Oleh: Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
Petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) segera menggelar rapat pleno. Hal itu dilakukan usai adanya kabar bahwa Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapresnya.
Kontak Redaksi: 0812 8934 9614
Petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) segera menggelar rapat pleno. Hal itu dilakukan usai adanya kabar bahwa Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapresnya.
Dalam hasil polling indocomm sebelumnya, dari 1000 responden, sebanyak 37,5 persen memilih Prabowo Subianto. Ganjar Pranowo 35,5 persen, Sedangkan Anies Baswedan hanya 12,5 persen.
Menjawab siapa cawapres yang berpotensi mendongkrak suara Anies Baswedan, dari 700 responden yang memilih Yenny Wahid 16,4 persen, kemudian Jenderal (Purn) Andika Perkasa 13,5 persen. Nama Cak Imin dan AHY, justru tidak ada dalam pilihan responden. (http://indocomm.blogspot.com/2023/08/polling-indocomm-elektabilitas-prabowo.html)
Adanya rumors yang beredar bahwa Cak Imin merupakan pilihan Surya Paloh, bukan pilihan Anies. Ini tentu sangat berlawanan dengan sikap Anies dan Demokrat karena jauh sebelumnya Anies diduga sudah memberi sinyal bahwa AHY sebagai cawapresnya dan Demokrat pun mengamininya.
Bila rumors ini benar, maka lagi-lagi Surya Paloh melakukan blunder politik. Siapapun yang menjadi cawapres Anies, baik Cak Imin, Yenny Wahid maupun Andika Perkasa, elektabilitas Anies tetap rendah. Apalagi bila cawapresnya Cak Imin, maka elektabilitas Anies justeru berpotensi semakin menukik ke bawah.
Demokrat merasa dikhianati dan mungkin segera hengkang dari koalisi (Nasdem, Demokrat, PKS). Demokrat diprediksi akan merapat ke kubu Prabowo. Sedangkan PKS yang mengklaim tetap akan berada dalam koalisi, walaupun (diduga juga tidak sepakat) cawapresnya Cak Imin, statement mereka hanya sebatas retorika politik untuk meredam perpecahan koalisi.
Bila Demokrat hengkang dari Koalisi, maka elektabilitas Anies berpotensi jeblok. Kalau hanya mengandalkan PKS, suara dukungannya sangat kecil dan tidak signifikan.
Munculnya nama Cak Imin sebagai cawapres Anies, tentu akan sangat menguntungkan kubu Prabowo dan kubu Ganjar, karena kedua parpol ini siap merangkul Demokrat maupun PKS (jika koalisi pecah).
Menurut saya, Surya Paloh sebaiknya berpikir ulang lebih serius lagi dan sungguh-sungguh, karena posisi cawapres sangat penting untuk mendukung dan mendulang suara bagi capres secara signifikan.
Menurut saya, Surya Paloh sebaiknya berpikir ulang lebih serius lagi dan sungguh-sungguh, karena posisi cawapres sangat penting untuk mendukung dan mendulang suara bagi capres secara signifikan.
Dari hasil laporan sejumlah lembaga survei, nama Cak Imin maupun AHY selalu berada di peringkat bawah, baik untuk posisi capres maupun cawapres. Akankah Surya Paloh menyadari hal ini atau memang nekat melakukan 'harakiri' politik jilid 2? Kita tunggu saja kejutan politik berikutnya guys....
Email Redaksi: Wawankuswandi0506@gmail.com
Comments
Post a Comment