, berinisiatif melakukan sosialisasi wirausaha untuk membangkitkan sektor perekonomian sekaligus melatih kreativitas masyarakat Desa Pasrepan untuk menciptakan peluang usaha yang bernilai ekonomis.
Mahasiswa FIKOM Universitas Ciputra bekerja sama dengan Wadah Asah Solidaritas (Wadas) Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) mengadakan program wirausaha sabun multifungsi. Tujuan program ini ialah agar masyarakat Desa Pasrepan mampu berwirausaha.
Dalam melaksanakan program ini, para Ibu-Ibu PKK dan korban PHK diajarkan cara membuat sabun multifungsi yang bisa digunakan untuk mencuci baju dan mencuci piring.
Saat program wirausaha ini berlangsung, para ibu-ibu Kecamatan Bugul Kidul terlihat antusias dan semangat dalam membuat sabun multifungsi.
Warga Desa Pasrepan menilai program wirausaha ini sangat bermanfaat bagi kehidupan ekonomi masyarakat setempat.
“Saya merasa terbantu dengan adanya mahasiswa yang mengajarkan cara membuat sabun yang harganya mahal. Sekarang saya mampu membuat sabun sendiri dan bisa dijual untuk membantu perekonomian saya”, ucap Fitri seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Bugul Kidul.
"Program wirausaha ini sangat tepat karena mampu meningkatkan kreativitas ibu-ibu PKK dan korban PHK serta mendorong sektor ekonomi desa Pasrepan”, ujar Hilda Yunita Wono, dosen FIKOM Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur.(redIC)
Comments
Post a Comment