Saya pernah mendengar
pernyataan sejumlah perempuan muslim yang mengatakan bahwa hijab atau jilbab merupakan
tanda perempuan itu bermoral dan bermental baik serta sebagai simbol perempuan
beriman. Saya hanya tersenyum kecil. Pernyataan itu terkesan generatif untuk
semua perempuan berhijab atau berjilbab. Mungkin, pernyataan itu sebagian ada benarnya,
tetapi sebagian lagi benar-benar salah besar.
Ada sebagian besar
muslimah Indonesia, sebelum memakai hijab atau jilbab, mereka membutuhkan
proses perjalanan bathin yang sangat panjang. Namun demikian, tidak ada jaminan
bagi perempuan muslim yang sudah berhijab atau berjilbab, maka akhlaqnya,
moralnya dan mentalnya akan menjadi lebih baik.
Semua itu tergantung dari sikap dan perilakunya dalam pergaulan sosial
sehari-hari.
Keprihatinan terhadap
muslimah berhijab atau berjilbab muncul, ketika banyak kaum muslimah yang
menggunakan hijab, tetapi pakaian yang berada dibalik hijab itu masih
menunjukkan lekuk tubuhnya (ketat). Ada juga perempuan muslimah yang memakai
hijab atau jilbab hanya karena mengikuti tren fashion. Bahkan, ada sejumlah
muslimah yang sudah berhijab, tetapi sikap dan perilakunya masih tidak sopan
dibandingkan dengan perempuan muslim yang belum berhijab.
Memakai hijab atau
jilbab bukan hanya sekadar hiasan fisik. Tidak sedikit kaum muslimah yang sudah
berhijab, tetapi akhlaqnya masih sangat
memprihatinkan. Hijab menjadi kehilangan makna.
Hijab jelas-jelas tidak menjadi ukuran kualitas keimanan, moral dan akhlaq
seorang muslimah. Wassalam (Foto/Ilustrasi:Ist))
plus.google.com/+INDONESIAComment
Indocomm.blogspot.com
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Comments
Post a Comment