Umat muslim Indonesia
harus cerdas & berkualitas dengan tidak hanya mengutamakan kepentingan diri
sendiri, tetapi juga selalu berbagi
kebaikan sesama penganut agama lain. Agama sangat penting
bagi kehidupan manusia. Tetapi, akan jauh lebih sempurna, bila manusia dalam menjalankan ajaran
agamanya selalu memperlihatkan cara-cara damai di tengah-tengah banyaknya
perbedaan. Umat muslim Indonesia wajib mengkritisi banyaknya pernyataan para ustadz,
ustadzah, kyai, da’i maupun habib yang cenderung bersifat menghujat,
memecah-belah dan menciptakan konflik antarumat beragama.
Siapapun yang mengaku
tokoh islam, tetapi bila dalam setiap pernyataannya selalu mengumbar kecaman
dan menyebar kebencian, maka mereka bukan termasuk dalam golongan muslim yang
cerdas dan berkualitas. Umat muslim Indonesia adalah manusia yang cinta damai.
Kecerdasan dan kualitas umat muslim Indonesia wajib diwujudkan melalui pemikiran-pemikiran yang bersifat
komprehensif dan universal.
Islam merupakan rahmat
bagi alam semesta. Allah SWT berfirman, “Dan tiadalah Kami mengutus
kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS.
Al Anbiya 21:107)
Umat muslim harus
menyadari bahwa hidup adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan
kepada Allah SWT. Umat Islam perlu menanamkan pemikiran yang jernih, ikhlas,
jujur, damai dan bersih. Islam telah
menempatkan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan pada derajat yang lebih
tinggi, sebagaimana firman Allah SWT, “...Niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...”(QS Al Mujadilah 58:11).
Selayaknya, umat
muslim Indonesia juga tidak melulu bermain dalam tataran ritual, tetapi harus
berani menyentuh realitas kehidupan sosial. Saling toleransi antarsesama umat
beragama, menjadikan umat islam bukan
hanya cerdas dan berkualitas, tetapi
juga telah menunjukkan derajatnya yang mulia di alam raya.
Mulai hari ini dan
seterusnya, tinggalkan para ‘penjahat’
yang berkedok ustadz, ustadzah, kyai, ulama maupun habib yang bertujuan merusak sendi-sendi ajaran islam. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar
kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al
Hujurat 49:6)
plus.google.com/+INDONESIAComment
Indocomm.blogspot.com
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Comments
Post a Comment