Skip to main content

Renungan Akhir Tahun









Saya percaya setiap manusia memiliki  perkataan baik, pikiran baik dan perbuatan baik. Kebaikan  pasti mempunyai jalannya  sendiri di alam semesta.

Malam pergantian tahun, selalu menjadi momen penting untuk mengevaluasi seluruh perkataan,  pikiran dan perbuatan yang telah saya lakukan,  baik terhadap diri sendiri  maupun  kepada seluruh  makhluk hidup ciptaan Tuhan.   

Saya ingin hidup lebih baik lagi dan bermanfaat  bagi semua penghuni jagat raya.  Dalam konteks yang sama, saya juga bermimpi agar seluruh pejabat negara ini memberi kebaikan dan kebermanfaatan hidupnya untuk rakyat. 

Sepanjang tahun 2017 lalu, perilaku korup oknum pejabat  legislatif, eksekutif maupun yudikatif, silih berganti diekspos media massa.  Sebagai salah satu bagian dari rakyat,  saya  ‘kecewa’  melihat  kejahatan  pejabat negeri ini.   Rasa kecewa yang saya alami setiap hari,  tidak bisa disetarakan dengan penyakit kanker stadium empat.  Saking  kecewanya, akhirnya saya terbiasa dengan rasa kecewa. Kini,  saya tidak lagi mempedulikan kekecewaan itu.

Saya  berpikir, biarlah kejahatan  itu menemui  takdirnya  kelak.  Saya sangat yakin, ketika hukum terus berkolusi dengan  kejahatan dan ketika rakyat semakin tidak berdaya,  Tuhan akan menurunkan mukjizatNya  ke bumi. 

Seperti dalam cerita-cerita film action Amerika atau sinetron ‘sabun’ di TV nasional,  biasanya para penjahat memiliki kehebatan yang luar biasa.  Disisi lain ‘jagoan’ pembela kebenaran  selalu kalah di babak awal. Tetapi akhirnya menjadi ‘the winner’ di babak akhir. 

Disaat-saat kritis ketika kebenaran  mulai tenggelam, Tuhan pasti akan membalikkan keadaan.  Tanpa kita sadari, kejahatan justru akan tenggelam.  Menangnya kebenaran saat berduel dengan kejahatan tidak lepas dari campur tangan Tuhan  yang tidak kita ketahui modus operandinya.

Jujur saja,  saya sebenarnya tidak mau  Tuhan  ikut campur dalam menghukum para koruptor,   karena ‘senjata’  Tuhan yang  maha gaib  dampaknya  bersifat massal.  Hal inilah yang membuat saya takut.  Oleh karena itulah, sebelum hukuman Sang Pemilik Jagat raya menukik  ke bumi,  Saya menjadikan momen pergantian waktu (tahun, bulan,  hari, jam, menit dan detik)  sebagai dasar  untuk ‘bersih-bersih’ diri.

Semoga makhluk yang bernama kebaikan selalu menjaga alam semesta  sepanjang masa. Dalam tulisan kecil ini,  izinkan saya berdoa,  Semoga  seluruh penghuni alam semesta  selalu  menjaga kebersihan dan kesucian diri hingga akhir zaman, Aamiin…’ [ Wawan Kuswandi ]

www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
Indocomm.blogspot.com
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com

Comments

Popular posts from this blog

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly

PROFIL PUBLIK Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa  Berkarakter Friendly Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang.  Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya. Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahu

Aksi Demo Mobil Tronton Berakhir Damai antara Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter

Proses musyawarah masyarakat Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter dengan pejabat wilayah setempat, terkait operasional mobil tronton, berlangsung damai dan menghasilkan kesepakatan bersama.  indocomm (Jakarta), Aksi demo 20 November 2023 lalu yang dilakukan masyarakat Parung Panjang Bersatu, terkait jam operasional mobil tronton, memicu protes keras para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Sebelumnya, jam operasional mobil tronton dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Akhirnya terjadi aksi demo warga Parung Panjang Bersatu tanggal 20 November 2023 lalu. Aksi demo ini sebagai bentuk protes keras masyarakat terhadap lalu lalang mobil tronton. Namun, Aksi demo warga Parung Panjang Bersatu memicu protes para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Mereka melakukan aksi demo tandingan. Paska demo kedua belah pihak usai, Muspika Kecamatan Parung Panjang turun tangan  menertibkan jalur lintas yan