Skip to main content

Bersedekah dengan Benar (Renungan Puasa Ramadhan Hari ke 21)

 

Renungan Ramadhan Hari ke 21
indocomm.blogspot.com

Bersedekah dengan Benar

Oleh: Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
WA: 081289349614

Sedekah merupakan pemberian sesuatu dari seseorang, baik muslim maupun non muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah tidak hanya berbentuk uang atau harta, namun sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik, termasuk doa. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk BERSEDEKAH SESUAI KEMAMPUAN dan itu termasuk sedekah yang paling utama.

Namun faktanya, hampir sebagian besar umat muslim di Indonesia tidak memahami pelaksanaan sedekah dengan baik dan benar. Contohnya ialah mereka (para donatur) berbondong-bondong mendonasikan harta atau uangnya untuk membantu korban bencana alam atau korban perang di negara atau wilayah lain, sedangkan kehidupan masyarakat di sekitar para donatur itu ternyata masih banyak yang miskin (kelaparan) dan tidak mampu (cacat secara fisik).

Sedekah utama dan terbaik adalah memberi atau menolong orang dalam JARAK YANG PALING DEKAT dengan kita. Kekeliruan sedekah lainnya yang sudah mengakar ialah bersedekah ke masjid atau menyumbang ke yayasan anak yatim piatu. Buat saya, itu boleh-boleh saja. Tapi, masih ada sedekah yang lebih utama dan ini umat muslim wajib tahu.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah yang paling utama adalah yang sesuai dengan kemampuan. Dan dahulukan orang-orang yang menjadi tanggunganmu." (HR. Abu Dawud). Dari hadist ini kita bisa memahami dan mengetahui bahwa sedekah bukan perbuatan yang bersifat memaksa dan lakukan sedekah dengan mengutamakan lingkungan terdekat kita.

Al Imam as Suyuti menyebutkan dalam Kitab Bughyatul Musytarsyidin bahwa pahala sedekah itu ada lima macam yaitu:

- Bersedekah kepada orang yang sehat jasmani, nilainya satu dibalas sepuluh (1:10).

- Bersedekah terhadap orang buta, cacat fisik atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu, nilainya satu dibalas sembilan puluh (1:90).

- Bersedekah kepada kerabat, saudara dan keluarga kita yang sangat membutuhkan, nilainya satu dibalas sembilan ratus (1:900)

- Bersedekah kepada kedua orangtua, nilainya satu dibalas seratus ribu (1:100.000).

- Bersedekah kepada orang alim atau ahli fiqih, guru ngaji kita, nilainya satu dibalas sembilan ratus ribu (1:900.000).

Nah para sahabat yang budiman, semoga tulisan singkat dan sederhana ini dapat membuat kita memahami cara melaksanakan sedekah dengan baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Wassalam...




Comments

Popular posts from this blog

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly

PROFIL PUBLIK Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa  Berkarakter Friendly Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang.  Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya. Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahu

Aksi Demo Mobil Tronton Berakhir Damai antara Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter

Proses musyawarah masyarakat Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter dengan pejabat wilayah setempat, terkait operasional mobil tronton, berlangsung damai dan menghasilkan kesepakatan bersama.  indocomm (Jakarta), Aksi demo 20 November 2023 lalu yang dilakukan masyarakat Parung Panjang Bersatu, terkait jam operasional mobil tronton, memicu protes keras para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Sebelumnya, jam operasional mobil tronton dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Akhirnya terjadi aksi demo warga Parung Panjang Bersatu tanggal 20 November 2023 lalu. Aksi demo ini sebagai bentuk protes keras masyarakat terhadap lalu lalang mobil tronton. Namun, Aksi demo warga Parung Panjang Bersatu memicu protes para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Mereka melakukan aksi demo tandingan. Paska demo kedua belah pihak usai, Muspika Kecamatan Parung Panjang turun tangan  menertibkan jalur lintas yan