Skip to main content

Tangkap Koruptor Proyek E-KTP Atau Pengadilan Rakyat [OPINI]





















Korupsi tak akan pernah berakhir di Indonesia, kalau pelakunya tidak ditangkap dan dihukum mati. Pelaku korupsi juga bukan orang miskin. Mereka rata-rata adalah anggota parlemen, pejabat negara dan pengusaha yang duitnya sudah lebih dari cukup. Contoh kasus teranyar soal mega skandal korupsi ini ialah proyek E-KTP yang merugikan negara lebih dari Rp 2 triliun. 

Sejumlah wakil rakyat yang bercokol di Senayan memang sangat dikenal sebagai perampok ulung uang negara. Perilaku rakus dan serakah sudah menjadi gaya hidup mereka. Sandiwara yang dimainkan para koruptor ini sungguh-sungguh memilukan. Mereka selalu berteriak-teriak membela rakyat. Tapi, faktanya mereka merampok uang negara. Kejahatan keji ini tak bisa didiamkan, rakyat bersama KPK harus melawan oknum-oknum politisi yang semakin bejad.

KPK tak perlu takut menangkap oknum korup, rakyat siap mendukung dengan mengawal kasus ini hingga tuntas. KPK jangan hanya gembar-gembor menyebut nama atau menyelidiki oknum korup E-KTP, namun ujung-ujungnya kasus ini menghilang. Tangkap koruptor E-KTP atau rakyat akan mengadili sendiri para koruptor melalui pengadilan rakyat.

Selain menangkap para pelaku, KPK juga bertanggung jawab untuk mengumpulkan uang rakyat yang raib hingga lebih dari Rp 2 triliun. Kalau pun ada anggota parlemen yang sudah mengembalikan uang hasil korupsi E-KTPnya ke KPK, tidak berarti proses hukum terhenti. Hukum harus tetap ditegakkan sebagai panglima untuk menjaga kewibawaan negara dan melindungi negara dari komplotan perampok Senayan.  Bahkan,  kalau perlu  hukum mati para koruptor. [Wawan Kuswandi]         
 
plus.google.com/+INDONESIAComment
#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com 

Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar...

Nikmat Malam Takbiran, Momentum Puncak Berdzikir [puasa hari ke-29]

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara. Malam Takbiran menjadi momentum puncak berdzikir umat muslim menyambut datangnya hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang. Allah Ta’ala berfirman, “… dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur ” (QS Al Baqarah:185). Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan ...

Gelombang PHK Berkelanjutan, Kode Keras Bagi Presiden Prabowo Subianto

Gelombang PHK bukan hanya terjadi di sektor industri manufaktur, tetapi juga menyentuh lembaga media massa nasional, seperti stasiun TV swasta, siaran radio komersial dan sejumlah media online. Diprediksi sampai akhir tahun 2025 ini, pengangguran terselubung terdidik semakin tinggi, angka kriminalitas menanjak naik, premanisme meluas dan pungli bertebaran dimana-mana. Oleh:  Wawan Kuswandi Pemerhati Komunikasi Massa Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi secara berkelanjutan sejak tahun 2022 lalu hingga memasuki semester pertama tahun 2025, menjadi kode keras buat Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera melakukan evaluasi, terkait kebijakan ekonomi kerakyatan. Badai PHK berjamaah ini terjadi, berawal dari penurunan daya beli masyarakat lapisan bawah. Kondisi ini semakin diperparah oleh keadaan ekonomi global yang terus melemah, serta kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang secara tidak langsung merusak sendi-sendi ekonomi nasional. Terja...