Skip to main content

Ahok: Di Pertamina Saya Mau Mengabdi dan Bersih-bersih Mafia Migas [Dialog Imajiner]

PT Pertamina Persero secara resmi telah memiliki Komisaris Utama baru. Melalui rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menempati jabatan bergengsi itu. 

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menjelang akhir pekan lalu mengumumkan kepastian Ahok masuk perusahaan minyak negara. “Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki (Ahok) akan jadi Komisaris Utama Pertamina," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat pekan lalu, seperti diberitakan Tempo.co (25/11/2019). Apa yang akan dilakukan Ahok di Pertamina? Berikut ini dialog imajiner Wawan Kuswandi dari Indocomm.blogspot.com dengan Ahok di kafe kawasan sekitar Monas, Jakarta pusat, Senin sore (25/11/2019).


Wawan Kuswandi: Pak Ahok bagaimana perasaan Anda setelah dipercaya untuk menjabat Komisaris Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir?

Ahok: Saya sangat bersyukur, negara melalui pak Erick Thohir masih percaya dan memberi kesempatan kepada saya untuk mengabdi kepada negara. Tentu ini merupakan tanggung jawab besar yang harus saya jalankan sesuai amanat pak Menteri BUMN dan UU yang terkait dengan sumber daya energi, khususnya minyak bumi.


Wawan Kuswandi: Ketika nama Anda muncul dalam bursa calon pejabat elite di Pertamina banyak yang protes, khususnya dari serikat kerja Pertamina. Bahkan, ada sejumlah oknum politisi yang menilai Anda tidak punya kapasitas dan kapabilitas. Apa komentar Anda?

Ahok: Anda tanya saja ke pak Erick kenapa memilih saya di Pertamina. Kalau soal banyak yang protes dan menentang saya, itu saya anggap biasa saja. Saya ngak mau mikirin dan itu bukan urusan saya. Setahu saya, pemilihan RT aja ada kok yang protes. Nah, kalau soal kapasitas dan kapabilitas cara mengukurnya tentu dari kinerja saya dan itu baru terlihat setelah saya bekerja, apakah Pertamina akan semakin maju atau semakin mundur. Itu butuh proses dan waktu yang relatif panjang. Orang menilai boleh saja, tapi hendaknya hindari menyimpulkan terlalu cepat. Kita lihat saja nanti yaa...

Wawan Kuswandi: Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Pertamina ada mafia migas dan konon kabarnya posisi mereka sangat kuat, apakah pak Ahok berani melawan mafia migas di Pertamina?

Ahok: Saya belum tahu pasti, apa benar di Pertamina itu ada mafianya. Kalau memang ada dan mafia itu merugikan Pertamina, yaa… saya mau tidak mau harus menghadapinya, tentu harus sesuai dengan UU yang berlaku dan berdasarkan arahan dari pak Erick. Memperbaiki kinerja Pertamina merupakan tanggung jawab yang melekat dalam jabatan saya. Kalau soal berani atau tidak, setiap pejabat negara terikat sumpah jabatan untuk melindungi perusahaan negara. Jadi, sudah menjadi kewajiban saya menjaga Pertamina dan bersih-bersih kalau memang di Pertamina ada mafianya. Jabatan Ini merupakan kesempatan bagi saya untuk melanjutkan pengabdian saya kepada bangsa dan negara ini. Tolong doakan saya yaa…

Wawan Kuswandi: Apakah gaya kepemimpinan yang akan Anda terapkan sama seperti ketika Anda menjabat sebagai Gubernur Jakarta, atau apakah ada strategi khusus yang akan Anda terapkan dalam melaksanakan fungsi dan tugas Anda sebagai Komisaris Utama?

Ahok: Memimpin Jakarta dan BUMN jelas berbeda. Kalau memimpin Jakarta tentu saya harus sangat keras dalam mengawasi aparat Pemprov DKI dalam melayani dan menangani berbagai persoalan sosial, ekonomi, budaya, agama, teknologi dan masalah kemanusiaan lainnya seperti kemiskinan, kesejahteraan, hukum, keadilan, kriminalitas dan banyak lagi problem lain yang terjadi di Jakarta. Tapi kalau di BUMN Pertamina, tentu saya akan lebih banyak mengawasi kinerja BUMN agar perusahaan minyak milik negara ini lebih baik dan maju lagi. Soal strategi apa yang akan saya lakukan, pertama saya harus beradaptasi dulu dengan sistem dan lingkungan kerja Pertamina. Nah kalau dalam sistem dan lingkungan kerja di Pertamina ada masalah, baru saya cari solusinya. Jadi, solusi itu tergantung dari permasalahan yang ada. Tunggu saja yaa…dukung kalau saya benar dan kritik keras kalau saya ngawur di Pertamina, itu saja. Semoga saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik dan benar.

Dialog imanijer saya berakhir. Terima kasih pak Ahok atas obrolan santainya sore ini. Selamat berjuang pak…. 

LIHAT JUGA:
Indocomm.blogspot.co.id
www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
@INDONESIAComment
@INDONESIACommentofficial
@wawanku86931157
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI FORUM
#INDONESIAComment
Foto: Ist

Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar

GERBANG MEDIA NASIONAL: Liputan Aktual Top News, Top Sports, Top Kuliner, Top Travel ...!!!

@IndonesiaCommentTV TOP BINGITS DAH, SALUUUTT...!!!  https://youtu.be/2Q3DIvbUPpE?si=jWfSGaQc21taOHtj

Bursa Pasar Taruhan, Timnas U23 Indonesia Versus Timnas U23 Guinea, Ini Angka Perbandingannya...!!!

https://youtube.com/shorts/zGgyMsoZKkk?si=0wDTw5dTZQZi6ogu