Tingkat pencemaran udara atau polusi di wilayah Jakarta sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru dan pernafasan makhluk hidup. Pemerintah perlu menangani polusi udara ini dengan serius dan sungguh-sungguh.
indocomm (Jakarta). Peneliti Meteorologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Deni Septiadi menilai penyemprotan air untuk menangani polusi udara bisa membuat kondisi polusi makin berbahaya. Menurutnya, strategi ini berpotensi membuat permukaan tanah terpecah sehingga justru lebih membahayakan manusia.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku akan menghentikan penyemprotan jalan menggunakan air, jika hal itu justru memicu peningkatan konsentrasi Partikulat Meter (PM) 2,5 terkait polusi udara.
Heru Budi Hartono akan segera meminta saran kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, terkait penyemprotan air ke jalan.
"Nanti akan dibahas. Kalau memang tidak boleh ya saya hentikan," kata Heru di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Senin pagi (28/8).[redIC17/foto:dok-ist]
Email Redaksi: wawankuswandi0506@gmail.com
Comments
Post a Comment