Gerombolan Oknum Muslim Sampah Menodai Kesucian Ajaran Islam
Oleh: Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
WA: 081289349614
Bukan hanya oknum ustadz sampah yang banyak bertebaran dalam kehidupan sosial maupun sosial media. Ternyata, gerombolan oknum muslim sampah juga banyak bergentanyangan di sekitar lingkungan hidup kita. Mereka merupakan gerombolan oknum umat muslim yang jelas-jelas menodai kesucian ajaran agama Islam.
Gerombolan oknum muslim sampah lahir dari tokoh agama sampah. Umumnya, muslim sampah kalau mendengar ceramah ustadz sampah ditelan mentah-mentah alias tidak dikritisi. oknum muslim sampah sangat malas mencari dan membaca referensi. Muslim sampah sangat yakin bahwa dirinya paling suci, paling benar serta mengaku paling beriman kepada Tuhan. Muslim sampah acapkali mengatasnamakan agama dalam perilaku mereka.
Ciri-ciri gerombolan oknum muslim sampah sangat mudah terlihat, diantaranya ialah sholat di jalan raya sehingga menganggu arus lalu lintas. Mengaji Al Qur’an di trotoar yang bukan peruntukannya. Melarang umat agama lain membangun rumah ibadah. Menyebut kafir kepada umat atau siapapun yang tidak sepaham dengan aliran mereka, dan masih banyak lagi ciri-ciri lainnya yang Anda sendiri mungkin sudah tahu.
Sesungguhnya kewajiban seorang muslim itu bukan hanya sebatas sholat wajib lima waktu, hafal atau khatam Al Qur’an, bukan hanya menunaikan ibadah haji serta berqurban, bukan hanya berzakat dan bersedekah, bukan hanya berpuasa Ramadhan dan puasa sunnah, bukan hanya bersimpati kepada umat muslim yang tertindas di negara lain, bukan hanya berjilbab dan bercadar, bukan hanya memutar-mutar tasbih dijari tangan, bukan hanya memberi makan anak yatim piatu, bukan hanya berdzikir, bukan hanya bergelar habib, ustadz, kyai atau ulama, bukan hanya meneriakkan takbir dengan lantang saat aksi demo dan menganiaya orang lain, bukan juga seenaknya mencap kafir penganut agama lain.
Sewajibnya, seorang muslim harus bersikap dan perilaku baik, memelihara dan menjaga toleransi antar sesama makhluk ciptaan Tuhan, berbicara santun, berpikir cerdas dan kritis, berhati bersih, dan terus menebarkan kesejukkan Islam kepada semua makhluk hidup di alam raya.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat 49:6).
Makna ayat di atas menjelaskan bahwa seorang muslim haruslah teliti dan kritis (cerdas) terhadap semua ceramah atau tausyiah (berita/pesan) yang disampaikan oleh para tokoh agama apapun.
Islam adalah agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Firman Allah SWT dalam Surat Al-Anbiya ayat 107 menyebutkan, “Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam”.
Sungguh indah ajaran Islam. Bayangkan jika umat muslim di Indonesia dan dunia memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan benar, maka jagat raya akan damai dan tentram sampai akhir zaman. Wassalam...
Comments
Post a Comment