Begitu banyak mukjizat ibadah puasa sunnah yang diberikan Allah SWT kepada makhluk ciptaanNya di jagat raya. Namun, hanya puasa Ramadhan yang memiliki derajat mukjizat paling mulia.
Sesungguhnya hanya orang-orang beriman yang menunaikan puasa Ramadhan dengan ikhlas. Allah SWT berfirman, “Wahai orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”(QS Al Baqarah 2:183).
Puasa Ramadhan bukan hanya menyucikan diri manusia secara lahir dan bathin, tetapi juga menjadi serum paling ampuh untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit. Kalangan nonmuslim yang mengakui mukjizat puasa, diantaranya ialah Napoleon Bonaparte yang mengatakan, “terapiku adalah puasa”. Prof. Nicholev Wanzlop, ilmuwan Rusia mengungkapkan, “lapar dapat berguna sebagai terapi kesehatan”. Tahun 1975, Allan Cott dalam artikelnya berjudul Fasting as A Way of Life menyebutkan, “Puasa memberikan istirahat fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan, sistem saraf pusat dan menormalisasi metabolisme”.
Mukjizat sosiologis dari puasa ialah meningkatkan toleransi sosial antarsesama makhluk hidup, memotivasi manusia untuk mempelajari, memahami dan mendalami ayat-ayat Al Quran, memperkokoh iman dan taqwa serta rasa syukur manusia kepada Allah SWT. Diantara banyaknya mukjizat ibadah puasa, Allah Ta’ ala memberikan predikat ‘mukjizat termulia’ untuk puasa Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah engkau melaksanakan puasa karena tidak ada yang semisal dengannya” (HR Nasa’i, Ibnu Hibban dan Al Hakim).
Pahala orang yang berpuasa Ramadhan tidak terbatas dan mereka memiliki dua kebahagiaan. Rasulullah SAW bersabda, “Semua amalan bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dan puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan berteriak-teriak. Jika ada orang yang mencacinya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah ia mengatakan, ‘sesungguhnya aku sedang berpuasa’. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau misk. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, ia bergembira ketika berbuka, dan ia bergembira ketika bertemu dengan rabbnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Puasa dan Al Quran akan memberi syafaat kepada orang-orang beriman yang ikhlas menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku.’ Al-Qur’an berkata, ‘Aku menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan memberikan syafaat” (HR Ahmad dan Hakim).
Tak ada satu pun makhluk di alam raya ini yang mengetahui mukzijat termulia yang akan diterima orang-orang beriman saat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, kecuali Allah Ta’ala. Wassalam...
Selamat berbuka puasa bro... [ Wawan Kuswandi ]
LIHAT JUGA:
@wawan_kuswandi
@wawankuswandi
@indonesiacommentofficial
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE
Foto: Ist
Comments
Post a Comment