Skip to main content

Isu Gender Dalam Cinta





















Isu gender menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar perempuan  Indonesia dalam menyatakan rasa cintanya terlebih dahulu kepada laki-laki pujaan hatinya. ‘Ungkapkanlah rasa cinta Anda kepada orang yang Anda sayangi’. Kalimat diatas jelas berlaku sama, baik bagi laki-laki atau perempuan yang sedang merasakan nikmatnya jatuh cinta. Namun, semudah itukah seseorang (perempuan atau laki-laki) berani mengungkapkan perasaan cintanya? Anda pasti punya jawaban sendiri. 

Inti persoalannya ialah apakah Anda berani mengakui dengan jujur dalam mengungkapkan perasaan cinta Anda kepada orang yang Anda sayangi? Atau mungkin juga Anda menyembunyikan rasa cinta itu rapat-rapat dalam hati karena faktor gengsi.  Dalam realitas kehidupan,  berkata jujur memang sulit.  Mengapa seseorang begitu sulit mengungkapkan rasa cintanya dengan jujur?

Di  Indonesia, isu gender masih menjadi hal penting dalam masalah cinta.  Seorang perempuan dianggap ‘nyeleneh’ atau melakukan perbuatan tabu, bila terlebih dahulu menyatakan  cintanya kepada laki-laki. Dominasi isu Gender masih sangat kuat dalam masalah cinta. 

Sesungguhnya, isu gender itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan cinta.  Justru, isu gender seringkali dimanipulasi oleh sebagian besar perempuan Indonesia untuk menutupi sikap  gengsinya. Disisi lain, berkata jujur adalah cara terbaik  untuk mengungkapkan rasa cinta.  Dalam soal cinta,  derajat laki-laki dan perempuan  tidak ada perbedaan. Tidak ada aturan baku yang mengatakan bahwa laki-laki harus terlebih dahulu menyatakan rasa cintanya kepada perempuan. Kalau memang perempuan mau lebih dahulu menyatakan cintanya kepada laki-laki, mengapa tidak!.

Mengupas lika-liku asmara manusia tidak akan pernah berujung. Yang membuat masalah cinta jadi runyam ialah bagaimana seandainya, bila si laki-laki maupun si perempuan sama-sama tidak mau jujur dalam menyatakan rasa cinta mereka?

Filsuf tersohor Yunani, Plato (427 SM) sang pencetus Cinta Platonis menggambarkan bahwa Cinta Platonis adalah cinta yang hanya ada di dalam pikiran seseorang. Cinta Platonis ialah cinta yang tidak diungkapkan seseorang kepada orang yang dicintainya. Cinta Platonis identik dengan cinta diam-diam  atau cinta misterius. Pernahkah Anda  mengalami Cinta Platonis? Hanya Anda yang tahu.   


Rasa cinta adalah  anugerah terindah dari Tuhan untuk manusia.  Tuhan punya alasan kuat mengapa dalam hati  manusia dimasukkan  perasaan cinta.  Cinta adalah warna abadi yang digoreskan Tuhan dalam kanvas kehidupan asmara manusia. Warnailah hidup Anda dengan cinta.  Jadi, mulai sekarang ungkapkanlah dengan jujur  rasa cinta Anda kepada seseorang yang Anda sayangi. Jangan jadikan isu gender menghalangi rasa cinta Anda. Percayalah, dengan cinta hidup Anda penuh warna. [Wawan Kuswandi]











Comments

Popular posts from this blog

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly

PROFIL PUBLIK Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa  Berkarakter Friendly Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang.  Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya. Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahu

Aksi Demo Mobil Tronton Berakhir Damai antara Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter

Proses musyawarah masyarakat Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter dengan pejabat wilayah setempat, terkait operasional mobil tronton, berlangsung damai dan menghasilkan kesepakatan bersama.  indocomm (Jakarta), Aksi demo 20 November 2023 lalu yang dilakukan masyarakat Parung Panjang Bersatu, terkait jam operasional mobil tronton, memicu protes keras para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Sebelumnya, jam operasional mobil tronton dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Akhirnya terjadi aksi demo warga Parung Panjang Bersatu tanggal 20 November 2023 lalu. Aksi demo ini sebagai bentuk protes keras masyarakat terhadap lalu lalang mobil tronton. Namun, Aksi demo warga Parung Panjang Bersatu memicu protes para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Mereka melakukan aksi demo tandingan. Paska demo kedua belah pihak usai, Muspika Kecamatan Parung Panjang turun tangan  menertibkan jalur lintas yan