Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Jurnalis Independen (PJI) Demokrasi, menggelar lokakarya 'Pembekalan Pekerja Parkir DKI Jakarta', di ruang Serba Guna, Kantor Walikota Jakarta Barat, Kamis 27 Juli 2023, pukul 08.00 WIB.
Ketua Umum DPP PJI Demokrasi, Mayusni dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut mendorong terselenggaranya lokakarya pembekalan pekerja parkir DKI Jakarta.
KLIK LINK: Pemasukan Dana Parkir Besar, Hidup Juru Parkir Belum Sejahtera, Ini Penyebabnya...!!!
"Semoga lokakarya ini berlanjut dengan seminar yang lebih besar lagi secara nasional dan mendapat dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta, Dishub, Disnaker dan lembaga terkait. Kepada semua pihak kami ucapkan terima kasih," kata Mayusni.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dishub Adji Kusambarto yang menjadi narasumber dalam lokarkarya itu, menuturkan bahwa Dishub telah melakukan uji coba parkir menggunakan aplikasi parkir dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi internet."Kami berharap aplikasi parkir ini secepatnya dapat diterapkan secara nasional," ujar Adji.
Dalam kesempatan yang sama akademisi Universitas Prof. DR Moestopo (beragama), Dr M.Fauzi Djamal, M.Si menandaskan, perparkiran nasional sudah diatur dalam Undang-undang dan peraturan Gubernur Jakarta secara tegas dan jelas.
"Regulasi itu merupakan dasar hukum Perparkiran, sehingga pengelola parkir swasta maupun pengelola parkir dibawah binaan Dishub tidak semena-mena dalam mengutip tarif parkir," tutur Fauzi.
Pemerhati Komunikasi Massa, Wawan Kuswandi mengungkapkan, populasi dan mobilitas penduduk di perkotaan yang semakin tinggi, mengakibatkan peningkatan arus transportasi, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.Menurut Wawan, masalah parkir menjadi persoalan pelik bagi beberapa kota besar di dunia, termasuk Jakarta. Pengelolaan parkir menyangkut beberapa hal yaitu perencanaan perparkiran, pengoperasian dan pengendalian parkir, desain gedung parkir, Undang-undang perparkiran, pembatasan ruang parkir, dan pemanfaatan sistem teknologi parkir (jaringan internet) yang berbasis aplikasi.
Menjamurnya area parkir membuat kota besar seperti Jakarta kehilangan area berkumpul. Areal parkir di depan bangunan ruko, badan jalan maupun pinggir jalan bukan hanya merusak keindahan, tapi juga mengorbankan ruang dan kenyamanan kota Jakarta."Pejalan kaki merasa terganggu dengan area parkir terbuka yang bertebaran dimana-mana. Jakarta tidak punya lagi ruang terbuka hijau, ruang publik serta trotoar yang nyaman. Justru yang terjadi saat ini adalah barisan motor dan mobil yang terlihat menumpuk di pinggir jalan raya," tutup Wawan Kuswandi.[redID/foto:dok-indocomm].
Foto Cover:
1. Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dishub, Adji Kusambarto (baju seragam Dishub).
2. Akademisi Univ. Prof DR Moestopo (beragama) Dr M.Fauzi Djamal, M.Si (baju krem).
3. Pemerhati Komunikasi Massa Wawan Kuswandi (baju batik).
Comments
Post a Comment