Mana
yang Anda pilih, naik kendaraan (mobil
atau motor) pribadi atau naik angkutan umum massal? Jawabannya terserah Anda.
Kalau saya lebih memilih naik angkutan umum yang bersifat personal dan khusus
seperti taksi online. Harganya memang sedikit mahal, tetapi nyaman. Setiap hari
kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan raya. Penyebab kecelakaan juga bervariasi. Namun, secara umum faktor penyebab terjadinya
kecelakaan lalu lintas lebih didominasi oleh bobroknya sebagian besar
mentalitas pengendara di jalan raya.
Data
Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2015 lalu jumlah korban meninggal akibat kecelakaan
lalu lintas di Indonesia mencapai 31.234 jiwa. World Health Organization (WHO)
PBB memprediksikan, pada tahun 2030 kecelakaan lalu lintas bisa menjadi penyebab
kematian terbesar nomor lima di dunia.
Mentalitas
bobrok bukan hanya milik pengendara, tetapi
juga segelintir oknum aparat polantas yang masih ‘menikmati’ pungli dan perilaku arogan di jalan raya. Disisi lain, jumlah pengendara yang tidak
disiplin semakin tinggi. Kendaraan umum yang tidak layak pakai pun semakin
membludak. Rambu-rambu lalu lintas
banyak yang tidak proporsional penempatannya.
Terus
terang, saya lebih baik menyimpan kendaraan pribadi saya di garasi rumah daripada
tergores oleh senggolan kendaraan lain di jalan raya. Bahkan, saya lebih suka memakai jasa driver saat
menggunakan mobil pribadi. Hal itu saya
lakukan karena banyak dampak positifnya, diantaranya ialah kendaraan
(mobil/motor) saya tetap mulus, perjalanan jadi nyaman dan aman,
bisa tidur sejenak atau melakukan aktivitas seperti membaca selama perjalanan
dan terhindar dari perasaan emosi terhadap sesama pengendara lain.
Seperti
tertuang dalam Decade of Action for Road Safety PBB Tahun 2010 lalu, seharusnya pemerintah
Indonesia sudah menerapkan keamanan dan kenyamanan angkutan umum sebagai alat transportasi massal. Hal ini sesuai dengan Pasal 203 UU No. 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan
yang berbunyi ‘Pemerintah
bertanggung jawab atas terjaminya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.’
Lantas
pertanyaannya ialah apakah pemerintah sudah bertanggungjawab terhadap keamanan,
keselamatan dan kenyamanan konsumen pengguna transportasi massal? Secara pribadi, saya tidak terlalu
banyak berharap soal kenyamanan, keselamatan dan keamanan berkendara di Jalanan,
kalau sebagian besar mentalitas pengendaranya sudah bobrok. Namun, saya punya
mimpi sederhana yang mungkin juga teramat sulit untuk diwujudkan yaitu kapan
alat transportasi publik di Indonesia nyaman dan menjadi idola masyarakat? [Wawan
Kuswandi]
plus.google.com/+INDONESIAComment
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com
Comments
Post a Comment