Sedikitnya ada lima isu besar dalam tiga bulan terakhir ini yang terkait langsung dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta dibawah komando Anies Baswedan.
Lima isu besar itu ialah kasus dugaan kejanggalan anggaran dalam KUA-PPAS RAPBD DKI Jakarta 2020, pencopotan atap JPO di sejumlah wilayah Jakarta, pengusuran warga Sunter, pembobolan ATM oleh satpol PP dan yang terakhir molornya penyerahan draft Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta tahun 2020 ke Kemendagri.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi kepada awak pers mengatakan, rencananya dia akan mengajak Anies Baswedan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membicarakan toleransi waktu penyerahan draf RAPBD DKI Jakarta tahun 2020. Sebab, menurut Edi, penyerahan draf Rancangan itu dipastikan terlambat dari batas waktu yang ditentukan yaitu tanggal 30 November 2019.
Pertemuan Ketua DPRD DKI bersama Anies Baswedan dengan Mendagri itu, kata Prasetio, bertujuan untuk menjelaskan penyebab draf RAPBD DKI Jakarta tahun 2020 terlambat diserahkan ke Kemendagri.
Ditunggu Pejuang Jakarta
Sebelumnya, Anies Baswedan juga sudah mendapat sorotan tajam dari publik terkait kasus anggaran lem aibon sebesar 82 miliar lebih. Kasus itu dibocorkan anggota DPRD DKI dari PSI, William Aditya Sarana. Namun, gebrakan PSI ini tidak mendapat sambutan hangat dari sejumlah politisi di DPRD DKI. Bahkan, justru William ‘diseret’ menghadap Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta untuk dimintai pertanggungjawabannya terkait pembocoran RAPBD DKI Jakarta 2020 kepada publik melalui sosial media. Seketika itu juga, kegaduhan kasus lem aibon lenyap bagai ditelan bumi.
Melihat kondisinya aman dan nyaman saja, Anies Baswedan tambah percaya diri dalam mengeksekusi berbagai kebijakan yang justru banyak membuat publik resah. Sejumlah politisi muda PSI yang dikenal keras dan berani di DPRD DKI juga mulai ‘membisu’ melihat tindakan dan kebijakan Anies Baswedan yang diduga kuat semakin ‘ngawur’. Lengkaplah sudah, Jakarta semakin merana! Tak ada satupun ‘pejuang’ rakyat di DPRD DKI mau ‘ngotot’ untuk menyelamatkan Jakarta dari penderitaannya.
Mendagri Tito Karnavian yang selama ini menjadi tumpuan harapan penghuni Jakarta, tampak tidak serius dan fokus dalam menyoroti kinerja Anies Baswedan. Lembaga NGO dan mahasiswa yang dikenal kritis juga ‘hilang’ tersapu hujan yang mulai menguyur dan menggenangi sebagian jalan di wilayah Jakarta. Mungkinkah Jakarta ‘tenggelam’ dalam kesengsaraan membawa nikmat? Semoga saja masih ada ‘pejuang’ yang berani tampil untuk menyelamatkan Jakarta. Oh Jakarta malangnya nasibmu…
LIHAT JUGA:
Indocomm.blogspot.co.idwww.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
@INDONESIAComment
@INDONESIACommentofficial
@wawanku86931157
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI FORUM
#INDONESIAComment
Foto: Ist
Orang hebat susah dilawan
ReplyDelete