Skip to main content

Makna Sosial Iqra (Renungan Puasa Ramadhan Hari ke 16)

Renungan Ramadhan Hari ke 16

indocomm.blogspot.com

Makna Sosial Iqra

Oleh: Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
WA: 081289349614

Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang diutus Allah SWT menjadi Rasul terakhir di muka bumi. Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu ‘Iqra’ melalui perantaraan malaikat Jibril ketika berada di Gua Hira.

Iqra  dalam bahasa Indonesia memiliki arti ‘bacalah’. Kata baca merupakan kata kerja yang mengandung makna proses membaca dalam lingkup yang lebih luas. Membaca tidak hanya sebatas kepada buku bacaan atau kitab suci, tetapi membaca juga bisa diterapkan dalam bentuk melihat iklim sosial, dinamika sosial, realitas sosial, dan apapun yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dalam prosesnya, membaca melibatkan kesadaran manusia untuk menghadapi realitas sosial.

Dengan membaca, kita bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang ada di dunia. Itu tercermin dari hubungan antara manusia dengan Tuhan hingga hubungan antara manusia dengan manusia dan alam semesta. Tak ada hal yang merugikan ketika kita mau membaca. Membaca adalah sesuatu yang diridhai Allah SWT. Tentu saja bacaan yang dibaca mengandung manfaat bagi kehidupan manusia.

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS:Al-‘Alaq ayat 1-5). (Riwayat al-Bukhari Bab Kaifa Kana Bad’ul Wahyi Ila Rasululillah shallallahu ‘alaihi wa ssalam).

Hasil akhir dari membaca ialah lahirnya dan berkembangnya ilmu pengetahuan yang menjadi tonggak dasar dalam membangun peradaban umat manusia di alam semesta. Salah satu metode yang ditunjukkan oleh Allah SWT melalui wahyu 'Iqra' Nabi Muhammad SAW ialah kita diperintahkan untuk membaca, karena dengan membaca kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan.

Namun faktanya, sebagian besar umat muslim di Indonesia masih sangat malas membaca, sehingga tingkat kecerdasannya dalam ilmu agama maupun ilmu sosial sangat rendah. Maka tak heran, jika sebagian besar umat muslim Indonesia sangat mudah dibohongi atau dibodohi oleh oknum-oknum tertentu atau sekelompok orang yang mengklaim dirinya sebagai tokoh agama (padahal bukan tokoh agama). Ini sangat berbahaya karena tokoh-tokoh agama ‘palsu’ itu bisa memanfaatkan kebodohan umat muslim untuk merebut kekuasaan (politik maupun agama) dengan cara-cara merekayasa atau menyalahtafsirkan ayat-ayat yang ada dalam kitab suci versi mereka.

Sesungguhnya, dengan membaca umat muslim akan memiliki pengetahuan yang luas dan tidak akan mudah dibohongi atau dibodohi untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan tertentu oknum-oknum tokoh agama ‘palsu’ yang mengatasnamakan agama.

Melalui peristiwa Iqra kepada Nabi Muhammad SAW, diharapkan generasi penerus muslim bukan hanya menjadi cerdas, tetapi juga bijak dan mulia dalam kehidupan sosial. Wassalam...



 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar...

Nikmat Malam Takbiran, Momentum Puncak Berdzikir [puasa hari ke-29]

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara. Malam Takbiran menjadi momentum puncak berdzikir umat muslim menyambut datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang. Allah Ta’ala berfirman, “… dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur ” (QS Al Baqarah:185). Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan ...

nikmatNya Ayam Goreng [OPINI]

Tuhan punya alasan tak terbantahkan ketika menciptakan sesuatu di alam semesta. Tuhan memberikan ‘mukjizat’  kenikmatan  yang luar biasa kepada manusia ketika makan ayam goreng. Lezatnya daging hewan-hewan ciptaanNya, bukan hanya sebatas mulut dan perut saja, hewan juga bisa memberikan ‘kenikmatan’ dunia dan akherat kepada manusia.  Siang ini saya berniat mampir ke kedai mpok Dijah di kawasan   Jakarta   Kota. Lama sekali saya tidak makan   ayam goreng.   Kedai mpok Dijah   terkenal   dengan kelezatan ayam gorengnya.   Saya   adalah salah satu   dari sekian juta orang di Indonesia   yang ‘gila’ makan ayam goreng.      Tuhan punya alasan  kuat  ketika menciptakan alam semesta beserta isinya. Salah satunya hewan ayam yang bisa diolah menjadi makanan ayam goreng. Semua ciptaan Tuhan mempunyai berkah bagi kehidupan makhluk hidup di jagat raya yang mungkin saj...