Skip to main content

Lawan Arogansi Kekuasaan [OPINI]



















Siapapun di negeri ini yang bertindak arogan,  semena-mena, melanggar UU, melakukan korupsi dan menindas rakyat dengan menggunakan  kekuasaan atau jabatannya wajib dilawan. Namun, perlawanan  itu harus dilakukan dengan cara-cara beradab, etis dan damai. Sedikitnya ada tiga lembaga tinggi negara yang seringkali melakukan perilaku arogan terhadap masyarakat. Ketiga lembaga itu adalah legislatif (anggota parlemen), eksekutif  (pemerintah) dan yudikatif (lembaga-lembaga hukum). Dari ketiga lembaga itu, rata-rata sebagian besar  oknumnya, baik secara individual maupun berjamaah terus-menerus bertindak arogan.

Salah satu bentuk arogansi oknum parlemen ialah perilaku ‘premanisme’ yang merencanakan membuat pansus angket terhadap KPK. Sejumlah oknum parlemen diduga kuat ingin menghancurkan KPK dengan cara-cara yang tidak etis dengan mengatasnamakan ‘audit’ kinerja KPK. Seperti diketahui,  akhir-akhir ini KPK ganas melakukan OTT terhadap siapapun pejabat negara dan korporasi yang melakukan korupsi terhadap keuangan negara.   

Sebelumnya, perilaku arogan sejumlah oknum anggota parlemen banyak dilakukan dengan cara-cara  menyalahgunakan jabatan dan  tindak kekerasan fisik. Sejak rezim HM. Soeharto hingga Jokowi, segelintir oknum anggota parlemen acapkali bertindak arogan, baik secara sembunyi-sembunyi  maupun transparan. Sebagian telah ditangkap aparat hukum. Sebagian lagi masih dalam pemantauan dan pengumpulan alat bukti.

Oknum-oknum di lembaga eksekutif juga tak mau kalah  dengan  oknum  anggota parlemen di Senayan. Beberapa oknum menteri ikut menggerogoti kekayaan negara. Bahkan, dengan jabatan dan kekuasaanya mereka juga melakukan tindak pemerasan, pengancaman, pelecehan seks dan korupsi. Contoh kongkretnya ialah mantan menteri Agama Suryadharma Ali,  mantan menteri ESDM, Jero Wacik dan  mantan menteri Kesehatan  dr. Siti Fadilah Supari dan masih banyak lagi menteri-menteri lainnya yang diduga kuat korupsi berada dalam radar KPK.

Hal yang sama juga dilakoni oknum-oknum yang berkiprah di lembaga yudikatif. Sekelompok oknum polisi,  jaksa dan hakim gemar jual beli kasus hukum. Contoh spektakuler yang mengguncang publik diantaranya ialah jual-beli kasus yang dilakukan mantan ketua MK Akil Mochtar. Sejumlah oknum polisi  juga acapkali melakukan tindakan arogan terhadap rakyat. Misalnya melakukan aksi kekerasan fisik  kepada para pengunjuk rasa.  Sebagian besar oknum polisi di republik ini juga masih  pilih kasih dalam menangani  kasus kriminal sosial.   

Melihat fenomena sikap dan perilaku para pemangku kekuasaan di Indonesia yang semakin arogan dan tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat, maka sudah selayaknya rakyat melawan. [Wawan Kuswandi]

plus.google.com/+INDONESIAComment
#INDONESIAComment
Deenwawan.photogallery.com

Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar...

Nikmat Malam Takbiran, Momentum Puncak Berdzikir [puasa hari ke-29]

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara. Malam Takbiran menjadi momentum puncak berdzikir umat muslim menyambut datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang. Allah Ta’ala berfirman, “… dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur ” (QS Al Baqarah:185). Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan ...

nikmatNya Ayam Goreng [OPINI]

Tuhan punya alasan tak terbantahkan ketika menciptakan sesuatu di alam semesta. Tuhan memberikan ‘mukjizat’  kenikmatan  yang luar biasa kepada manusia ketika makan ayam goreng. Lezatnya daging hewan-hewan ciptaanNya, bukan hanya sebatas mulut dan perut saja, hewan juga bisa memberikan ‘kenikmatan’ dunia dan akherat kepada manusia.  Siang ini saya berniat mampir ke kedai mpok Dijah di kawasan   Jakarta   Kota. Lama sekali saya tidak makan   ayam goreng.   Kedai mpok Dijah   terkenal   dengan kelezatan ayam gorengnya.   Saya   adalah salah satu   dari sekian juta orang di Indonesia   yang ‘gila’ makan ayam goreng.      Tuhan punya alasan  kuat  ketika menciptakan alam semesta beserta isinya. Salah satunya hewan ayam yang bisa diolah menjadi makanan ayam goreng. Semua ciptaan Tuhan mempunyai berkah bagi kehidupan makhluk hidup di jagat raya yang mungkin saj...