Skip to main content

Batas Sebuah Do’a [puasa hari ke-9]

Ada sebuah kontak bathin yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah ketika manusia memanjatkan do’a. Antara do’a dan Tuhan ada batas tipis yang juga sulit dijabarkan dengan berbagai teori ilmu pengetahuan apapun.

Siapapun Anda, pasti mengenal yang namanya Do’a. Dalam ritual ibadah agama apapun, do’a memainkan peran sangat penting. Do’a merupakan proses komunikasi khusus yang dilakukan seseorang atau sekelompok massa kepada Tuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam do’a ada kejujuran, ada kekhusyuan, ada ketulusan, ada keikhlasan, ada berserah diri, ada ketenangan, ada kesyukuran dan ada kedamaian.

Seluruh manusia (tanpa kecuali) di jagat raya percaya dan meyakini bahwa do’a adalah cara terbaik untuk mendapatkan solusi atas segala persoalan hidup. Berdo’a juga menjadi media untuk menyampaikan keinginan pribadi maupun kelompok kepada Tuhan. Do’a mencerminkan betapa ‘kecilnya’ manusia dihadapan tuhan.

Akhir-akhir ini, disadari atau tidak, manusia telah menjadikan do’a sebagai alat untuk mengungkapkan keluhan, kekecewaan, kemarahan dan ketidakpuasan atas berbagai keputusan yang sudah digariskanNya.

Dalam praktiknya, antara berdo’a yang tulus dan ikhlas dengan berdoa yang didasari oleh ketidakpuasan manusia sangat berbeda jauh. Berdo’a karena didasari oleh ketidakpuasan lebih memperlihatkan kepentingan duniawi sehingga do’a yang dipanjatkan panjang lebar. Umumnya, isi do’anya juga berupa permintaan kepada Tuhan yang beraneka macam.

Dalam perspektif berbeda, do’a yang dipanjatkan seseorang dengan tulus dan ikhlas merupakan proses berserah diri manusia kepadaNya, karena Dia Maha Tahu atas apa yang dirasakan dan dibutuhkan manusia. Jadi, do’a itu tidak harus berpanjang-panjang kata dan bukan melulu menuntut kepentingan duniawi.

Menurut saya, do’a yang kita panjatkan kepadaNya harus to the point (singkat, jelas dan fokus). Disinilah makna sesungguhnya do’a. Sebenarnya, Intisari do’a adalah hubungan komunikasi bathin manusia dengan Tuhan sebagai bentuk rasa syukur atas semua takdir yang diturunkanNya. Efek dashyat dari sebuah do’a ialah rasa keimanan dan ketaqwaan manusia kepadaNya akan semakin meningkat. Wassalam…

Selamat berbuka puasa bro...[ Wawan Kuswandi ]

LIHAT JUGA:
@wawan_kuswandi
foto: istimewa

Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar...

Nikmat Malam Takbiran, Momentum Puncak Berdzikir [puasa hari ke-29]

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara. Malam Takbiran menjadi momentum puncak berdzikir umat muslim menyambut datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang. Allah Ta’ala berfirman, “… dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur ” (QS Al Baqarah:185). Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan ...

Gelombang PHK Berkelanjutan, Kode Keras Bagi Presiden Prabowo Subianto

Gelombang PHK bukan hanya terjadi di sektor industri manufaktur, tetapi juga menyentuh lembaga media massa nasional, seperti stasiun TV swasta, siaran radio komersial dan sejumlah media online. Diprediksi sampai akhir tahun 2025 ini, pengangguran terselubung terdidik semakin tinggi, angka kriminalitas menanjak naik, premanisme meluas dan pungli bertebaran dimana-mana. Oleh:  Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi secara berkelanjutan sejak tahun 2022 lalu hingga memasuki semester pertama tahun 2025, menjadi kode keras buat Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera melakukan evaluasi, terkait kebijakan ekonomi kerakyatan. Badai PHK berjamaah ini terjadi, berawal dari penurunan daya beli masyarakat lapisan bawah. Kondisi ini semakin diperparah oleh keadaan ekonomi global yang terus melemah, serta kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang secara tidak langsung merusak sendi-sendi ekonomi nasional. Terja...