Oleh: Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
Pemerhati Komunikasi Massa
Tampaknya sikap, perilaku dan mental sebagai ksatria prajurit militer, tak akan pernah luntur dari karakter seorang Prabowo Subianto.
Deklarasi Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di pilpres 2024 menjadi fenomena menarik untuk dianalisis. Ini adalah untuk keempat kalinya Ketua Umum Partai Gerindra itu maju dalam pemilihan presiden (pilpres).
Mungkinkah Prabowo menang dalam pilpres 2024 atau sang mantan Danjen Kopassus ini keok untuk kali ke empat? Saya mencoba menganalisisnya secara sederhana untuk Anda.
Sedikitnya ada tiga faktor yang membuat Prabowo berpeluang menang dalam pilpres 2024. Tiga faktor itu ialah pertama, berdasarkan hasil polling indocomm baru-baru ini, dari 1000 responden yang ikut polling, sebanyak 37,5 persen memilih Prabowo Subianto. Ganjar Pranowo hanya 35,5 persen. Sedangkan Anies Baswedan 14,5 persen. Sebanyak 12,5 persen responden menjawab tidak tahu.(http://indocomm.blogspot.com/2023/08/polling-indocomm-elektabilitas-prabowo.html).
Hasil polling ini keluar sebelum Anies Baswedan mendeklarasikan Cak Imin sebagai cawapresnya. Jadi, apabila Demokrat dan PKS keluar dari koalisi NasDem karena diduga merasa dikhianati Surya Paloh, maka kemungkinan besar Demokrat dan PKS akan merapat ke kubu Prabowo.
Otomatis, elektabilitas Prabowo semakin meningkat. Hal ini bisa terjadi, bila tim sukses koalisi Prabowo mampu merangkul Demokrat dan PKS serta parpol baru yang sudah terverifikasi ikut pilpres 2024. Seandainya pilpres 2024 dilakukan hari ini, Prabowo berpeluang besar mengalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Faktor kedua yang juga sangat penting dan bisa mendorong Prabowo menang pilpres 2024 ialah pemilihan cawapres yang tepat dan benar. Dalam hasil polling indocomm yang diikuti 700 responden, yang menginginkan cawapres Prabowo adalah Erick Thohir sebanyak 32,4 persen, Airlangga Hartarto 17,8 persen dan Yenny Wahid 16,4 persen
Itu artinya, figur Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Yenny Wahid merupakan tiga sosok bakal cawapres Prabowo yang sesuai dengan aspirasi rakyat dan berada di luar koalisi Gerindra.
Khusus Erick Thohir kemungkinan besar akan menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Untuk saat ini, cawapres bagi Prabowo yang paling kuat mendulang suara yaitu Airlangga Hartarto, dibandingkan dengan Yenny Wahid.
Restu Jokowi
Faktor ketiga yang menjadi kunci kemenangan Prabowo di pilpres 2024 yaitu ketertarikan atau minat Presiden Jokowi untuk memilih Prabowo sebagai penggantinya. Nah, untuk mendapatkan restu Jokowi inilah yang menjadi tugas besar Prabowo serta parpol koalisi pendukungnya.
Prabowo maupun koalisi Gerindra wajib melakukan pendekatan atau lobi politik secara kontinyu ke Jokowi. Tugas ini memang berat. Namun, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin.
Tiga faktor diatas harus segera dieksekusi dengan cepat oleh tim sukses koalisi Gerindra.
Untuk memenuhi tiga faktor diatas memang tidak mudah. Prabowo dan koalisi Gerindra harus mampu mengantisipasi dan memantau peristiwa politik yang terjadi dari hari ke hari hingga jelang pilpres 2024. Caranya ialah dengan menyiapkan strategi serta melakukan manuver politik yang berhubungan langsung dengan kepentingan dan aspirasi politik rakyat. Kita tunggu saja...
Kontak Redaksi: 0812 8934 9614
Email Redaksi: wawankuswandi0506@gmail.com
Comments
Post a Comment