Skip to main content

Ada Apa dengan Ahok?











Kabar soal gugat cerai Ahok terhadap istrinya Veronica Tan, menuai kontroversi berbagai pihak. Ada yang pro, kontra, tidak percaya, bahkan ada yang menyebutnya hoax. Sejumlah media massa, mulai dari majalah, koran, radio, televisi dan website terus menyoroti berita ini. Lagi-lagi Ahok menjadi fenomena berita nasional. Ada apa dengan Ahok?

Mungkin karena Ahok mantan birokrat kontroversial dalam memimpin Jakarta beberapa waktu lalu, maka semua sepak terjangnya menjadi sorotan publik. Ahok juga terus menjadi sasaran empuk berita di media massa untuk menyedot perhatian pembaca.

Sebenarnya, sangat banyak mantan birokrat di Indonesia yang juga memiliki kasus, mulai dari korupsi, pelecehan seksual hingga perceraian. Namun, beritanya tidak seheboh berita gugat cerai Ahok terhadap Veronica. Sekali lagi, Ahok benar-benar memiliki daya magnet yang luar biasa di Indonesia.

Uniknya lagi, sejumlah netizen di sosial media secara lantang mengeluarkan aneka ragam komentar. Ada yang lucu, ada yang marah, ada yang ngak percaya, namun ada juga yang mengecam Ahok dan istrinya.

Bagi saya, Ahok dan keluarganya sudah cukup menjadi sorotan media massa dan publik, saat dia dituduh menistakan agama Islam yang berujung penjara. Sejak Ahok berada di terali besi, berita tentang Ahok mulai tenang dan perlahan-lahan senyap.

Tapi kini, tiba-tiba nama Ahok muncul lagi. Namun, kasusnya bersifat privasi yaitu gugat cerai Ahok terhadap istrinya. Lantas pertanyaannya ialah mengapa kasus gugat cerai Ahok yang bersifat privasi ini ramai disorot media massa dan terus diperbincangan netizen di sosial media? Pantaskah media massa mengobok-obok privasi Ahok dan istrinya? Pantaskah netizen berkomentar macam-macam dalam persoalan rumah tangga Ahok dan istrinya? Mari kita renungkan baik-baik.

Mungkin kasus yang lalu (soal tuduhan penistaan agama), boleh-boleh saja media massa dan netizen berkomentar macam-macam, karena kasusnya bersifat publik. Tapi, kalau soal kasus gugat cerai Ahok terhadap istrinya, ini jelas merupakan kasus yang masuk dalam ranah privasi.

Rasanya, Saya dan Anda tidak perlu melontarkan komentar apapun, baik yang bernada simpati ataupun antipati terhadap Ahok dan istrinya. Biarkan Ahok, Veronica Tan dan anak-anaknya tenang dan damai dalam menyelesaikan persoalan rumah tangga mereka. Dalam tulisan ini saya hanya ingin mengatakan ‘hormati dan hargailah hak privasi seseorang’ itu saja. [ Wawan Kuswandi ]

www.facebook.com/INDONESIAComment/
plus.google.com/+INDONESIAComment
Indocomm.blogspot.com
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com




  



Comments

Popular posts from this blog

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly

PROFIL PUBLIK Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa  Berkarakter Friendly Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang.  Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya. Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahu

Aksi Demo Mobil Tronton Berakhir Damai antara Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter

Proses musyawarah masyarakat Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter dengan pejabat wilayah setempat, terkait operasional mobil tronton, berlangsung damai dan menghasilkan kesepakatan bersama.  indocomm (Jakarta), Aksi demo 20 November 2023 lalu yang dilakukan masyarakat Parung Panjang Bersatu, terkait jam operasional mobil tronton, memicu protes keras para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Sebelumnya, jam operasional mobil tronton dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Akhirnya terjadi aksi demo warga Parung Panjang Bersatu tanggal 20 November 2023 lalu. Aksi demo ini sebagai bentuk protes keras masyarakat terhadap lalu lalang mobil tronton. Namun, Aksi demo warga Parung Panjang Bersatu memicu protes para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Mereka melakukan aksi demo tandingan. Paska demo kedua belah pihak usai, Muspika Kecamatan Parung Panjang turun tangan  menertibkan jalur lintas yan