Kaum muslim wajib menjadi subjek yang menyejukan bagi seluruh makhluk hidup ciptaanNya yang ada di alam semesta. bagaimanakah eksistensi kaum muslim di Indonesia, apakah masih berwujud fisik agamawi semata atau bersifat moral agamawi?
Dalam tulisan pendek ini, saya mencoba memberi jawaban sederhana terhadap pertanyaan di atas, agar pembaca bisa memahaminya sekaligus mencerahkan sisi lahir dan bathin saya dan juga Anda.
Sesungguhnya, seorang muslim yang alim atau taat, tidak mutlak ditentukan oleh khatam Al Qur’an puluhan kali, hafal surat-surat pendek Juz’amma, sering menunaikan ibadah haji, berpakaian gamis atau jilbab, sering berceramah di majelis taklim, rajin bersedekah, melakukan puasa sunnah dan wajib serta menjalankan sholat lima waktu. Lantas apa ukurannya?
Semua aktivitas muslim yang telah saya disebutkan di atas, hanyalah sebatas fisik agamawi, bukan moral agamawi. Kenapa demikian? Ya, Karena mungkin saja mereka memahami dan menjalankan ajaran Islam hanya sebatas fisik atau raga semata. Faktanya, masih ada sebagian besar kaum muslim yang sudah melakukan aktivitas fisik agamawi seperti di atas, tetapi kelakuannya masih tidak manusiawi dan islami, ketika mereka berhubungan dengan sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan (manusia, hewan, tumbuhan dan seluruh benda) yang bertebaran di alam raya.
Islam itu ajaran perbuatan baik, menyejukan dan saling menyayangi antasesama makhluk hidup. Islam itu bukan hanya sekadar ibadah individual, tetapi juga ibadah sosial. Ajaran Islam sangat terkait dengan perbuatan sosial tanpa pilih kasih. Islam itu bukan hanya sekadar berwujud gelar ulama, habib, ustadz, dai dan kyai saja.
Mungkin akan menjadi hal yang sia-sia saja, bila seorang muslim yang sudah meyakini rukun Islam dan rukun Iman, tetapi perbuatan dan perkataannya dalam kehidupan sehari-hari selalu menebar kebencian dan permusuhan. Bahkan merasa diri sudah paling benar diantara banyaknya perbedaan.
Sudah seharusnya sikap dan perilaku kaum muslim bukan hanya mengutamakan fisik agamawi tetapi juga menerapkan nilai-nilai moral agamawi. Sayangnya di Indonesia, sebagian besar penganut Islam dan tokoh agamanya, masih ada saja yang merasa dirinya paling Islam dibanding yang lain, ketika mereka sudah melaksanakan kegiatan fisik agamawi. Padahal, kenyataannya, mungkin saja merekalah yang justru sering mencermarkan ajaran agama. Mana yang Anda pilih, menjadi muslim fisik agamawi atau moral agamawi? Jawabannya terserah Anda.
Salam berbuka puasa bro...[ Wawan Kuswandi ]
LIHAT JUGA:
plus.google.com/+INDONESIAComment
Indocomm.blogspot.com
@INDONESIAComment
@indonesiacommentofficial
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Foto: ist
Comments
Post a Comment