Skip to main content

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly


PROFIL PUBLIK

Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis
dan Pemerhati Komunikasi Massa 
Berkarakter Friendly

Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang. 

Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya.


Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahun (2009-2012). Wawan juga sebagai Anggota PWI Jaya (non aktif) dengan nomor anggota 09.00.8014.97.

Baca dan klik artikel Wawan Kuswandi di Geotimes.id

Wawan Kuswandi telah menulis dua buku yaitu:

1. Komunikasi Massa Media Televisi (Studi Analisis Isi Media Televisi), Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, Tahun 1996.

2. Komunikasi Massa Media Televisi (Studi Analisis Interaktif Budaya Massa, Media Televisi), Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta Tahun 2008.


Penulis senior ini juga peraih pemenang 1 Kompetisi Foto Jurnalistik yang diadakan PT. Philips Indonesia Tahun 2002.


Dalam sejarah karir persnya, sampai saat ini, Wawan banyak diminta menjadi juri dan narasumber berbagai seminar jurnalistik serta dialog terbuka yang terkait dengan masalah sosial, politik, humanisme serta keagamaan, diantaranya:

Baca dan klik artikel Wawan Kuswandi di IBtimes.id
https://ibtimes.id/?s=Wawan+kuswandi

1. Tanggal 23-25 November 1992, berceramah tentang ‘Sistem SKS dan Profesionalisme Perguruan Tinggi’ pada Konggres Mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

2. Tanggal 18 November 1993, berceramah tentang ‘Teknik Wawancara Media Cetak’ pada Pelatihan Dasar Jurnalistik (Latdastik) di Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana, Jakarta.

3. Tanggal 17 Juli 1993, berceramah tentang ‘Persepsi dan Tingkat Lanjut Warga DKI Jakarta Terhadap Ekspos Berita-berita Kriminal’ hasil penelitian antar perguruan tinggi swasta se-Kopertis wilayah III di Universitas Sahid, Jakarta. 


4. Tanggal 24 September 1994,  berceramah tentang ‘Fenomena Mahasiswa Kritis dan Ideal di Indonesia’ pada orientasi pengenalan Himpunan Mahasiswa Arsitektur, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Depok.

5. Tanggal 1 Juli 1995, berceramah tentang ‘Teknik Wawancara dan Menulis Berita di Surat Kabar’ pada pengenalan dasar jurnalistik jurusan Ilmu Komunikasi STISIP WIDURI, Jakarta.

6. Tanggal 16 September 1997, berceramah tentang ‘Teknik Menulis yang Baik’ pada pelatihan dasar jurnalistik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ciputat.


7. Tanggal 8 November 1998, berceramah tentang ‘Teknik Menulis Feature dan Foto Jurnalistik untuk kalangan mahasiswa di tabloid Dwi Warna, Ciputat, Jakarta.

Baca dan klik artikel Wawan Kuswandi di propertiterkini.com
https://propertiterkini.com/author/tito/

Saat ini, Wawan masih menjadi wartawan senior di salah satu media online di Jakarta. Dalam kesehariannya, Wawan merupakan CEO GERBANG MEDIA NASIONAL CORPORATION (perusahaan yang menaungi beberapa media online dan sosial media). 


Wawan Kuswandi adalah juga founder THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE dan THE WAWAN KUSWANDI FORUM.(drawantara) 


Narasumber:

1. Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dishub, Adji Kusambarto (baju seragam Dishub). 

2. Akademisi Univ. Prof DR Moestopo (beragama) Dr M.Fauzi Djamal, M.Si (baju krem). 

3. Pemerhati Komunikasi Massa Wawan Kuswandi (baju batik). 

Link


 

Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar

GERBANG MEDIA NASIONAL: Liputan Aktual Top News, Top Sports, Top Kuliner, Top Travel ...!!!

@IndonesiaCommentTV TOP BINGITS DAH, SALUUUTT...!!!  https://youtu.be/2Q3DIvbUPpE?si=jWfSGaQc21taOHtj

Bursa Pasar Taruhan, Timnas U23 Indonesia Versus Timnas U23 Guinea, Ini Angka Perbandingannya...!!!

https://youtube.com/shorts/zGgyMsoZKkk?si=0wDTw5dTZQZi6ogu